Matakuliah Tahun Versi : S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air : 2006 : Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • << TIK-99 >> • << TIK-99>> 2 Outline Materi • Materi 1 : Navigasi • Materi 2 : Tenaga Listrik 3 Reservoir dan Dam 1. Pembagian tipe bendungan 2. Bendungan Urugan 3. Bendungan Beton 4. Penelitian 5. Perencanaan 6. Pondasi Bendungan 7. Bangunan Pelengkap dan Pembantu 4 TENAGA LISTRIK Tenaga Listrik dan Navigasi 1. Susunan umum proyek PLTA 2. Kolam LISTRIK harian TENAGA 3. Pipa pesat 1. Susunan umum proyek PLTA 4.2. Bangunan PLTA Kolam harian 5. Alur pembuang 3. Pipa pesat 6. 4. Peralatan Bangunanlistrik PLTA 7. Pengoperasian PLTA 5. Alur pembuang 8. Rancangan Pembangunan 6. Peralatan listrik PLTA 7. Pengoperasian PLTA 8. Rancangan Pembangunan PLTA 5 Navigasi 1. Pelayaran sungai 2. Persyaratan bagi lintasan air yang dapat dilayari 3. Metode – metode untuk mencapai keadaan dapat dilayari 4. Metode saluran terbuka a. Waduk b. Pengerukan c. Bangunan penyempitan d. Pemantapan tebing e. Pelurusan f. Pembersihan halangan 5. Bendungan pelayaran 6. Pintu air pelayaran 6 TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai 1. Bentuk sungai sering dibedakan menjadi tiga macam, yaitu bentuk tampang lintang sungai, bentuk tampang memanjang sungai, serta pandangan atas sungai. 2. Bentuk Bentuk tipikal tampang melintang sungai disajikan pada sketsa. 3. Bentuk sungai tidak tetap, selalu berubah sesuai dengan karakteristika alami yang merupakan faktor penting dalam kontribusi pembentukan sungai. TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai 4. Oleh perlakuan atau campur tangan manusia bentuk sungai lebih cepat mengalami perubahan bentuk. TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai 5. Karakteristika alami tersebut adalah iklim dan fisiografi daerah di wilayah sungai yang ditinjau, yang secara pembagian besar terdiri dari: a) topografi daerah aliran sungai b) formasi batuan (erosilitas tampang basah) c) iklim river basin/catchment area/daerah tangkapan hujan, serta vegetasi river basin. TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai 6. Berdasar lokasi sungai pada arah memanjang, maka tampang lintang sungai yang berlokasi di bagian hulu relatif mempunyai bentuk V, sedangkan di bagian hilir relatif mempunyai bentuk U. 7. Pada sungai yang berlokasi di bagian tengah, yang merupakan transisi dari dari sungai terjal dan sungai landai, tampang lintang sungai dapat berbentuk V ataupun U. TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai 8. Proses erosi vertikal lebih banyak terjadi di sungai yang berlokasi di bagian hulu, dan sebaliknya proses erosi lateral lebih banyak terjadi di sungai bagian tengah/ hilir. 9. Belokan sungai lebih banyak dijumpai di sungai bagian tengah, di mana pada bagian ini erosi lateral akan lebih berperan, dan sangat mengkontribusi pembentukan pulau sedimen. TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai 10. Perubahan bentuk akan lebih mungkin terjadi karena pemanfaatan sungai, misalnya : a) scouring/gerusan pada pilar jembatan, b) erosi pada bagian bawah/hilir bendungan, c) garis pembendungan karena adanya pemanfaatan bataran sungai sehingga tampang basah sungai menjadi berkurang. TEKNIK SUNGAI – S1 Bentuk Sungai • Sungai akan leluasa dalam menyesuaikan ukuran dan bentuknya, sebagai reaksi oleh adanya perubahan kondisi dasar dan tebing. • Bagian dasar dan tebing sungai akan dibentuk oleh material yang diangkut oleh aliran sungai, berasal dari pelapukan geologi pada periode yang panjang. • Ukuran dan bentuk sungai (tampang melintang, memanjang, dan pandangan atas) disebut morfologi sungai.
© Copyright 2024 Paperzz