Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur Tahun : 2008 Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18 Metode Survey dan Pengamatan Data Primer (di tapak dan sekitarnya) • Pengamatan • Kondisi fisik tapak • Kondisi lingkungan sekitar Data Skunder (pemilik/klien, Dinas Tata Kota atau bagian perijinan bangunan) : • Peta • Block plan kota • Sertifikat tanah • Peraturan Pembangunan • Foto udara (jika ada dapat melihat di “google earth”) Bina Nusantara Faktor - Faktor Data Keras • Data tidak dapat ditawartawar • • • • • • • • • Lokasi Ukuran dan tata wilayah Regulasi Kondisi Fisik alamiah (kontur, run off) Vegetasi Sirkulasi Utilitas dalam tapak dan luar tapak Iklim Lingkungan Data Lunak • Data tidak mengikat dan subyektif kepentingannya • • • • • • Kontekstual terhadap lingkungan Regulasi Keistimewaan fisik alamiah dan buatan Panca indra, view dan pengamatan Masyarakat dan sosial budayanya Kebisingan Bina Nusantara Sumber : White, Edward T. (1985), Analisis Tapak, terjemahan Aris K. Onggodipuro, Intermedia, Bandung Faktor-Faktor Pengamatan • Pemahaman proyek • Pemilihan faktor-faktor berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya terhadap proyek. • Perhatian terhadap Sustainable Architecture • Pengamatan melalui panca indra (visual, bau, kebisingan) • Waktu pengamatan yang memberikan kondisi optimal faktor-faktor tapak • Skala pengamatan : – – – – Bina Nusantara Dalam tapak Luar tapak Sekitar tapak Skala kawasan / kota (foto udara, radius pengamatan dari jalan dan bangunan sekitar) View timur Pasar kenari dan perkantoran. View selatan Pemukiman warga Bina Nusantara Contoh Pengamatan dibantu foto udara dari Google Earth Peraturan Bangunan • • • • • • • • Sertifikat / Bukti kepemilikan lahan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) GSJ (Garis Sempadan Jalan) GSB (Garis Sempadan Bangunan) KLB (Koefisien Lantai Bangunan) Batas Ketinggian Bangunan Pagar Bangunan Peruntukan ruang wilayah (Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah) • Perencanaan Wilayah / Rencana Pembangunan (Rencana Tata Banguan dan Lingkungan) Bina Nusantara KDB KLB Ketinggian GSB Bina Nusantara 45 % 2,5 8 lantai (lihat gambar) Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara Sumber : White, Edward T. (1985), Analisis Tapak, terjemahan Aris K. Onggodipuro, Intermedia, Bandung Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara Potensi dan Batasan Tapak Berisi • Hubungan timbal balik antar faktorfaktor tapak • Pengaruh terhadap rancangan • Potensi yang dapat dimanfaatkan rancangan • Batasan – batasan yang mempengaruhi rancangan • Kemungkinan dan alternatif pemanfaatannya dalam rancangan Bina Nusantara Penyajian : • Peta super impose dari faktor-faktor yang bertautan • Peta terpadu yang menggambarkan timbal-balik faktor-faktor yang bertautan yang berpengaruh • Skematik dan penandaan disertai penjelasan-penjelasan secukupnya Terima Kasih Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz