Matakuliah : R0762-Perilaku Dalam Arsitektur Tahun : 2010 PERSEPSI LINGKUNGAN Pertemuan 4 PERSEPSI LINGKUNGAN Persepsi lingkungan Pada tahun ’40 an, seorang pakar psikologi bernama Kurt Lewin membuat rumusan bahwa tingkah laku (B = Behavior), fungsi keadaan pribadi seseorang (P = Person), lingkungan dimana orang itu berada (E = Environment) dirumuskan B = f (P,E) oleh karena itu tujuan dari studi mengenai ini adalah agar kita dapat menganalisis, menjelaskan, meramalkan dan bila perlu mempengaruhi atau merekayasa hubungn antara tingkah laku manusia dan lingkungannya melalui perencanaan yang berorientasi kepada lingkungan dan manusia sebagai penggunanya. Dalam kaitan memepelajari persepsi ruang ada definisi – definisi yang diambil dari psikologi lingkungan yang membahas antara lain faktor kesesakan (crowding), kepadatan (density), daerah pribadi (personal space) dan faktor sosial yang mempengaruhinya. Dalam psikologi lingkungan, ciri-ciri yang dibahas adalah : 1. Hubungan tingkah laku dan lingkungan adalah satu unit yang dipelajari dalam keadaan saling terkait, tidak berdiri sendiri. Contohnya ketika kita mempersoalkan kebisingan dengan kaitan konsentrasi kerja. 2. Hubungan antara lingkungan dengan manusia dan tingkah lakunya adalah hubungan timbal balik, saling terkait, saling memepengaruhi, kadang – kadang tidak jelas antara faktor sebab dan akibatnya. Contohnya dalam masalah urbanisasi sulit diterangkan apakah sarana perkotaan yang menyebabkan orang bermigrasi ke kota atau banyak orang pindak ke kota mengakibatkan kota itu dapat menyediakan sarana dan prasarana tesebut. 3. Psikologi lingkungan tidak memusatkan perhatian hanya pada masalah teoritis maupun terapan, tapi bertitik berat pada keduanya. 4. Interdisipliner. Karena ruang lingkup psikologi lingkungan bervariasi, dalam penelitiannya harus bekerja sama dengan bermacam–macam ilmu terkait. Contohnya jika objeknya rumah sakit maka ilmu terkait adalah ilmu keperawatan. Jenis lingkungan yang memebentuk persepsi dan penilaian dibedakan sebagai berikut : 1. Lingkungan alamiah : satwa liar, areal pertambangan, laut dan bukit. 2. Alam yang dimodifikasi : polusi, taman yang dirancang secara arsitektural, perkebunan, pemanfaatan sumber energi 3. Lingkungan buatan : perumahan, jalan raya, bendungan, fasilitas umum. 4. Lingkungan sosial : kebijaksanaan, peraturan dan undang – undang yang berkaitan dengan penduduk dan lingkungannya. Menurut undang – undang No. 4 / 1982 tentang lingkungan hidup yang dinamakan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhuk hidup lainnya. Penjelasan mengenai bagaimana manusia mengerti dan menilai lingkungan dapat didasarkan dengan dua pendekatan : • Pendekatan pandangan konvensional, bermula dari adanya rangsang luar diri individu atau stimulus. Pandangan konvensional menganggap persepsi sebagai kumpulan perinderaan (sensation) • Pendekatan ekologi, pendekatan ini dikemukakan oleh Gibson. Dikatakan bahwa individu tidak menciptakan makna – makna dari apa yang diinderakannya. Persepsi terjadi secara langsung dan spontan. Skema persepsi Persepsi dimulai ketika manusia menginderakan apa yang di rasa terhadap lingkungannya, kemudian memproses objek tersebut hingga muncul sebuah makna tentang objek tersebut pada diri manusia yang dinamakan pesepsi. Persepsi tersbut lalu menimbulkan reaksi berdasarkan busur refleks. Ilusi Muller-Lyer Ilusi yang terjadi karena kita biasa hidup pada lingkungan buatan yang banyak mengandung garis lurus dan sudut pada rumah, gedung, jalan raya, ruangan dsb. Ilusi Muller-Lyer tidak terjadi di lingkungan yang terbentuk dari betuk kurva Berlyne (dalam fisher,1984: 41), memandang estetika lingkungan dengan dua konsep pendekatan yaitu perbandingan stimulus mana yang cocok atau tidak cocok dan eksplorasi spesifik dengan eksplorasi diversif. • Kompleksitas. Berapa banyak komponen yang membentuk suatu lingkungan, makin banyak ragamna makin positif • Novelty, disebut juga keunikan. Seberapa jauh lingkungan tersebut mengandung komponen yang unik yang tidak ada ditempat lain. • Incogruity, disebut juga ketidaksepadanan. Seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan konteks lingkungannya. Contoh kincir angin di belanda, kontras dengan lahan pertanian. • Kejutan, seberapa jauh kenyataan yang ada tidak sesuai dengan harapan. Pada eksplorasi diversif (melebar), Byrne menjelaskan akan terjadi ketika seseorang kurang mendapatkan stimulasi sehingga ia mencari stimuli yang ada ketika di lingkungan tersebut. Eksplorasi spesifik terjadi ketika seseorang dibangkitkan perhatiannya oleh sebuah stimulus tertentu dan berusaha meredakan ketidakpastian atau keingintahuan dengan berusaha mamperhatikan lebih khusus stimuli tersebut. Estetika lingkungan pada sudut penilaiannya dipengaruhi juga oleh “preferensi” atau kesukaan terhadap sesuatu. Preferensi ditentukan oleh beberapa hal yaitu : Keteraturan (coherence), sesuatu yang makin teratur maka makin disukai. Texture, kasar atau lembutnya suatu pemandangan. Keakraban dengan lingkungan, makin dikenal suatu lingkungan makin disukai. Keleluasaan ruang pandang, makin luas ruang pandang makin disukai. Hal ini berkaitang dengan bukaan suatu ruang bangunan. Kemajemukan rangsang, semakin banyak elemen yang terdapat dalam pemandangan maka akan makin disukai. Misteri atau kerahasiaan yang tersembunyi dalam pemandangan. Bagaimana sebaiknya perencanaan yang mempertimbangkan tingkah laku sebagai hubungan dan lingkungan satu kesatuan perencanaan yang saling terkait, tidak berdiri sendiri. Berikan sketsa perencanaan ruang lainnya yang anda ketahui berkaitandengan hal tersebut Contoh perencanaan ruang dokter gigi untuk anak, aspek pengguna sangat diperhatikan Mengenai ilusi Muller-Lyer, jelaskan mengapa orang di wilayah yang terbiasa dengan susunan bentuk kurva tidak mempunyai dampak ilusi tersebut? Incogruity, disebut juga ketidaksepadanan. Berikan contoh kasus incogruity yang berkesan dalam pikiran anda? Salah satu contoh Incogruity
© Copyright 2024 Paperzz