download

TEORI PERMINTAAN
NON-FUNGSIONAL
TIK
Kuliah
Diskusi
Tanya Jawab
Bina Nusantara
Dasar Teori
•
•
•
•
•
Harga adalah informasi bukan determinan
Harga adalah faktor dependent
Jarang ada konsumen yang “rasional”
Ceteris paribus tidak pernah ada
Periode pasar tidak mungkin ada dan tidak pernah ada,
seandainyapun pernah ada sifatnya insidentil
• Pengaruh emosi dan budaya kepada konsumsi harus
dipertimbangkan
• Kepuasan konsumen tidak harus fungsional
Bina Nusantara
Teori Permintaan
• Kuantitas yang diminta (Qd) mempengaruhi harga (P)
Qd berbanding lurus terhadap P
• Semakin banyak permintaan harga cenderung naik.
Harga akan turun bila permintaan sedikit.
• Setara dengan : bila harga naik maka penawaran naik,
penawaran sedikit bila harga turun (hukum penawaran)
Bina Nusantara
Kurva Teori Permintaan
• Cara membaca : QdP = P = f(Qd)
P
demand curve
P3
2
3
P2
1
3
P1
2
1
Qd
Q1
Bina Nusantara
Q2
Q3
Teori Penawaran
• Kuantitas yang ditawarkan (Qs) mempengaruhi harga
(P) Qs berbanding terbalik terhadap P
• Semakin banyak penawaran harga cenderung turun.
Harga akan naik bila penawaran sedikit.
• Setara dengan : bila harga naik maka permintaan turun,
permintaan semakin banyak bila harga turun (hukum
permintaan)
Bina Nusantara
Kurva Teori Penawaran
• Cara
P membaca : QsP  P = f(Qs)
1
3
3
2
1
2
supply curve
Qs
Bina Nusantara
Macam-2 Kurva Permintaan
• Barang Giffen
P
Demand curve for Giffen goods
Giffen adalah nama ekonom yang
Menemukan bukti bahwa ada
Konsumen yang meningkatkan
Permintaannya meskipun harga
Barang tersebut naik.
Qd
Bina Nusantara
Barang Normal dan Inferior
• Barang normal&Inferior : Qd = f(Revenue)
Qd
Kurva
permintaan
barang
inferior
D
Income
Bina Nusantara
Bila Income naik Qd naik barang normal
Bila Income naik Qd turun  brg. inferior
Thorstein Veblen adalah Ekonom
yang banyak Menentang konsep
hukum permintaan(ek.tradisional)
• Efek Veblen adalah efek pada permintaan akibat sok
pamer (konsumsi budaya)
P
D
Nilai pamer Efek veblen
1
2
D3
2
0
D2 Efek Veblen
D1
Qd
Bila harga turun, konsumen tidak menaikan permintaan, akan tetapi bila harga naik
Barulah konsumen meningkatkan permintaannya  hanya untuk pamer
Bina Nusantara
Snob & band Wagon Effect
• Liebenstein adalah pelopor teori permintaan ini. Menurutnya
P permintaan dipengaruhi juga oleh gengsi dan ikut-ikutan
Efek ikut-2an berlaku bila pada saat harga turun
permintaan semakin banyak karena terpengaruh
banyaknya orang lain yang membeli produk
tersebut…
p1
p2
p3
D
D1
Q1
Bina Nusantara
Q2
D2
D3
Qd
Q3
Band wagon effect
• Snob Effect
P
D
Harga di P1 permintaan di Q1. Bila harga turun ke P2
Harusnya permintaan menjadi Q3, akan tetapi karena
Semakin banyaknya permintaan akibat turunnya harga
Maka konsumen lain menjadi gengsi, sehingga
Menurunkan permintaan, hingga hanya menjadi
Sebanyak Q2 saja.
P1
P2
D1
D2
D3
Q1
Bina Nusantara
Q2
Q3
Snob Effect(Efek Gengsi)
Qd
Keseimbangan Umum
• Salah satu pelopornya adalah Leon Walras
• Konsumen selain sebagai pembeli barang konsumsi juga sebagai
penyedia faktor produksi
• Harga bersifat relatif
• Menganut hukum Walras yaitu :
Nilai barang yang ditawarkan sama dengan nilai barang yang
diminta atau setara dengan : Jumlah uang yang diterima sama
dengan jumlah uang yang dikeluarkan
Bina Nusantara
Ilustrasi Kurva keseimbangan Umum
Pf = harga faktor produksi, Pq = harga komoditas,
Pf/Pq = harga relatif
Keseimbangan pasar faktor
produksi
Sf
Keseimbangan pasar
komoditi
Dq
Pf
---Pq
Df
Fe
Sq
F
Qe
F = Faktor produksi, Q = komoditi = kuantitas = produk
Bina Nusantara
Q