Matakuliah Tahun : H0062/Teori Sistem : 2006 Pendahuluan Pertemuan 11 1 Sistem Linier & Tak Linier Model linier digunakan untuk menganalisa sistem fisika. Analisa sistem linier dibagi menjadi 3 tahap : 1. Mengembangkan model matematis yang sesuai dengan persoalan fisika 2. Memecahkan persamaan resultannya Pemecahan model matematis ditafsirkan dalam persoalan fisikanya 2 Kelinieran Jika u1 y1 dan u2 y2 maka u1 u2 y1 y2 Jika u y maka u y dimana adalah bilangan rasional Notasi panah diganti fungsi u y y Tu Sistem akan linier jika T memenuhi T u u 1 2 Tu Tu 1 2 3 Contoh Sebuah sistem yang hubungan masukan dan keluarannya dinyatakan dengan persamaan y = au + b dengan a dan b adalah konstanta. Apakah sistem linier ini? Y = au + b T(u) = au + b 4 tinjau dua input u1 dan u2, maka T(u1) = au1 + b……………………………………..(1) T(u2) = au2 + b……………………………………..(2) jika inputnya u1+ u2 maka T(u1+ u2) = a(u1+ u2) + b………………………….(3) dari persamaan (1) dan (2) T(u1) + T(u2) = au1 + b + au2 + b T(u1) + T(u2) = a (u1+ u2) + 2b……………………(4) 5 dari persamaan (3) dan (4) diketahui bahwa T(u1+ u2) T(u1) + T(u2) Sistem tidak linier 6 Linierisasi Sistem Tak Linier System dengan input x(t) dan output y(t) Hubungan antara y(t) dan x(t) dinyatakan dengan y = f(x)………………………………..(1) jika normal kondisi operasi maka persamaan (1) dapat dikembangkan menggunakan deret Taylor df 1 d2 f x x x x .......... .......... .(2) y f x 2 dx 2! dx 7 df d2 f , Dimana dx dx 2 dievaluasi pada x x karena x x kecil, maka x x lebih kecil lagi sehingga dapat diabaikan, demikian pula pangkat lebih tinggi, persamaan (2) menjadi 2 y y k x x .......... .......... .......... .......... .......... .........( 3) 8 Dimana y f x df k dx xx Persamaan (3) dapat ditulis y y k x x 9
© Copyright 2024 Paperzz