download

Matakuliah
Tahun
: O0062/ Pengantar Ilmu Komunikasi
: September 2008
KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI
Pertemuan 01
Materi:
•
•
•
•
•
Pengertian Komunikasi
Sejarah Ilmu Komunikasi
Komunikasi Sebagai Suatu Studi ilmiah
Tiga Konseptualisasi Komunikasi
Konteks-Konteks Komunikasi
3
Bina Nusantara
TUJUAN:
• Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat,
pengertian, dan konteks komunikasi
berlangsung.
4
Bina Nusantara
1.1. Pengertian Komunikasi
• Secara etimologis komunikasi atau communication dalam
bahasa Inggris berakar dari kata Latin “communis” yang berarti
sama atau kata kerja “communicare” yang berarti membuat
sama. Berdasarkan arti etimologis ini komunikasi mengandaikan
(.D.Mulyana, 2002:41) adanya suatu pikiran, makna atau pesan
yang dianut secara bersama. Nampaknya tidak ada kesulitan
bagi kita untuk memahami arti etimologis dari kata komunikasi
ini. Namun persoalan akan muncul bila komunikasi dianggap
sebagai proses dan sistem interaksi di mana di dalamnya, di
satu sisi mengandung berbagai macam unsur komunikasi dan
pada sisi yang lain bagaimana masing-masing unsur komunikasi
itu berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam konteks ini
kita akan menemukan pendapat yang bermacam-macam. Ada
pendapat yang menekankan komunikasi sebagai suatu tindakan
satu arah, namun ada kelompok lain yang melihat komunikasi
sebagai satu interaksi dan transaksi sosial. Ketiga penekanan ini
akan kita pelajari lebih lanjut dalam point 1.4.
Bina Nusantara
Untuk menggambarkan betapa kompleksnya komunikasi sebagai suatu analisis ilmiah.
Berikut ini akan kita lihat beberapa pengertian mengenai komunikasi yang dikutip dari
Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication, 1983, hal.7).
Komponen konsep
Defenisi komunikasi
Symbols/verbal/Speec Communication is the verbal interchange of thought or idea
h
(Hoben, 1954)
Understanding
Communication is process by which we understand others and
in turn endeavor to be understood by them. It is dynamic,
constantly changing and shifting in response to the total situation
(Anderson, 1959)
Interaction/Relationshi Interaction, even on the biological level, is a kind of
p/Social Process
communication; otherwise common acts could not accurs (Mead,
reperinted 1963).
Reduction of
Uncertainty
Communication arises out of the need to reduce uncertainty, to
act effectivly, to defend or strengthen the ego (Barnlund, 1964)
Process
Communication: the transmission of information, idea, emotion,
skills, ete., by use of symbols – words, pictures, figures, graphs,
etc, it is the act of process of transmission that is usually called
communication (Berelson and Steiner, 1964).
Bina Nusantara
Komponen konsep
Defenisi komunikasi
Transfer/Transmission/
Interchange
The connecting thread appears to be the idea of something’s
being transferred from one thing, or person, to another. We use
the word “communication” sometimes to refer to what is so
transferred, sometimes to the means by which it is transferred,
sometimes to the whole process. In many cases, what is
transferred in this way in this way continous to be shared; if I
convey information to another person, it does not leave my own
possession through coming in to his. Accordingly, the word
“communication” acquires also the sense of participation. It is in
this sense, for excample, that religious worshipers are said to
communicate (Ayer, 1955)
Linking/Binding
Communication is the process that links discontinous parts of the
living world to one another (Ruesch, 1957)
Commonallity
It (communication) is a process that makes common to two or
several what was the monopoly of one or some (Gode, 1959)
Channel/Carrier/Mean
s/Route
The means of sending military messeages, orders, etc., as by
telephone, telegraph, radio, couries” (American College
Dictionary).
Replicating Memories
Communication is the process of conducting the attention of
another person for purpose of replicating memories (Cartier and
Harwood, 1953).
Bina Nusantara
Komponen konsep
Defenisi komunikasi
Discriminative
Communication is the discrimiantory response of an
Response/Behavior organism to a stimulus (Steven, 1950)
Modifying
Response
Stimuli
Every communication act is viewed as a transmission of
information, consisting of a discriminative stimuli, from a
source to a recipient (Newcomb, reprinted, 1966)
Intentional
In the main, communication has as its central interest
those behavioral situations in which a source transmits a
message to a receiver (s) with conscious intent to affect
the latter’s behaviors (Miller, 1966)
Time/Situation
The communication process is one of transition from one
structured situation-as-a-whole to another, in preferred
design (Sondel, 1956).
Power
Commnuniation is the mechanism by which powe is
exerted (Schacter, 1951).
Bina Nusantara
1.2. Sejarah Ilmu Komunikasi
• Pada mulanya komunikasi dianggap sebagai suatu hal yang biasa
dalam hidup manusia.
• Namun sejak abad 5 SM, berkembang di Yunani suatu ilmu yang
mengkaji proses pernyataan antara manusia. Ilmu itu disebut
“retorike” yang berasal dari kata “retor” yang berarti orang yang
berpidato. Retorika adalah ilmu tentang seni berdebat, berpidato
dan berargumentasi yang bersifat mengguggah atau seni yang
menggunakan bahasa secara lancar untuk mempengaruhi dan
mengajak orang lain atau pendengar. Pada masa ini batasan
komunikasi yang diterapkan adalah percakapan atau penyampaian
gagasan antara manusia secara lisan, bertatap muka baik berupa
pidato, maupun diskusi yang bertujuan mendidik, membangkitkan
kepercayaan, dan menggerakan perasaan orang lain.
• Pada masa Julius Caesar (100-44 SM) Penguasa Roma, membuat
papan pengumuman yang dinamakan “acta Diurma”. Penyampaian
pesan tidak lagi bersifat lisan tetapi juga tulisan.
• Media komunikasi terus berkembang setelah ditemukannya kertas
dan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg (1400-1468).
• Sampai sekarang media komunikasi terus berkembang baik media
cetak maupun elektronik.
Bina Nusantara
1.3. Komunikasi Sebagai Suatu Studi ilmiah
Komunikasi sekarang ini telah banyak dipelajari secara ilmiah. Ini
berarti bahwa komunikasi sudah diakui sebagai suatu disiplin ilmiah.
Suatu disiplin akan disebut ilmiah bila memenuhi unsur-unsur
obyektif, metodis, sistematis dan universal (Lihat Elvinarto Ardianto,
M.Si dan Bambang Q-Anees, M.Ag, 2007, hal.22-25).
1.3.1. Obyektif
Sebagai sebuah ilmu, komunikasi memiliki obyek kajian yakni
masyarakat dan media. Termasuk dalam hal ini adalah perilaku
manusia baik individu maupun masyarakat.
1.3.2. Metodis
Sebagai sebuah ilmu, komunikasi memiliki metode yang sama
seperti yang digunakan oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Sebab
bagaimanapun komunikasi merupakan bagian dari rumpun ilmu
sosial.
1.3.3. Sistematis
Dalam pembahasannya, komunikasi mengikuti suatu struktur
pembahasan dan analisa.
1.3.4. Universal
Komunikasi menyelidiki pernyataan antara manusia pada umumnya.
Bina Nusantara
1.4. Tiga Konseptualisasi Komunikasi
1.4.1. Komunikasi Sebagai Tindakan Satu Arah
Komunikasi sebagai tindakan satu arah tidak melibatkan tanya jawab.
Micahel Burgoon (D.Mulyana, 2002:61) mendefenisikan komunikasi
satu arah ini sebagai suatu komunikasi yang “berorientasi-sumber”
(source-oriented). Ada dua aspek yang berkaitan dengan komunikasi
satu arah yakni 1) terlalu menekankan kepentingan komunikator dan
2) kepentingan komunikator dipahami sebagai sesuatu yang
terencana.
Komunikasi satu arah mengabaikan dimensi prosesual interaksi dari
komunikasi dan melupakan bahwa tidak semua pesan yang
disampaikan sesuai dengan apa apa yang direncanakan karena
aspek-aspek gestikulasi, ekpresi fisik dan intonasi dapat menimbulkan
interpretasi yang belum tentu sesuai dengan maksud komunikator
yang terencana.
Dalam konteks itu Harold Lasswel (Ibid., pp.63-65) merumuskan lima
komponen atau unsur komunikasi.
Bina Nusantara
a. Sumber (source)/sender/encoder/communicator, speaker,
originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif, atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber
dapat berupa individu, kelompok atau lembaga.
b. Pesan. Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh
sumber kepada penerima. Pesan terdiri dari tiga
komponen yakni makna, simbol yang digunakan untuk
menyapaikan pesan dan organisasi pesan. Simbol dapat
berupa simbol verbal dan nonverbal.
c. Saluran/media/alat yang digunakan untuk menyampaikan
pesan.
d. Penerima/decoder/audience/listener/interpreter
e. Efek.
Bina Nusantara
1.4.2. Komunikasi Sebagai Interaksi
Komunikasi sebagai interaksi menekankan proses komunikasi sebagai
suatu kausalitas; sebab-akibat, aksi-reaksi yang arahnya bergantian.
Dalam komunikasi model ini kedua belah pihak berfungsi secara
berbeda yakni sebagai pemberi pesan dan penerima pesan.
Komunikasi model ini mengabaikan kemungkinan bahwa kedua belah
pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat berfungsi sebagai pemberi
dan penerima pesan sekaligus pada kesempatan atau saat yang sama.
1.4.3. Komunikasi Sebagai Transaksi
Model komunikasi sebagai transaksi menekankan partisipasi aktif
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi. Partisipasi aktif dalam
pengertian bahwa kedua pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat
berperan sebagai penerima dan pemberi sekaligus dan pada saat yang
sama juga saling pengaruh mempegaruhi.
Pada saat seseorang menerima pesan dengan ekspresi baik verbal
maupun nonverbal, pada saat yang sama pula ia memberi pesan.
Dalam konteks ini baik proses encoding maupun decoding bersifat
spontan, simultan di antara orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi.
Bina Nusantara
1.5. Konteks-Kontek Komunikasi
Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang, waktu, kondisi
(psikologis-sosial-budaya) yang kosong, melainkan selalu terjadi
dalam suatu konteks tertentu. Konteks yang dimaksudkan di sini
adalah semua faktor yang mempengaruhi orang berkomunikasi,
atau faktor yang memainkan peran signifikan dalam berkomunikasi.
Faktor-faktor tersebut seperti;
1.5.1. Aspek fisik; iklim, cuaca, suhu, bentuk ruangan dan lain
sebagainya.
1.5.2. Aspek psikologis
1.5.3. Aspek sosial
1.5.4. Aspek waktu berkomunikasi
Selain aspek-aspek tersebut juga faktor-faktor jumlah peserta yang
terlibat dalam komunikasi memainkan peranan yang penting. Dalam
konteks ini kita mengenal komunikasi intrapribadi, antarpribadi,
kelompok, publik, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.
Bina Nusantara