Matakuliah Tahun : L0122/Kreativitas : 2010 Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 6 Teori Tentang Proses Kreatif Teori Wallas • Wallas menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu: (1) persiapan, (2) inkubasi, (3) iluminasi, (4) verifikasi • Pada tahap pertama, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya, dan sebagainya • Pada tahap kedua, kegiatan mencari dan menghimpun data/informasi tidak dilanjutkan. Tahap inkubasi adalah tahap di mana seakan-akan individu melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi ‘mengeramnya’ dalam alam pra-sadar Bina Nusantara University Bina Nusantara 3 • Tahap ketiga atau tahap iluminasi, adalah tahap timbulnya ‘insight’ atau ‘Aha’ saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses psikologis yang mengawali dan mengikuti • Tahap verifikasi atau evaluasi adalah tahap di mana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas. Bina Nusantara University Bina Nusantara 4 • Teori tentang belahan otak kanan dan kiri RASIONAL INTUITIF / IMAGINATIF • • • • • • • • • • • • • • • • • • Time Logic Order Words Lines Lists Number Symbols Analysis Bina Nusantara University Bina Nusantara Space Colour Rhythm Images Daydreaming Imagination Synthesis Gestalt dimension 5 • Terdapat jembatan yang menghubungkan otak kiri dan kanan bernama ‘corpus callosum’ • Corpus callosum adalah sistem saklar yang sangat rumit dengan 300 juta neuron aktif • CC menyeimbangkan pesan yang datang dan menggabungkan gambar abstrak dan holistik (otak belahan kanan) dengan pesan konkret dan logis ( yang ditangkap oleh otak belahan kiri) Bina Nusantara University 6 Sebagai contoh: • ‘jika anda mendengar sebuah lagu’, maka otak kiri akan memproses syairnya dan otak kanan akan memproses musiknya. • Jadi, bukanlah suatu kebetulan bahwa kita memahami kata-kata dari lagu populer dengan begitu mudah Bina Nusantara University 7 Teori/Model tentang Produk Kreatif Model dari Besemer dan Treffinger • Besemer dan Treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu: (1) kebaruan (novelty) atau sesuatu yang baru, (2) pemecahan (resolution), dan (3) keterperincian (elaboration) dan sintesis • Masing-masing dari ketiga kategori ini meliputi sejumlah atribut. Model ini disebut ‘Creative Product Analysis Matrix’ (CPAM) Bina Nusantara University Bina Nusantara 8 • Kebaruan, adalah sejauh mana produk itu baru, dalam hal jumlah dan luas proses yang baru, teknik baru, bahan baru, atau konsep baru yang terlibat, dalam hal di luar dan di dalam lapangan/bidang, dan dalam dampak produk kreatif di masa depan Produk itu ‘orisinil’ dalam arti sangat langka di antara produk-produk yang dibuat oleh orang-orang dengan pengalaman dan pelatihan yang sama, juga menimbulkan kejutan (surprising), dan terakhir produk itu germinal dalam hal dapat menimbulkan gagasan produk orisinil lainnya • Pemecahan (resolution), menyangkut sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan untuk mengatasi situasi bermasalah. Tiga kriterianya adalah: produk tersebut harus bermakna, logis dan harus berguna (dapat digunakan secara praktif) Bina Nusantara University Bina Nusantara 9 • Elaborasi dan sintesis. Merujuk pada derajat sejauh mana produk itu menggabungkan unsur-unsur yang tidak sama/serupa menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren. Lima kriteria untuk menilai hal ini adalah: produk tersebut harus organis (mempunyai arti inti dalam penyusunan produk), elegan (mempunyai nilai lebih dari yang tampak), kompleks, dapat dipahami, dan menunjukkan ketrampilan atau keahlian yang baik Bina Nusantara University Bina Nusantara 10 Model penilaian kreativitas dalam mengarang • Bagaimana kita dapat menilai kreativitas seseorang dalam mengarang atau menulis? • Seorang psikolog, Utami Munandar memberikan skema penilaian yang meliputi empat kriteria dari berpikir kreatif, yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian (orisinalitas), dan keterperincian (elaborasi) • Kelancaran, dalam mengemukakan gagasan dinilai dari jumlah gagasan yang muncul dalam karangan tersebut. Penilaian secara kuantitatif tentu perlu mempertimbangkan umur dan tingkat perkembangan seseorang Bina Nusantara University Bina Nusantara 11 • Kelenturan, meliputi kelenturan dalam struktur kalimat dan kelenturan dalam isi atau gagasan Kelenturan dalam struktur kalimat, misalnya: keragaman dalam bentuk kalimat, keragaman dalam penggunaan kalimat, keragaman dalam panjang kalimat Kelenturan dalam konten atau gagasan, misalnya: kekuatan daya imajinasi penulis, kekayaan daya fantasi atau daya khayal • Keaslian, adalah sejauh mana isi atau gaya pemikiran karangan menunjukkan orisinalitas – Orisinalitas dalam tema, orisinalitas dalam pemecahan atau akhir cerita, memuat unsur humor, menggunakan kata atau nama baru yang diciptakan sendiri serta orisinalitas dalam gaya penulisan Bina Nusantara University Bina Nusantara 12 • Keterperincian (elaborasi), adalah kemampuan untuk membumbui atau menghiasi cerita, sehingga nampak lebih kaya. Meliputi hal-hal sebagai beriktu: seperti lukisan dalam cara ekspresi, kaya dalam ungkapan emosi, menunjukkan empat, melibatkan unsur pribadi (pengalaman atau pengetahuan), serta terdapat percakapan Bina Nusantara University Bina Nusantara 13 Strategi Empat P dalam Pengembangan Kreativitas PRIBADI • Kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif dalam bidangnya masingmasing dan dalam kadar yang berbeda-beda • Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produkproduk yang inovatif Bina Nusantara University Bina Nusantara 14 • PENDORONG, Seseorang memerlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal), yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan lainnya, dan dorongan kuat dalam diri orang itu sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu • PROSES Untuk mengembangkan kreativitas seseorang perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Perlu diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif ----- tentu dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan Sehingga yang pertama kali dibutuhkan adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna Bina Nusantara University Bina Nusantara 15 • PRODUK Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi atau lingkungannya, yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses kreatif. Bina Nusantara University Bina Nusantara 16
© Copyright 2024 Paperzz