download

Matakuliah
Tahun
Versi
: EK 432/Perekonomian Indonesia
: 2005
: Revisi 1
Pertemuan 13
Kebijaksanaan Makro ekonomi
Indonesia dan Deregulasi
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menjelaskan kebijaksanaan ekonomi
makro Indonesia dan deregulasi sektor moneter dan rii
• Mahasiswa mampu menunjukkan penerapan
kebijaksanaan makro dalam mengatasi permasalahan
ekonomi di Indonesia
• Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan
ekonomi Indonesia dan melakukan analisa terhadap
permasalahan tersebut
2
Outline Materi
•
•
•
•
Aplikasi kebijaksanaan makro
Deregulasi sektor moneter
Deregulasi sektor riil
Review
3
Aplikasi kebijaksanaan makro
KEBIJAKSANAAN MONETER

Merupakan langkah-langkah pemerintah/Bank Sentral untuk
mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam
perekonomian atau merubah tingkat bunga dengan maksud
untuk merubah pengeluaran agregat.
•
Contoh :
– Pada saat tingkat bunga tinggi  Investasi rendah 
PDB rendah  pengangguran tinggi
– Sehingga bila dikehendaki tingkat pengengguran yang
rendah, maka tingkat bunga dibuat rendah sehingga
investasi meningkat  banyak menyerap tenaga kerja.
– Sedangkan untuk meredam tingkat inflasi yang tinggi
dapat dilakukan dengan mempertinggi tingkat bunga
4
KEBIJAKSANAAN FISKAL
Merupakan langkah-langkah pemerintah
untuk membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah
dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Contoh :
Apabila pajak pendapatan dikurangi  daya
beli masyarakat meningkat  pengeluaran
agregat (C ) meningkat  kegiatan produksi
meningkat  pengangguran menurun.
5
APLIKASI KEBIJAKSANAAN MONETER
KEBIJAKSANAAN UANG KETAT
•
•
•
Salah satu faktor pemberlakuan uang ketat
adalah inflasi tinggi
Dengan pemberlakuan uang ketat ( suku
bunga tinggi)  dana masyarakat banyak
yang terserap ke Bank Umum, karena
masyarakat lebih tertarik menabung 
Konsumsi ( C) menurun  terjadi penurunan
harga.
Pemberlakuan kebijaksanaan ini melalui :
– Suku Bunga Tinggi
– Kebijaksanaan kredit selektif
6
• Dampak
Positif :
– Inflasi Menurun
– ICOR meningkat
Icor merupakan hubungan antara peningkatan stok
modal dan kemampuan masyarakat untuk
menghasilkan Out Put.
I/PDB x 100%
ICOR = ---------------------^ PDB (%)
Negatif :
– Swasta mencari kredit dari luar negeri
– Dalam jangka panjang investasi menurun
7
PEMBERLAKUAN SUKU BUNGA RENDAH
Positif :
•
Memacu sektor riil, sehingga mempengaruhi
peningkatan produksi dan peningkatan
penggunaan tenaga kerja
Negatif :
• Pemilik modal melarikan modalnya keluar
negeri karena tergiur suku bunga tinggi
8
DEREGULASI SEKTOR MONETER
(contoh kasus di Indonesia)
– Setelah perolehan pemerintah dari sektor
migas menurun dan peningkatan beban
hutang luar negeri, pemerintah mengeluarkan
beberapa kebijaksanaan yang bertujuan
untuk penyelamatan perekonomian
Indonesia.
– Kebijaksanaan tersebut antara lain : Paket
Oktober (Pakto 27) dan paket desember
(Pakdes 20), yang bertujuan antara lain :
9
1. Meningkatkan Mobilisasi Tabungan Nasional
•
•
Meningkatkan tabungan nasional dalam bentuk rupiah
dan valuta asing.
Tabungan nasional terdiri dari tiga komponen:
–
–
–
Tabungan Pemerintah
Merupakan selisih dari jumlah penerimaan-nya dengan
pengeluarannya.
Tabungan dunia usaha (Swasta)
Merupakan bagian dari laba yang diinvestasikan kembali
Tabungan masyarakat
2. Meningkatkan efisiensi Lembaga Keuangan
•
Melakukan restrukturisasi, meningkatkan produktivitas
dan daya saing.
3. Merasionalisasikan alokasi sumber ekonomi
10
– Restrukturisasi industri perbangkan melalui Pakto 27
dilakukan antara lain melalui : mengundang
partisipasi bank swasta dan asing, meningkatkan
jumlah bank dan persaingannya serta
internasionalisasi pasar uang dan modal.
– Dampak Pakto 27 dan Pakdes 20 :
• Tambahan jumlah kantor cabang bank, melalui :
PAKTO 27
– Membuka bank baru
– Membuka kantor cabang pembantu bank asing
– Diperkenankannya dana-dana BUMN/BUMD non lembaga
keuangan dikelola secara profesional.
• PAKDES 20
– Membuka izin pendirian Lembaga Keuangan Bukan Bank
– Memperbolehkan pemodal asing menanamkan modal
secara patungan dengan perusahaan nasional
11
• Posisi Bank Pemerintah
– Pangsa pasar bank negara untuk kredit program dan
kredit yang dijamin tidak terganggu.
– Kredit program yang dikelola bank negara banyak
yang macet karena sistem seleksi yang kurang baik.
• Persaingan Pangsa pasar
– BUMN/BUMD non lembaga keuangan menempatkan
maksimal 50% dananya kepada bank non pemerintah
(pada satu bank swasta < 20%)
– BUMN/BUMD akan memperoleh fasilitas kredit dan
bank-bank non pemerintah
12
– Tindak Lanjut dalam rangka pengamanan
Pakto 27
1. Menjaga Ketertiban dan Efesiensi Pasar
– Sejak deregulasi digulir (1983) diarahkan menuju ke
mekanisme Pasar  Dimana pemerintah berperan
sebagai regulator mekanisme pasar
– Sebagai regulator pemerintah menjamin bahwa
semua pelaku pasar bertindak sesuai norma-norma
– Persaingan sehat akan tercipta apabila informasi
pasar tersebar luas pada seluruh peserta pasar dan
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
– Di Negara berkembang seperti Indonesia, nilai serta
tingkah laku pelaku ekonomi bersifat tradisional,
tidak serasional negara maju, sehingga perlu
campur tangan pemerintah.
13
2. Koordinasi dan Konsistensi Kebijaksanaan
– Restrukturisasi perekonomian memerlukan adanya
konsistensi antara kebijaksanaan sektor riil dengan
kebijaksanaan sektor finansial.
3. Lembaga Keuangan Bagi Rakyat Kecil
– Pembangunan lembaga keuangan bagi rakyat kecil
perlu memperoleh perhatian khusus dalam rangka
pemerataan pembangunan nasional
– Selain BRI, BPD dapat diikut sertakan dalam
pembangunan lembaga keuangan bagi rakyat kecil
dengan pelatihan, bantuan modal serta bantuan
likuidasi
14
DEREGULASI SEKTOR RIIL
• Deregulasi diberlakukan dalam rangka
mengatasi masalah ekonomi biaya tinggi
yang diakibatkan oleh kebijaksanaankebijaksanaan yang lalu.
• Deregulasi merupakan pengurangan aturan
maupun kendala yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan
usaha.
• Pada umumnya ada 4 alasan dilakukannya
deregulasi :
15
1. Karena kesulitan anggaran yang ditandai
oleh defisit anggaran negara yang semakin
besar.
2. Karena alasan ideologi, yaitu mengurangi
peran pemerintah yang berlebihan dalam
masyarakat.
3. Karena alasan komersial, agar lebih banyak
kegiatan ekonomi diserahkan kepada sektor
swasta
4. Karena alasan populis, dimana masyarakat
diberikan kebebasan yang lebih besar untuk
mengurus dirinya sendiri.
16
• Deregulasi Sektor Riil disebabkan oleh karena
kebijaksanaan industrialisasi yang sifatnya
pengganti barang-barang impor yang ternyata
berdampak pada ekonomi biaya tinggi.
• Industrialisasi pengganti barang impor
kenyataannya merupakan proses Assembling (90%),
hal ini akan membawa dampak negatif bagi kondisi
makro ekonomi Indonesia, karena :
– Proses produksi riil dilaksanakan diluar negeri, sehingga
kontribusi terhadap GDP sangat rendah.
•
Contoh : Pada Repelita II pertumbuhan sektor Industri
mencapai 12 – 13%, tetaapi kontribusinya terhadap
GDP hanya 0,7 %.
– Devisa akan tersedot keluar, karena mengimpor barangbarang yang nota bene 90% assembling.
– Tidak menggunakan faktor-faktor produksi Indonesia.
17
DEREGULASI OTOMOTIF
–
Tujuan jangka panjang adalah untuk
membangun industri otomotif di Indonesia
dengan memperbaiki struktur pasar dan
pengembangan industri otomotif itu sendiri.
– Dilema pada deregulasi otomotif :
• Struktur Pasarnya Oligopoli
Dalam struktur pasar oligopoli, perusahaanperusahaan baru yang ingin masuk/bersaing secara
sehat akan kesulitan masuk kedalam pasar, karena :
– Skala ekonomis yang dinikmati oleh perusahaan
yang telah ada (lama)
» Perusahaan lama, biaya produksi per unit akan
menjadi lebih rendah apabila jumlah produksi
per unitnyaa lebih tinggi.
18
–
•
•
Keistimewaan hasil produksi.
» Produk perusahaan lama sudah dikenal
masyarakat yang mempunyai tingkat
kepercayaan dan penghargaan yang tinggi dari
konsumen.
» Perusahaan oligopoli (lama) memproduksi
berbagai barang yang sejenis.
Kran import mobil dibuka sehingga terjadi
persaingan yang baik  harga mobil “ bisa”
lebih murah  banyak mobil yang dapat
dibeli konsumen, sementara infrastruktur
tidak mendukung  mengakibatkan
kemacetan yang berkepanjangan dan polusi.
Harga mobil tidak dapat turun banyak
meskipun tarif impor telah dikurangi.
19