download

Matakuliah
Tahun
: L0142/Psikologi Perkembangan
: 2007
Periode Remaja (Adolescence)
Pertemuan 9
Tujuan Pembelajaran
•
Mahasiswa dapat menghubungkan aspek
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial dengan
issue yang terkait pada periode remaja
3
Bina Nusantara
Materi Pembelajaran
• Perkembangan fisik pada periode remaja
• Perkembangan kognitif pada periode remaja
• Perkembangan psikososial pada periode remaja
4
Bina Nusantara
I. Perkembangan Fisik
•
Masa remaja merupakan perkembangan transisi antara
masa kanak-kanak dan dewasa, yang berlangsung
antara usia 10-11 tahun hingga awal 20an tahun.
• Ciri khas dari tahap ini adalah pubertas – proses yang
mengarah pada kematangan seksual atau kesuburan,
mampu untuk bereproduksi
A. Pubertas
• Pubertas diawali dengan meningkatnya secara tajam
produksi hormon seksual, terdiri atas 2 tahap, yaitu :
1. adrenarche  matangnya kelenjar adrenal
2. gonadarche  matangnya organ seks dan semakin
terlihatnya perubahan-perubahan pubertas
Bina Nusantara
• Butuh waktu sekitar 7 tahun permulaan pubertas pada
anak laki-laki, dan sekitar 8 tahun pada anak
perempuan.
• Perubahan fisik yang terjadi pada anak laki-laki dan
perempuan meliputi tumbuhnya rambut di alat kelamin,
suara yang dalam, pertumbuhan otot, dan pertumbuhan
badan.
• Karakteristik seks primer  perubahan biologis yang
langsung berhubungan dengan organ reproduksi, mis :
sel terlur pada wanita, rahim; penis dan kelenjar prostat
pada pria.
Karakteristik seks sekunder  tanda-tanda kematangan
seksual secara psikologis yang tidak langsung
berhubungan dengan organ seks, mis : buah dada pada
wanita dan bahu yang melebar pada pria.
Bina Nusantara
• Pertumbuhan badan anak perempuan lebih dulu terjadi
daripada anak laki-laki, maka anak perempuan diusia
11-13 tahun cenderung lebih tinggi, lebih berat dan lebih
kuat daripada anak laki-laki seusianya. Mereka akan
memiliki tinggi badan yang sempurna saat berusia 18
tahun.
• Tanda utama kematangan seksual anak laki-laki adalah
produksi sperma. Ejakulasi pertama atau spermarche
terjadi sekitar usia 13 tahun  mimpi basah. Sedangkan
pada anak perempuan adalah menstruasi pertama atau
menarche yang terjadi antara usia 10 – 16,5 tahun.
Bina Nusantara
B. Otak
• Perkembangan otak remaja mengalami kemajuan pesat.
Yang termasuk dalam perubahan dramatis struktur otak
remaja yaitu emosi, penilaian, pengelolaan perilaku, dan
kontrol diri. Meskipun demikian perkembangan otak
pada periode ini masih belum sempurna.
C. Kesehatan Mental dan Fisik
• Olahraga atau kurangnya olahraga akan berdampak
pada kesehatan fisik dan mental. Olahraga
meningkatkan kekuatan, daya tahan, membantu
kesehatan tulang dan otot, kontrol berat badan, dan
menekan kecemasan serta stress.
• Mulai muncul pola tidur larut malam dan terlalu banyak
tidur di pagi hari. Hal ini bisa mengakibatkan insomnia,
masalah yang seringkali muncul di masa remaja.
Bina Nusantara
• Pola makan yang kurang baik juga dapat menyebabkan
obesitas atau overweight. Remaja butuh melakukan diet
yang sehat.
• Berkaitan dengan kondisi fisiknya, remaja menaruh
perhatian pada body image. Rasa tidak puas terhadap
kondisi fisiknya, membuat remaja dapat mengalami
anorexia nervosa – gangguan makan yang ditandai
dengan menolak makan atau melaparkan diri sendiri
(self-starving) dan bulimia nervosa – gangguan makan
dimana remaja memakan sejumlah makanan kemudian
membersihkan makanan tersebut dengan obat
pencahar, dimuntahkan, berpuasa, atau olahraga yang
berlebihan.
Bina Nusantara
D. Penggunaan Drugs/Obat-obatan Terlarang
• Substance abuse – penggunaan obat terlarang atau
aklhohol, dilakukan oleh beberapa remaja. Substance
abuse ini dapat menjadi substance dependence –
ketergantungan atau kecanduan.
• Faktor resiko bila remaja menggunakan obat terlarang
atau alkoho, yaitu : temperamen yang buruk, kendali
dorongan yang lemah dan kecenderungan untuk
mencari sensasi, pengaruh keluarga seperti konflik
keluarga, masalah perilaku dini umumnya agresif,
kegagalan akademis, penolakan peer, berhubungan
dengan para pengguna obat lainnya, memberontak,
sikap-sikap tertentu akibat penggunaan obat terlarang,
dan pengenalan yang semakin dini dengan obat
terlarang.
Bina Nusantara
E. Depresi
• Depresi yang dialami oleh remaja harus ditangani
dengan serius karena dapat berdampak pada tindakan
bunuh diri.
• Menurut penelitian, remaja wanita seperti halnya wanita
dewasa lebih banyak menderita depresi ketimbang pria.
F. Kematian di masa Remaja
• Penyebab kematian terbanyak yang terjadi di negara
Amerika Serikat pada masa remaja ini adalah
kecelakaan, senjata api, dan bunuh diri.
Bina Nusantara
II. Perkembangan Kognitif
A. Tahap Formal Operations dari Piaget
• Merupakan tahapan tertinggi dari perkembangan
kognitif, dimana remaja dapat mengembangkan
kapasitas berpikir abstrak.
• Pada periode ini remaja juga sudah mampu untuk
menerapkan hypothetical-deductive reasoning,
dimana remaja dapat mengembangkan,
memperhatikan, dan menguji hipotesa. Kemampuan ini
membuat remaja dapat memecahkan masalah, mulai
dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Bina Nusantara
B. Elkind : Karakteristik Immature dari Pikiran Remaja
1. Idealism dan criticalness
2. Argumentativeness
3. Indecisiveness
4. Apparent hypocrisy
5. Self-conscious  imaginary audience
6. Specialness dan invulnerability  personal fable
C. Perubahan dalam Information Processing
• Pada peneliti telah mengidentifikasi 2 kategori
perubahan terukur dari kognisi remaja, yaitu :
Bina Nusantara
1. Perubahan struktur  perubahan kapsitas proses
informasi dan peningkatan pengetahuan yang disimpan
dalam ingatan jangka panjang. Informasi yang
tersimpan di ingatan jangka panjang dapat berupa :
declarative – pengetahuan faktual (“tahu bahwa….”);
procedural knowledge – keterampilan yang dimiliki
(“tahu bagaimana…”); conceptual knowledge –
pemahaman atau interpretasi.
2. Perubahan fungsi  aspek yang terkait : perolehan
informasi, penanganan informasi, dan penguat
informasi. Bentuknya antara lain belajar, mengingat,
bernalar, dan pengambilan keputusan. Penalaran
matematis, spasial, dan ilmu pengetahuan merupakan
sedikit dari proses fungsi yang meningkat.
Bina Nusantara
D. Perkembangan Bahasa
• Seiring dengan dikuasainya kemampuan berpikir formal,
remaja dapat menjelaskan dan mendiskusikan hal-hal
yang abstrak seperti cinta, keadilan dan kebebasan.
Mereka juga semakin terampil untuk menerapkan social
perspective-taking – kemampuan untuk memahami
sudut pandang orang lain dan berbicara dengan tepat.
E. Penalaran Moral : Teori Kohlberg
• 3 level penalaran moral Kohlberg :
1. Preconventional morality  orang betindak dibawah
kontrol eksternal. Tahapannya : 1. Orientation toward
punihment and obedience & 2. Instrumental purpose and
exchange
Bina Nusantara
2. Conventional morality  internalisasi standar dari
sosok otoritas. Tahapannya : 3. Maintaining mutual
relations, approval of others, the golden rule & 4. Social
concern and conscience
3. Postconventional morality  konflik antara standar
moral dengan penilaian pribadi berdasarkan kebenaran,
kejujuran, dan keadilan. Tahapannya : 5. Morality
contract, of individual rights, and of democratically
accpeted law & 6. Morality of universal ethical principles
• Kebanyakan remaja berada pada level 2.
Bina Nusantara
G. Pendidikan dan Persiapan Kerja
• Remaja yang memiliki self-efficacy yang tinggi dianggap
sebagai remaja yang berhasil dalam studinya. Selain itu,
pola asuh orang tua yang authoritative yang diterapkan
terus hingga anak remaja berdampak pada pencapaian
prestasi sekolah.
• Drop out merupakan kondisi yang perlu mendapat
perhatian. Menurut penelitian, drop out lebih banyak
melanda remaja pria. Drop out ini bisa berdampak pada
pengangguran, penghasilan yang rendah, keterlibatan
obat terlarang, kriminal, dan kenakalan remaja. Faktor
penting yang dianggap dapat membuat remaja bertahan
sekolah adalah active engangement – keterlibatan
remaja dalam kegiatan sekolah.
Bina Nusantara
• Remaja yang lulus SLTA dan tidak langsung
meneruskan ke bangku kuliah, dapat mengikuti pelatihan
kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
Bina Nusantara
III. Perkembangan Psikososial
A. Pencarian Identitas Diri
• Tugas utama remaja menurut Erikson adalah
melakukan konfrontasi ‘krisis’ dari identity cs identity
confusion – dimana remaja memiliki sense diri yang
kuat, termasuk merasa diharagai dalam masyarakat.
Pembentukan identitas remaja ini berkaitan dengan
penyelesaian 3 masalah utama, yaitu : pilihan
pekerjaan, pemakaian nilai dalam hidup, serta
kepuasan identitas seksual. Remaja yang mampu
mengatasi krisis identitas ini memiliki ‘vitue’ : fidelity.
• James E. Marcia mengemukakan 4 identity statuses
yang berbeda, yaitu :
Bina Nusantara
1.
2.
3.
4.
Identity achievement (crisis leading to commitment)
Foreclosure (commitment without crisis)
Moratorium (crisis with no commitment)
Identity diffusion (no commitment, no crisis)
B. Seksualitas
• Sexual orientation menjadi issue utama pada periode
ini, apakah heterosexual atau homosexual, atau
bisexual.
• Perilaku seksual remaja saat ini semakin
mengkhawatirkan. Prosentase remaja pertama kali
melakukan hubungan seksual/intercourse disetiap
belahan dunia beragam.
Bina Nusantara
• 2 perhatian utama terhadap perilaku seksual remaja
adalah : resiko terkena Sexually Transmitted Diseases
(STDs) dan kehamilan. Semakin banyak remaja yang
hamil dan melahirkan bayinya tanpa menikah.
• Pada umumnya remaja mendapatkan informasi
mengenai seks dari teman, orang tua, pendidikan seks
di sekolah, dan media. Pemerintah Indoensia pun
semakin meningkatkan pelayanan seputar pendidikan
seks dikalangan remaja
Bina Nusantara
C. Relasi dengan Keluarga, Peer, dan Masyarakat
• Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan peer
daripada dengan keluarga.
• G. Stanley Hall meyakini bahwa usaha remaja untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan tubuhnya dan
tuntutan menjadi dewasa pada periode ‘storm and
stress’ ini membuat remaja mengalami konflik antar
generasi. Tidak heran bila adolescent rebellion terjadi.
• Seiring dengan ketegangan antara ketergantungan pada
orang tua dan keinginan untuk lepas dari orang tua
membuat terjadinya konflik dalam keluarga serta
pembentukan pola asuh orang tua. Pola asuh
authoritative dianggap sesuai diterapkan pada anaknya
yang remaja.
Bina Nusantara
• Menurut Jackie Robinson, sumber pendukung emosional
remaja selama menghadapi masa transisi di usia remaja
ini adalah keterlibatan dengan peer. Peer menjadi
sumber kasih sayang, simpati, pemahaman, dan
pengarahan moral. Pengaruh peer sangat kuat pada
masa remaja ini. Meskipun peer mendominasi
kehidupan remaja, dalam relasi sosialnya remaja tetap
menjalin persahabatan secara persional, clique,
kelompok/perkumpulan, dan berpacaran/romantic
relationship. Relasi dengan pacar merangsang emosi
yang kuat baik positif dan negatif, serta berkontribusi
pada perkembangan intimacy dan identitas.
Bina Nusantara
• Menurut teori Bronfenbrenner, perilaku antisosial terjadi
karena pengaruh multilevel, mulai dari pengaruh
microsystem seperti pengasuhan orang tua, hingga
pengaruh macrosystem seperti dukungan lingkungan
tempat tinggal.
• Menurut penelitian, remaja yang memiliki perilaku
antisosial biasanya berasal dari keluarga atau orang tua
yang gagal membentuk perilaku prosocial atau memberi
reinforce tingkah laku yang baik pada saat periode
kanak-kanak awal. Pola asuh yang authoritative diyakini
dapat melawan pengaruh negatif peer pada remaja yang
dapat menjadikan mereka remaja yang nakal atau
berperilaku antisosial.
Bina Nusantara
Rangkuman
• Ciri khas perkembangan fisik dari periode remaja ini
adalah pubertas.
• Terjadi perubahan fisik dan seksual, meliputi karakteristik
seks primer dan karakteristik seks sekunder.
• Tanda utama kematangan seksual pada remaja pria
adalah spermarche, sedangkan remaja wanita adalah
menarche.
• Olahraga penting untuk diterapkan pada masa remaja
dan banyak manfaat yang diperoleh dari olah raga ini.
• Pada periode ini, remaja juga menaruh perhatian yang
besar pada body image.
Bina Nusantara
• Perhatian yang berlebihan terhadap body image,
membuat remaja dapat mengalami gangguan makan
seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa.
• Remaja rentan terhadap substance abuse yang bisa
menjadi substance dependence.
• Depresi yang dihadapi remaja harus ditangani serius
karena dapat mengarah pada bunuh diri. Selain bunuh
diri, kecelakaan dan senjata api merupakan penyebab
kematian utama pada remaja.
• Tahap formal operations menurut Piaget ini membuat
remaja mampu berpikir secara abstrak dan melakukan
hypothetical-deductive reasoning.
• Elkind mengemukakan 6 immature berpikir remaja
Bina Nusantara
• 2 perubahan utama dari proses informasi adalah
perubahan struktur dan perubahan fungsi.
• Seiring dengan kapasitas dari formal operations, remaja
juga mampu menjelaskan sesuatu yang abstrak.
• Menurut tahapan moral Kohlberg, periode remaja masuk
dalam level 2 yaitu Conventional morality.
• Self efficacy dan pola asuh authoritative membuat
remaja memiliki prestasi sekolah yang baik.
• Menurut Erikson, pada tahap remaja ini remaja harus
mampu mengatasi krisis identity vs identity confusion
dna bila berhasil akan menghasilkan virtue : fidelity.
• James E. Marcia mengemukakan 4 status identitas yang
berbeda-beda.
Bina Nusantara
• Orientasi seksual remaja perlu menjadi perhatian
apakah remaja heterosexual, homosexual, atau
bisexual.
• Peer memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan
remaja, baik positif maupun negatif seperti kenakalan
remaja.
• Masa transisi pada periode remaja ini, membuat remaja
juga menunjukkan sikap memberontak (rebellion).
Bina Nusantara