download

Matakuliah
Tahun
: Psikologi Pendidikan
: 2009
POKOK BAHASAN
Pertemuan 3
KONTEKS SOSIAL DAN
PERKEMBANGAN
SOSIOEMOSIONAL
Bina Nusantara University
2
Teori-teori Kontemporer
1. Teori ekologi dari Bronfenbrenner
2. Teori perkembangan rentang hidup (life-span) dari
Erikson
Dua teori ini dipilih karena cukup komprehensif dalam
membahas konteks sosial di mana anak berkembang
(Bronfenbrenner) dan perubahan utama dalam
perkembangan sosioemosional anak (Erikson)
Bina Nusantara University
3
1.Teori Ekologi Bronfenbrenner
Fokus utama adalah pada konteks sosial di mana anak
tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi
perkembangan anak.
Ada lima sistem lingkungan:
1. Mikrosistem
2. Mesosistem
3. Ekosistem
4. Makrosistem
5. Kronosistem
Bina Nusantara University
4
2. Teori perkembangan rentang hidup Erikson
Teori Erikson ini melengkapi analisis teori Bronfenbrenner terhadap
konteks sosial, dimana anak tumbuh dan orang-orang yang penting
bagi kehidupan anak. Erikson berpendapat bahwa ada 8 tahap
perkembangan hidup manusia. Masing-masing tahap terdiri dari
tugas perkembangan yang dihadapi oleh individu yang mengalami
krisis. Semakin sukses seseorang mengalami krisisnya semakin
sehat psikologis individu tersebut.
Teori Erikson merupakan faktor penting dalam membentuk pandangan
tentang perkembangan manusia sebagai perkembangan sepanjang
hayat, bukan sekedar perkembangan di masa kanak-kanak.
Bina Nusantara University
5
Tahap Erikson
Periode Perkembangan
Integritas vs. putus asa
Dewasa akhir (usia 60 th ke atas)
Generatif vs stagnasi
Dewasa pertengahan (usia 40-an,
Intimasi vs. isolasi
Dewasa awal (usia 20-an, 30-an)
Identitas vs. kebingungan identitas Remaja (10 sampai 20 tahun)
Usaha vs. inferioritas
Kanak-kanak pertengahan dan
sampai puber)
Inisiatif vs. rasa bersalah
Kanak-kanak awal (prasekolah, 3-
Otonomi vs. malu dan ragu
Masa bayi (tahun kedua)
Percaya vs. tidak percaya
Bayi (tahun pertama)
Bina Nusantara University
6
Konteks Sosial dalam Perkembangan
• Menurut teori Bronfenbrenner, konteks sosial di mana
anak hidup akan banyak mempengaruhi perkembangan
anak.
• Keluarga  pola asuh orang tua:
 Authoritarian parenting
 Authorative parenting
 Neglectful parenting
 Indulgent parenting
Bina Nusantara University
7
Konteks Sosial dalam Perkembangan …Cont. 1
• Teman sebaya: adalah anak pada usia sama atau pada
level kedewasaan yang sama.
Tipe status teman sebaya (Wentzel & Battle, 2001)
 Anak populer
 Anak diabaikan
 Anak ditolak
 Anak kontroversial
• Persahabatan  Kebersamaan, dukungan fisik,
dukungan ego, intimasi/kasih sayang
Bina Nusantara University
8
Konteks Sosial dalam Perkembangan …Cont. 2
• Sekolah  anak menghabiskan banyak waktunya
 Konteks perkembangan sosial yang terus berubah di sekolah 
Konteks sekolah bervariasi
 Pendidikan masa kanak-kanak awal  pendidikan yg
disesuaikan dengan perkembangan
 Transisi ke sekolah dasar  harga diri anak lebih tinggi saat
mereka masuk ke SD daripada saat menyelesaikan SD
 Sekolah untuk remaja  (1) transisi dari SMP ke SMA, (2)
Sekolah yg efektif untuk remaja
Bina Nusantara University
9
Perkembangan Sosioemosional
• Diri (self) = aku
• Harga diri (self-esteem): adalah pandangan keseluruhan dari individu
tentang dirinya sendiri
• Carl Roger (1961); sebab utama seseorang punya penghargaan diri
yang rendah adalah karena mereka tidak diberi dukungan emosional
dan penerimaan sosial yg memadai.
• Perasaan harga diri murid berubah saat mereka berkembang.
• Penyebab menurunnya rasa harga diri adalah akibat gejolak selama
perubahan fisik dan pubertas, meningkatnya tuntutan untuk berprestasi
dan kurangnya dukungan dari sekolah dan orang tua.
Bina Nusantara University
10
Perkembangan Sosioemosional… cont.1
• Perkembangan identitas
 Identity diffusion: status identitas di mana individu belum
mengalami krisis (yakni, mereka belum mengeksplorasi alternatif
yg bermakna)
 Identity foreclosure: status identitas di mana individu membuat
komitmen tetapi belum mengeksporasi alternatif yang bermakna.
 Identity moratorium: status identitas dimana individu berada di
tengah-tengah eksplorasi alternatif tetapi belum membuat
komitmen
 Identity achivement: status identitas di mana individu telah
mengekslporasi alternatif yang bermaksna dan telah membuat
komitmen.
Bina Nusantara University
11
Perkembangan Sosioemosional… cont.2
• Perkembangan Moral: perkembangan yg berhubungan
dengan aturan dan konvensi dari interaksi yang adil
antar orang.
• Piaget:
 Heteronomous morality  adalah tahap pertama
perkembangan moral (sekitar usia 4 s/d 7 tahun), dimana
keadilan dan aturan dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa
dirubah, di luar kontrol manusia
 Autonomous morality  adalah tahap kedua perkembangan
(dimulai sekitar usia 10 th atau lebih), dimana anak mulai
menyadari bahwa aturan dan hukum adalah buatan manusia
dan bahwa dalam menilai suatu perbuatan niat pelaku dan
konsekuensinya perlu dipikirkan.
Bina Nusantara University
12
Perkembangan Sosioemosional… cont.3
• Teori perkembangan Moral Lawrence Kohlberg
 Preconventional reasoning: adl level terbawah dari
perkembangan moral. Pada level ini, anak tidak menunjukkan
internalisasi nilai moral dan penalaran moralnya dikendalikan
oleh imbalan dan hukuman dari luar.
 Conventional reasoning: adl tahap pertengahan dari
perkembangan moral. Pada level ini, internalisasi masih
setengah-setengah, dalam arti bahwa individu mematuhi standar
tertentu (internal) ttp standar ini pada dasarnya adl standar dari
org lain (ekternal).
 Postconvensional reasoning: adl level tertinggi dalam
perkembangan moral. Pada level ini, perkembangan moral telah
diinternalisasikan dan penalaran moral telah muncul.
Bina Nusantara University
13
Pendidikan Karakter
• Adl pendekatan langsung pada pendidikan moral, yakni
mengajari murid dengan pengetahuan moral dasar utk
mencegah mereka melakukan tindakan tak bermoral dan
membahayakan org lain dan dirinya sendiri
• Nucci (2001), perilaku spt berbohong, mencuri, dan menipu
adl keliru dan murid harus diajarkan melalui pendidikan.
• Bennett (1993), sekolah harus punya aturan moral yang
jelas yg dikomunikasikan dg jelas kpd murid, jadi setiap
pelanggaran aturan harus dikenakan sanksi.
Bina Nusantara University
14