download

Matakuliah
Tahun
: O0222 - Opini Publik
: 2009
MENGUKUR CITRA LEWAT OPINI PUBLIK
Pertemuan 12
Tujuan
• Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan pengukuran opini publik
dengan citra
Bina Nusantara University
3
Materi
•
•
•
•
•
•
Definisi Citra
Membentuk Citra Baru
Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun
Memperbaik Citra yang Terpuruk
Menguatkan Citra karena Kekuatan Pesaing
Mempertahankan Citra di Puncak
Bina Nusantara University
4
Apa itu Citra?
• Pengertian citra itu sendiri abstrak, tapi wujudnya bisa
dirasakan dari penilaian, penerimaan, kesadaran, dan
pengertian, baik semacam rasa hormat atau tanda
respek dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas
terhadap organisasi atau pemerintah (Ruslan, 1995: 50)
• "citra" disebutkan sebagai gambaran yang dimiliki
orang banyak tentang diri, pribadi, organisasi, atau
negara (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Bina Nusantara University
5
CITRA
 Pandangan, Persepsi,
Opini, Penilaian secara
umum yang mengandung
makna kesan tertentu
 Dimensi:
 Opini
 Publik : - Eksternal
- Internal
Bina Nusantara University
6
(pendekatan teori Philip Lesly)
INTERNAL :
– Relasi staf/karyawan di intra
organisasi
– Relasi lintas antar organisasi dalam
institusi
– Relasi struktural
Bina Nusantara University
7
(pendekatan teori Philip Lesly)
EKSTERNAL :
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Relasi komunitas
Relasi kelompok minoritas
Relasi kelompok politik
Relasi media massa
Relasi kelompok industri
Relasi publik internasional
Relasi lembaga keuangan
Relasi pemimpin formal
Relasi pemimpin informal
Bina Nusantara University
8
• Citra berkaitan dengan kepercayaan, lebih
mengarah pada kesan dan pendapat individu
terhadap organisasi yang telah terhimpun dalam
masyarakat.
• Assegaf (1998) membagi citra lembaga dalam
dua jenis, yakni :
– Yang menyenangkan dan memuji diri
– Yang terangkat dari realitas pemberitaan surat kabar.
Kurang menyenangkan dan menyakitkan, sebagai
bangsa yang santai, kurang suka kerja keras, tidak
disiplin dan mulai mengarah pada budaya keras,
korupsi, dan bangsa lunak yang kurang berani
mengambil keputusan yang tegas
9
Bina Nusantara University
Mengapa perlu membangun CITRA?
• Citra yang baik mencerminkan kadar tanggung jawab
sosial lembaga
Citra
Kepercayaan
Kerjasama Saling
Menguntungkan
Bina Nusantara University
Sense of belonging
10
Cara Membangun Citra
PERSONALITY
Karakter, Kepribadian,
Prestasi, dan keunggulan
PERFORMANCE
Kinerja, Kemampuan,
Kekuatan, Prestasi
lembaga di mata orang
banyak
Bina Nusantara University
11
Membentuk Citra Baru
• Upaya memperkenalkan diri ke masyarakat merupakan strategi
komunikasi yang harus dilakukan oleh seorang Humas.
Memperoleh dukungan dapat dilakukan dengan publikasi melalui
selebaran, brosur, iklan-iklan, surat kabar, radio, dan televisi.
• James Lull, menganjurkan untuk membentuk citra baru melalui
media televisi. Mengutip George Gerbner dan Larry Gross,
televisi merupakan alat yang mapan dan berfungsi
menyampaikan dan mempertahankan, bukan mengubah,
mengancam atau melemahkan keyakinan.
• Upaya lain membangun citra baru :
– Menjalin kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat yang
menjadi panutan sosial.
– Mengadakan aktivitas bersama dengan institusi lain yang
mempunyai reputasi baik, sehingga menciptakan kesan seolah
12
ada kesejajaran dengan institusi atau perusahaan tersebut.
Bina Nusantara University
Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun
• Dalam hal mempertahankan citra lebih sulit daripada
membangun citra. Mengapa? Karena ketika citra sudah
terbangun akan terdapat banyak pesaing. Ketika
memutuskan untuk mengubah citra, risikonya harus
membangun startegi komunikasi dari awal lagi yang
berarti membutuhkan dana/cost yang tidak sedikit.
• Dalam hal mempertahankan citra, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menyusun pesan, tidak
terkesan ambisius, mengundang konflik. Selain itu,
James Lull menyatakan untuk mempertimbangkan unsur
budaya.
Bina Nusantara University
13
Memperbaiki Citra yang Terpuruk
• Apakah yang bisa dilakukan ketika opini publik sedang
buruk, artinya citra sedang terpuruk? Hampir-hampir
tidak ada yang bisa dilakukan, karena ketidakpercayaan
publik terhadap kita membuat publik menuntut kita tidak
melakukan apapun. Setiap tindakan yang dilakukan tidak
akan mengundang simpati, mala mengundnag antipati.
• Dalam situasi citra terpuruk, pembelaan diri tidak ada
gunanya. Sebaliknya diam adalah emas. Minimal
membiarkan opini publik menurunkan tensi-nya, karena
publik mempunyai titik kejenuhan dalam mengikuti isu
tertentu. Ketika publik sudah jenuh, bahkan lupa, barulah
strategi berkomunikasi dengan publik mulai disusun.
Bina Nusantara University
14
• Langkah-langkah yang ditempuh misal:
1. Penggolongan posisi individu dalam kelompok, ada yang
disebut anggota internal (members group) dan individu
yang merupakan anggota lain, tapi sering menjadi
panutan (references group). Biasanya references group
akan lebih dipercaya, karena itu dalam opini publik
terpuruk, mereka digunakan atau diminta berbicara
2. Strategi lain, memilih fokus kegiatan yang bersifat
kemanusiaan. Misalnya kegiatan amal sosial,
emnyantuni anak yatim, program penghijauan dll.
Bina Nusantara University
15
Menguatkan Citra karena Kekuatan Pesaing
• Citra ternyata bisa turun karena kuatnya citra pesaing.
Seringkali dampak yang dilakukan dalam situasi
persaingan cenderung emosional dan semakin merusak
citra.
• Mempromosikan diri secara tidak jujur dan sengaja
mengelabui khalayak, sama saja tindakan bunuh diri.
• Cara yang dapat ditempuh adalah dengan melalui
promosi dengan pemerintah, dengan cara ini, akan
dapat memberi nilai lebih dari produk anda dibandingka
dengan yang lain.
Bina Nusantara University
16
Mempertahankan Citra di Puncak
• Citra seperti apa yang merupakan modal jangka panjang
:
1. Seluruh informasi yang keluar sebaiknya ditinjau dupaya
dikenal, agar konsumen mengethaui dengan baik produk
tersebut.
2. Konsumen memutuskan untuk membeli produk itu atas
kesadaran yang mendalam
3. Ketika citra berada diatas, bahan dasar untuk
menciptakan citra supa diteliti
4. Agar citra permanen, jangan lupa menghargai
keberadaan konsumen.
Bina Nusantara University
17