download

Matakuliah
Tahun
: L0082 - Filsafat Manusia
: 2007
POTESIALITAS-AKTUALITASKESEMPURNAAN; BAKAT DAN CITACITA
Pertemuan 05
FILSAFAT MANUSIA
• Membantu para mahasiswa agar semakin
memiliki wawasan pengetahuan/pemahaman
yang lebih luas, lengkap dan mendalam
tentang manusia sebagai misteri dalam
ziarah intelektualnya sebagai seorang
ilmuwan psikolog.
3
Bina Nusantara
RUANG LINGKUP FILSAFAT MANUSIA
• Pengantar Filsafat Manusia
• Dimensi-Dimensi Aku
• Eksistensi dan Dinamika Aku
4
Bina Nusantara
BAB V
POTESIALITAS-AKTUALITASKESEMPURNAAN; BAKAT DAN
CITA-CITA
Bina Nusantara
PENDAPAT TENTANG POTENSIALITAS
• Tradisional Populer (potensialitas penuh, aktualitas
penuh, manusia konkret: potensialitas ditentukan
aktualitas,
aktualitas
direalisasi
sejauh
mengaktualisasi potensi, substansi manusia itu
kesatuan
potensialias
dan
aktualtias,
perkembangan, bukan sama nilainya).
• Tradisi Aristoteles-Tomistis
• Filsafat Zaman Modern (tolak konsep potensi,
filsafat perubahan, kembali terima potensi, potensi
dan sublimasi, eksistensialisme).
Bina Nusantara
POTENSIALITAS, AKTUALITAS,
KESEMPURNAAN
• Aktualitasku
• Potensialitasku
(kemampuan,
personalkonkret)
• Sama Rata
• Berkembang
sejajar
dengan
Aku
(Potensialitas,
Aktualitas,
Berkembang
bersama-sama)
• Induk-Sekunder
Bina Nusantara
BAKAT
•
•
•
•
•
Bakat Induk
Perkembangan
Bakat-bakat sekunder
Tirani Bakat
Hubungan antara semua bakat seknder
Bina Nusantara
CITA-CITA
•
•
•
•
Cita-Cita Induk
Perkembangan
Cita-cita Sekunder
Kesetiaan
Bina Nusantara
• Kesetiaan Struktural: secara struktural mau
tak mau, manusia selalu setia pada diri
sendiri, kepada jalan pengakuannya, kepada
hubungan dia dengan yang lain. Aku tidak
dapat mengkhianati diri secara struktural,
hanya dapat “meng-aku”. Di dalam semua
perubahan/peralihan
selalu
ada
satu
kontinuitas: Aku.
Bina Nusantara
• Kesetiaan akan Cita-Cita Sekunder: Aspek
kesetiaan bertahan terus di dalam semua
cita-cita
sekunder/khusus.
Mereka
mengintegrasikan /mengkonkretkan cita-cita
induk. Makin sentral cita-cita sekunder
misalnya psikolog, dokter, dosen dll, makin
pula ada tendensi untuk melanjutkan arah itu
dan untuk tetap setia kepadanya secara
dinamis.
Bina Nusantara
• Meninggalkan cita-cita sekunder: Kalau aku
beralih dari cita-cita sekunder yang satu
kepada yang lain, maka yang esensialnya
ialah bahwa saya tetap setia kepada diriku
sendiri. Namun kalau saya beralih dari citacita yang satu kepada yang lain, akan terjadi
‘krisis’ (untuk ambil keputusan) yang tidak
selalu sama. Jika saya beralih dari cita-cita yg
sangat sentral dan sangat melibatkan diri dan
yang lain (sangat disadari), krisis itu akan
jauh lebih hebat daripada dalam hal cita-cita
Bina Nusantara