Matakuliah Tahun : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 : 2006 Pertemuan 7 1 Konsep dan skematik disain • • • • Definisi konsep Tinjauan pustaka Analisis data Skematik disain 2 Konsep Arsitektur • • • • • • • • • Gagasan awal ysng digeneralisasikan. Pengembangan yang diperluas lebih rinci. Kerangka embrionik. Persepsi penghasil bentuk. Gambaran mental. Strategi Pemecahan. Sekumpulan taktik dasar. Studi pendahuluan Gagasan perancangan. 3 Definisi Konsep • Konsep berasal dari analisis masalah atau paling tidak pada permulaannya didorong oleh analisis tersebut. • Konsep adalah bersifat umum dan dasar dalam karakter. • Konsep memerlukan dan juga harus mencakup pengembangan lebih lanjut. 4 Konteks bagi Perolehan Konsep. • Filosofi umum dan nilai-nilai hidup dari perancangan. • Filosofi perancangan dari perancang. • Gambaran akan masalahnya oleh perancang. 5 Filosofi umum dan nilai-nilai dari Perancang. • • • • • • • • • Motivasi dan minat Peningkatan cita-cita. Ketergantungan kepada kebebasan Perluasan lingkungan pengaruh. Perhatian terhadap sesama. Sasaran langsung. Perlindungan terhadap yang langka dan bernilai. Penyelidikan untuk penyederhanaan. Jasmani dan rohani. 6 Filosofi perancangan dari Perancang. • Bangunan, sebaiknya berupa apa yang bangunan tersebut inginkan, bukan apa yang perancangan inginkan. • Bangunan, ketika dipakai adalah suatu organisme hidup. • Bangunan harus dirancang sedemikian rupa agar seluruh fungsi kehidupannya tertampung. 7 • Rancangan bangunan adalah pada dasarnya suatu tindakan berupa pengenalan, penggabungan, dan penyempurnaan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan. • Bantuk harus diperoleh dari pengorganisasikan dan pengkungkapan dari pola-pola kegiatan. • Pemecahan terhadap masalah adalah terkandung di dalam masalah itu sendiri. 8 • Bangunan harus memperlihatkan pada beberapa tingkatan: kesehatan dan keamanan, utilitas , ekonomi dan estetika. • Bangunan adalah suatu sintesis dari kegiatan-kegiatan dan pola-pola geometrik dalam bentuk. • Bentuk bangunan harus jelas bersama pesan-pesannya. 9 Matakuliah Tahun : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 : 2006 Pertemuan 8 10 • Masalah dan konflik di dalam sebuah proyek merupakan suatu sumber yang kaya akan kreativitas di dalam mengembangkan bentuk bangunan. • Arsitektur harus bersifat menyatakan ekspresi dari nilai-nilai dari kebudayaan dimana hal itu terjadi. • Semakin sederhana bangunan semakin baik. 11 • Alam merupakan sumber yang terbaik untuk sumber daya yang terbaik analogianalogi fungsional dan formail di dalam perancangan-perangan. • Pengaruh-pengaruh terhadap dan oleh bangunan yang telah didirikan adalah satu-satunya persoalan penting di dalam perancangan. 12 • Elemen-elemen bangunan harus memiliki suatu arti kesesuaian, baik terhadap satu sama lain mau pun terhadap konteks di sekitarnya. • Rancangan harus dimulai dengan suatu keseluruhan dan kemudian dibuang apaapa yang tidak dibutuhkan. • Rancangan yang baik adalh suatu yang harus dibuat dengan memakia siasat dari pikiran, hal itu tidak dapat dipaksakan. 13 • Sebuah bangunan adalah tidak lebih daripada sekumpulan pengalaman. • Arsitektur harus merupakan suatu wahana bagi proses-proses sosial. • Bangunan merupakan pengungkapan fisik di sekitar pemecahan berupa ruang (spatial) terhadap permasalahan. • Bangunan harus menampakkan bagaimana bangunan tersebut telah digabungkan bersama. 14 • Semakin rumit semakin sedikit pengalaman manusia, sebagaimana hal itu berhubungan dengan pemakaian bangunan, dapat disangkutkan sebagai faktor penentu perancangan. • Sistem-sistem muncul pertama kali dan orang-orang menyesuaikan terhadap sistem-sistem tersebut. 15 • Pada bangunan terdapat ruang-ruang yang berguna untuk sesuatu kebutuhan (serve) dan ruang-ruang yang dipergunakan (served). • Pengenalan akan apa yang keramat dan apa yang duniawi di dalam sebuah bangunan memberikan kekuatan (potensial) yang kreatif bagai lingkungan dan pengelompokan fungsi-fungsi dan penghasilan bentuk. 16 Nilai-nilai umum perancangan • • • • • Artistik-ilmiah Sadar-bawah sadar Masuk akal-tak masuk akal Berurutan-tak berurutan. Evaluasi (sambil berjalan-ketika mengerjakan) • Hal-hal yang (dikenal-tidak dikenal). • Perseorangan-masyarakat. • Pribadi-semesta. 17 • • • • • • • • • Lisan-visual. Kebutuhan-keinginan Teratur-sembarang. Terstruktur-tak terstruktur. Tempat permulaan (penting- tak penting) Obyektif-subyektif Satu jawaban-majemuk. Kreatif-biasa. Kebutuhan (anda-klien) 18 Matakuliah Tahun : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 : 2006 Pertemuan 9 19 • • • • • • • • • Khusus-umum Manusia-lingkungan Persoalan (penting-tidak penting) Rumit-sederhana Sebagian-keseluruhan Terpola-sembarang Prasangka-fakta Tak tentu-mekanis. Rancangan (sekarang-yang akan datang) 20 Sumber-sumber Konsep • Membaca buku dan majalah arsitektur. • Mempelajari bangunan yang mengarah kepada masalah perancangan yang serupa. • Mengingat konsep-konsep yang dapat diterapkan, yang telah terbukti berhasil. • Memeriksa kembali daftar persoalan-persoalan arsitektur di dalam perancangan bangunan • Membuat daftar hal-hal dan persoalan penting di dalam masalah. 21 • Membahas proyek dengan rekan sejawat. • Menyatakan kembali uraian dari proyek menurut kata perancang sendiri. • Menyusun kembali format program sebagaimana perancang memahaminya. • Membuat daftar dari kata-kata penting yang terlihat menangkap kualitas dan persoalan proyek yang sangat penting. 22 • Mengubah persoalan-persoalan pokok menjadi gambar-gambar visual memalui pembuatan diagram. • Meninjau kembalisebuah daftar dari semboyan untuk mencetuskan konsep-konsep melalui metafora dan analogi. • Melakukan analisis yang mendalam terhadap tipe bangunan yang berkaitan. • Menggunakan asosiasi-asosiasi yang bersifat analogi dan metafora yang dijumpai di alam, obyek seni, musik, kesenian, sajak, fisika dan fisiologi serta jenis-jenis bangunan lainnya. 23 Diagram konsep 24 Diagram konsep 25 Diagram konsep 26
© Copyright 2024 Paperzz