Matakuliah Tahun : T0456 / Algoritma dan Metode Object Oriented Programming : 2007 Polymorphism Pertemuan 23-24 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan: 1. Mahasiswa dapat menguraikan konsep trivial polymorphism dan true polymorphism 2. Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan antara antara abstract class dengan fungsi virtual (Polymorphism) Buku Referensi: C++ - How to program, Deitel & Deitel, Prentice Hall, 2001. Websites: http://www.deitel.com 3 Bina Nusantara Outline Materi • • • • • • Pengertian dan penggunaan Early dan Late Binding Trivial Polymorphism True Polymorphism Virtual Method Abstract Class 4 Bina Nusantara Definisi Polymorphism • Poly : “many”, morph : “shape” • Poly + morph = POLYMORPHISM : “manyshapes” • Polymorphism memungkinkan sebuah method yang mempunyai nama yang sama, namun mempunyai aksi (tugas) yang berbeda. (analogi dengan bunglon) • Dengan polymorphism dimungkinkan dirancang suatu fungsi yang implementasi detilnya belum ada. (isi fungsi belum ditulis ). Bina Nusantara Polymorphism • Trivial Polymorphism – Disebut juga overloading function – Parameter function beda. • True Polymorphism – – – – Bina Nusantara Disebut juga overriding function Parameter function sama. Implementasi dalam inheritance Memungkinkan suatu class memiliki function tanpa isi/tugas fungsi. Trivial Polymorphism • Trivial Polymorphism (Polimorfisme semu) merupakan bentuk polymorphism sederhana yang dapat diimplementasikan tanpa harus menggunakan teknik encapsulation dan inheritance. • Implementasi dari Trivial Polymorhyms pada C++ adalah function overloading dan operator overloading. Bina Nusantara Early Binding VS Late Binding Early binding: Pada proses pembuatan program konvensional, pada proses kompilasi kompiler akan mengubah source program ke bentuk file object (.obj), kemudian linker akan menggabungkan (linking / binding) fungsi yang dipakai oleh program dengan library. Proses penggabungan deklarasi fungsi dengan isi fungsi (function body) terjadi pada saat kompilasi disebut early binding. Pada early binding, tugas dari suatu fungsi sudah dapat ditentukan pada saat kompilasi. Bina Nusantara Early Binding VS Late Binding Late binding: Late binding memungkinkan saat aksi (tugas) suatu fungsi ditentukan pada saat program berjalan (run time), sesuai dengan kebutuhan. Untuk membentuk late binding dibutuhkan virtual method. Bina Nusantara Early vs Late Binding • Early Binding – Function didefinisikan saat dilakukan kompilasi – Telah dibuat link yang fixed (tetap) antara header function dan isi function Bina Nusantara • Late Binding – Function dapat didefinisikan saat eksekusi (run-time) – Compiler membuat Virtual Method Table yang akan dipilih sesuai kebutuhan saat aplikasi dijalankan. – Implementasi : dengan menggunakan virtual keyword C++ Compiler Hello.cpp Compile Hello.obj *.h (header file) Link/Bind Hello.exe Execute Hello Application ... Press any key to continue Bina Nusantara True Polymorphism • Merupakan polimorfisme sejati yang pada implementasinya membutuhkan teknik encapsulation dan inheritance. • Dengan polymorphism dimungkinkan dibuat suatu fungsi yang generik, yang mampu menangani suatu object baru yang dimasukkan ke dalam sistem melalui teknik inheritance. • Implementasi dalam bentuk virtual method (disebut juga function overriding). Bina Nusantara Virtual Method • Virtual Method mempunyai deklarasi (nama, return type, argumen) fungsi yang sama, namun tidak berada pada lingkup class yang sama dan diawali dengan keyword virtual. • Suatu class yang mempunyai virtual method, maka compiler akan membuat suatu VMT (Virtual Method Table) yang spesifik untuk class tersebut. Bina Nusantara Virtual Function • Squasi Virtual Function – Virtual Function dengan isi fungsi. • Pure Virtual Function – Virtual Function tanpa isi fungsi. – Menyebabkan suatu class menjadi abstract class • Abstract class class yang tidak dapat dijadikan object, karena mangandung pure virtual function yang memiliki function tanpa badan/isi fungsi. • Constructor tidak dapat dijadikan virtual • Destructor dapat dijadikan virtual Bina Nusantara Pure Virtual Function Example class Shape{ public: virtual void draw() = 0; } class Triangle: public Shape{ public: void draw(){ cout<<“Triangle”; }; } Bina Nusantara Void main{ Shape *ptr; Triangle Obj2; Shape Obj1; //ERROR } Polymorphism Example class Bird{ public: void peep(){ ... }; void peep(int song){ ... }; void fly(){ ... }; } class Eagle: public Bird{ public: void fly(){ ... }; } Bina Nusantara Overloaded Overridden True Polymorphism Example class Shape{ public: void show(){ cout<<“Shape”; }; virtual void draw(){ cout<<“Shape”; }; } class Triangle: public Shape{ public: void show(){ cout<<“Triangle”; }; void draw(){ cout<<“Triangle”; }; } Bina Nusantara Void main{ Shape *ptr; Triangle Obj; ptr = &Obj; ptr->show(); //Shape ptr->draw(); //Triangle } Contoh Program Polymorphism: //Program : Polymorphism implementation #include <conio.h> // shape is abstract class class CShape { protected : virtual void draw() = 0; // pure virtual public : void drawxy( int x, int y ) { gotoxy( x,y ); draw(); } }; class Ccircle : public CShape { protected : void draw() { cout << “ Circle :: draw() ” ; } }; Bina Nusantara class Csquare : public CShape { protected : void draw() { cout << “ Square :: draw() ” ; } }; class Ctriangle : public CShape { protected : void draw() { cout << “ Triangle :: draw() ” ; } }; class Cline : public CShape { protected : void draw() { cout << “ Line :: draw() ” ; } }; Bina Nusantara void main() { // CShape s; // error!, because CShape is abstract class Cshape * list[4] = { new CCircle, new CSquare, new CTriangle, new CLine }; // call the same function for draw all kind of object for ( int i = 0; I < 4; i++ ) list [i] -> drawxy( 0, i ); } Bina Nusantara Diskusi dan Tanya Jawab Latihan soal 21 Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz