download

Matakuliah
Tahun
: L0082 - Filsafat Manusia
: 2007
JIWA DAN BADAN
Pertemuan 06
FILSAFAT MANUSIA
• Membantu para mahasiswa agar semakin
memiliki
wawasan
pengetahuan/pemahaman yang lebih luas,
lengkap dan mendalam tentang manusia
sebagai misteri dalam ziarah intelektualnya
sebagai seorang ilmuwan psikolog.
3
Bina Nusantara
RUANG LINGKUP FILSAFAT MANUSIA
• Pengantar Filsafat Manusia
• Dimensi-Dimensi Aku
• Eksistensi dan Dinamika Aku
4
Bina Nusantara
BAB VI
JIWA DAN BADAN
Bina Nusantara
PENDAPAT PARA FILSUF
• Dualisme: memperlawankan jiwa-badan (Plato,
Descartes, Malebranche, Spinoza, Lebnitz).
• Pandangan Spiritualis (Kant, Barkley, Fichte,
Scheling,
Hegel,
Schopenhauer,
Hartmann,
Lachelier).
• Pandangan Materialistis (Klasik: Demokritos dan
lebih modern: Lamttrie, Feurbach, Marx, Engels;
Empirisme dan Positivisme; Paralelisme Psiko-fisis)
• Percobaan
Sintesis
(Aristoteles-Tomisme,
Fenomenologi dan Eksistensialisme)
Bina Nusantara
• Teilhard de Chardin: Bedakan 2 macam
energi dalam evolusi kehidupan: energi
tangensial
(organisasi
lahiriah/pada
permukaan) dan energi radial yang dari
dalam. Yang tercapai dgn energi itu ialah
complexite dan conscience. Kedua macam
energi dan hasilnya berevolusi sejajar dan
mencapai suatu puncak dalam diri manusia.
Bina Nusantara
BADAN DAN JIWA
• Titik tolak: Kesadaran dan pengakuan
manusia mengenai diri dan yang lain.
• Wujud dan Gaya; Ekspresi dan Intensi
(Materi atau badan, Roh atau Jiwa)
• Kebersamaan jiwa dan badan
• Kesatuan Jiwa dan Badan (saling memuat,
identitas ril).
Bina Nusantara
SAMA RATA
• Pandangan Tradisional (badan lebih rendah
dari jiwa)
• Roh atau jiwa (tidak transenden terhadap
materi sebab tidak mengatasinya).
• Materi atau badan (sungguh2 manusiawi,
kebudayaan pribadi)
• Sejajar
Bina Nusantara
JIWA-BADAN DAN KORELASI
• Behaviour: Krn manusia itu korelatif, maka dalam
korelasi itu ada kesatuan spiritual-maeril. Tiap
tingkah laku, gerakan dan bahasaku merupakan
suatu behaviour yang korelatif dengan yang lain.
Manusia seolah rumpun kelakukan yang wujudkan
aku fenomenal.
• Perspektif: Korelasi dengan yang lain berciri
perpektif. Bukan hanya berlaku untuk badan tapi
juga untuk jiwa. Manusia mrpkan sudut pandang
terhadap yang lain, yang tidak mungkin diubah lagi.
Sudut pandang terhadap yang lain dapat
diganti/diubah namun hanya yang sekunder.
Bina Nusantara
PERKEMBANGAN
•
•
•
•
•
Pandangan Tradisional
Pemuncakan yang benar
Puncak
Badan menghambat/membantu?
Cara bicara tentang badan dan jiwa
Bina Nusantara
FAKTA INDUK DAN FAKTA-FAKTA
SEKUNDER
• Pada sekarang
• Setiap langkah baru
• Kontinuitas
Bina Nusantara
TARAF-TARAF DI DALAM MANUSIA
• Adanya
taraf-taraf:
anorganis/fisikomis
(benda2 mati), biologis/vegetatif (flora),
sensitif/psikis/naluri (fauna), taraf kesadaran
(pengakuan khas manusiawi)
• Hubungan ke-4 taraf: taraf lebih rendah
dengan yang taraf yang lebih tinggi, taraf
yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah.
• Kesimpulan: Selalu dan di mana saja
keempat taraf bersama-sama mewujudkan
manusia yang bersatu, mereka jadi partner.
Bina Nusantara
• Ke-4 taraf itu spiritual-maerial
• Taraf-taraf penelitian manusia: dapat jadi objek
penelitian ilmu pengetahuan; ilmu alam, kimia,
anatomi, psikologi, kedokteran, sosiologi, filsafat,
dll.
• Korelasi dengan yang lain: jika aku sadar keempat
taraf itu ada dlm diri saya, maka keempat taraf itu
juga sama-sama ada di dalam diri orang lain dan
juga infrahuman.
• Perkembangan taraf-taraf: memuncak dengan
sejajar, integrasi taraf-taraf.
Bina Nusantara