download

Matakuliah
Tahun
Versi
: EK 432/Perekonomian Indonesia
: 2005
: Revisi 1
Pertemuan 3
Teori Umum Pembangunan Ekonomi
dan Model Penerapannya.
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menjelaskan teori
pembangunan ekonomi yang ada
• Mahasiswa mampu membedakan
beberapa konsep model ekonomi dan
dapat mengidentifikasi model ekonomi
yang cocok dengan kondisi Indonesia
2
Outline Materi
•
•
•
•
Teori pertumbuhan klasik
Teori pertumbuhan neo klasik
Teori pertumbuhan modern
Model Pertumbuhan dan penerapannya
3
Teori Pertumbuhan Klasik
 ADAM SMITH
 PEMBANGUNAN MERUPAKAN PROSES
PERPADU-AN ANTARA PERTUMBUHAN
PENDUDUK DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI.
 DENGAN PERTAMBAHAN PENDUDUK  PASAR
MENINGKAT  PENINGKATAN SPESIALISASI 
MENINGKATKAN TINGKAT PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
 DAVID RICARDO
 DALAM JANGKA PANJANG EKONOMI AKAN
MENGALAMI STATIONARY STATE KARENA
BERLAKUNYA HUKUM HASIL LEBIH YANG
SEMAKIN BERKURANG.
4
Teori Pertumbuhan Klasik
 PERTUMBUHAN EKONOMI MERUPAKAN PROSES
TARIK MENARIK ANTARA LAW OF DIMINISHING
RETURN DENGAN KEMAJUAN TEKNOLOGI
 THOMAS ROBERT MALTUS
 DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DIPERLUKAN
PEMBANGUNAN BERIMBANG ANTARA SEKTOR
PERTANIAN DAN INDUSTRI DAN PERLUNYA
MENAIKKAN PERMINTAAN EFEKTIF.
 KESIMPULAN PANDANGAN KLASIKTINGKAT
PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT
DIPENGARUHI OLEH :
5
Teori Pertumbuhan Klasik
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH STOK MODAL
LUAS TANAH
TINGKAT TEKNOLOGI YANG DICAPAI
 TINGKAT KEUNTUNGAN MERUPAKAN FAKTOR
YANG MENENTUKAN PEMBENTUKAN MODAL 
BILA TIDAK ADA KEUNTUNGAN AKAN TERBJADI
STATIONARY STATE.
 THE LAW OF DEMINISHING RETURN AKAN
TERJADI PADA SETIAP KEGIATAN EKONOMI.
6
TEORI PERTUMBUHAN NEO
KLASIK
 SCHUMPETER
 MENEKANKAN PADA PERANAN PENGUSAHA
DALAM PEMBANGUNAN  ENTERPREUNER
 PEMBANGUNAN EKONOMI MERUPAKAN
PERUBAHAN SPONTAN DAN TERPUTUS-PUTUS
 FAKTOR TERPENTING DALAM PEMBANGUNAN
ADALAH ENTREPREUNER.
 PEMBAHARUAN OLEH ENTERPREUNER ADALAH
DALAM BENTUK : MEMPERKENALKAN PRODUK
BARU, CARA BARU, PENGEMBANGAN PASAR,
REORGANISASI PERUSAHAAN/INDUSTRI
7
TEORI PERTUMBUHAN NEO
KLASIK
 PENDAPAT NEO KLASIK TENTANG PERKEMBANGAN EKONOMI
 AKUMULASI KAPITAL  DIPENGARUHI OLEH
TINGKAT BUNGA DAN TINGKAT PENDAPATAN
 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI  PENDORONG
NAIKNYA PENDAPATAN NASIONAL
 MERUPAKAN SUATU PROSES YANG GRADUAL
 MERUPAKAN PROSES YANG HARMONIS DAN
KUMULATIF
 OPTIMIS TERHADAP PERKEMBANGAN
 ASPEK INTERNATIONAL  PENGGALIAN MODAL
DARI LUAR NEGERI SAMPAI MENJADI NEGARA
DEBITUR
8
Teori Pertumbuhan Modern
 TEORI PERTUMBUHAN ROSTOW
 PERTUMBUHAN EKONOMI ADALAH SUATU TRANSFORMASI SUATU MASYARAKAT TRADISIONAL MENJADI
MASYARAKAT MODERN MELALUI TAHAPAN
 MASYARAKAT TRADISIONAL
• CARA BERPIKIR, BERPRODUKSI DAN TEKNOLOGI
PRIMITIF DAN TRADISIONAL
 PERSYARATAN TINGGAL LANDAS
 TINGGAL LANDAS
SUATU KONDISI YANG DITANDAI OLEH REVOLUSI
POLITIK, INOVASI DAN PERUBAHAN RADIKAL DALAM
METODE PRODUKSI YANG DICIRIKAN OLEH:
• PENANAMAN MODAL 5 – 10% DARI PN NETTO
• SALAH SATU SEKTOR INDUSTRI YANG MELAJU
DENGAN TINGKAT YANG TINGGI
9
Teori Pertumbuhan Modern
• TERCIPTANYA KERANGKA DASAR POLITIK, SOSIAL DAN
INSTITUSIONAL YANG AKAN MENCIPTAKAN
PERTUMBUHAN YANG TERUS MENERUS
 TEORI PERTUMBUHAN KUZNET
 PERTUMBUHAN EKONOMI ADALAH KEMAMPUAN JANGKA
PANJANG UNTUK MENYEDIAKAN BERBAGAI JENIS
BARANG YANG TUMBUH ATAS DASAR KEMAJUAN
TEKNOLOGI, KELEMBAGAAN DAN IDIOLOGI
 TEORI PERTUMBUHAN HARROD – DOMAR
 MENEKANKAN TENTANG PERLUNYA PENANAMAN MODAL
DALAM MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI
PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL
10
MODEL-MODEL PEMBANGUNAN
DAN PENERAPANNYA
 MODEL PEMBANGUNAN YANG BERORIENTASI PADA
PERTUMBUHAN.
 FOKUS PADA PENINGKATAN PN
 MODEL PERTUMBUHAN SEIMBANG  DILAKSANAKAN
SECARA BESAR-BESARAN DISEGALA BIDANG SECARA
SERENTAK
 MODEL PEMBANGUNAN YANG BERORIENTASI PADA
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
 PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA
 PENEKANANNYA PADA SEKTOR INFORMAL DI PERKOTAAN
DAN TRADISIONAL DI PEDESAAN.
 MODEL PEMBANGUNAN YANG BERORIENTASI PADA
PENGHAPUSAN KEMISKINAN
11
MODEL-MODEL PEMBANGUNAN
DAN PENERAPANNYA
• MODEL PEMBANGUNAN YANG BERORIENTASI PADA
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR.
12