受付コンパニオン 春夏帽子 A90530 A90531 ユーファクトリー チェック 夏

Policy Brief : No.03/Juni 2009
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
POLICY BRIEF
Media ini bertujuan untuk menjadi jembatan antara pengkajian akademik,
penelitian dengan pengambilan kebijakan di sektor kesehatan.
Hasil diskusi Hari Selasa, Jam 12.00 – 14.00
Hasil diskusi Informal:
Ÿ Draft RPJMN bidang kesehatan tersebut masih mirip renstra depkes atau
dinas kesehatan
Ÿ Belum ada hubungan dan penjelasan tentang peran lintas sector
termasuk lintas stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat)
Ÿ Isu Desentralisasi; Wewenang dan kewenangan lintas wilayah
bagaimana? Apakah semuanya menjadi tanggung jawab pusat? Dan
bagaimana peran daerah untuk sector kesehatan yang telah tertuang
dalam RPJMD?
Ÿ Ada kesan bahwa dalam RPJM tersebut: Indikator sama dengan target,
apakah demikian?
Ÿ Perlu adanya pendahuluan yang berisi tentang Tujuan yang umum RPJMN
Kesehatan: misalnya meningkatkan kualitas hidup manusia dengan cara
memperbaiki system kesehatan. Kemudian masuk Tujuan khusus.
Ÿ indicator dan target harus diberi masukan berupa angka yang riil bukan
proyeksi
Ÿ Permasalahan untuk manajemen pembangunan kesehatan g tidak ada
sasaran yang relevan g arah kebijakannya hanya sebatas pendukung
bagi system besarnya.
Ÿ Permasalahan untuk kerentanan masyarakat menghadapi krisis
gindikatornya diusulkan berupa jumlah desa siaga gmisalnya; jumlah
desa siaga naik 50% dari jumlah yang ada saat ini sampai dengan akhir
tahun 2014.
gtargetnya mengurangi
jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebesar xx % (angka dari
kepolisian dan lintas sector tarkait) gharus jelas indicator dan targetnya
garah kebijakan lintas sector.
Ÿ Permasalahan untuk Kecelakaan Lalu lintas
Ÿ Untuk Permasalahan kewenangan pusat dan daerah, masih banyak yang
perlu dicah perjelas mengenai posisi dan peran pemerintah pusat dan
daerah, mana yang menjadi tanggung jawab pusat, mana yang daerah,
sehingga untuk RPJMN sendiri lebih menasional.
diterbitkan oleh:
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Phone. +62 274 549424, 549425
Website http://www.kebijakankesehatanindonesia.net
1
Ÿ Perlu masukan tentang mengembangkan system monev untuk mengukur
pencapaian SPM.
Ÿ Arah kebjiakan pembangunan kesehatan masih bersifat kuratif belum
banyak yang preventif dan promotif. Usulannya bisa seperti berikut ini:
Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan
kualitas hidup dan status kesehatan. gIndikatornya: Jumlah rumah
gpenyediaan informasi, kader,
tangga yang menerapkan PHBS
penyuluhan, promosi kesehatan garah kebijakannya berupa kebijakan
lintas sector bidang kesehatan terkait dengan perluasan cakupan PHBS.
Termasuk mendorong peran swasta dalam mendukung kebijakan
promosi kesehatan.
Ÿ Permasalahan Jumlah tenaga kesehatan yang berkualitas untuk masing
masing unit pelayanan kesehatan (dari unit terkecil di daerah terpencil,
sampai dengan unit pelayanan rujukan/RS ). Fokus gdukungan kepada
rumah sakit besar gperbaikan system untuk puskesmas gRasio tingkat
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam penggunaaan
fasilitas/pelayanan kesehatan dasar/primer.
gtersedianya obat
obat essensial yang dapat diakses oleh masyarakat, di unit pelayanan
kesehatan (dari unit terkecil dan terpencil sampai dengan pelayanan
rujukan).
Ÿ Permasalahan untuk Indikator ketersediaan obat
Ÿ Untuk permasalahan Kesehatan Ibu, perlu direvisi untuk pola program
yang lebih luas, yaitu:L Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga
gtambahannya bisa: meningkatnya pengetahuan dan informasi keluarag
mengenai kesehatan reproduksi gprevalansi penyakit-penyakit terkait
dengan kesehatan reproduksi. gpenyuluhan tentang pendidikan
kesehatan reproduksi.
gterkait dengan
tersedianya data informasi kesehatan berbasis kepada bukti nyata
(evidence), kualitas, ketepatan waktu, dan jenis data yang dibutuhkan
untuk mendukung kepada pengambilan kebijakan sector kesehatan.
Ÿ Meningkatnya sarana pendukung system kesehatan
2