Pertemuan ke 8 Learning outcome • Mahasiswa dapat membandingkan dimensi komponen struktur konstruksi dari perhitungan dengan dimensi yang umumnya dipakai di lapangan. II.3. Balok ikat bawah (sloof) Berfungsi untuk mengikat dan membuat kekakuan struktur bawah (sub structure). Contoh studi kasus : kolom sloof (b. ikat bawah) L tra fe pondasi setempat Balok ikat bawah (sloof) berada diatas pondasi setempat. b. ikat bawah balok ikat bawah L : beban tanah : tumpuan pondasi titik : balok ikat bawah pondasi setempat Bila L = 7,20 (lebar bentang). Tinggi balok = 1/16 x 720 = 45cm Lebar balok = 50% x 45cm = 25cm Ukuran balok 25/45. Tinggi balok = 1 1 L. 14 16 Lebar balok = 40-60% tinggi balok Balok ikat bawah berada diatas pondasi lajur. b. ikat bawah pondasi lajur L : beban tanah : b. ikat bawah : pondasi lajur Sb. kolom B.ikat bawah Pondasi lajur Bila L = 7,20 (lebar bentang). Tinggi balok = 1/18 x 720 = 40cm Lebar balok = 50% x 40cm = 20cm Ukuran balok 20/40. Tinggi balok = 1 1 L. 16 18 Lebar balok = 40-60% tinggi balok I. Kolom Beton Bertulang. Konsep pembebanan kolom b. hidup + b. mati (semua beban upper structure) momen b. angin sendi/ bebas sendi bahaya tekuk kolom struktur b. ikat bawah b. gempa/ tanah cepit b. ikat bawah cepit sb. x sb. y 5 4 3 1 4,80 2 3,60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 6 Contoh studi kasus Kolom merupakan elemen struktur yang menerima total beban kese-luruhan yang kemudian disalurkan ke komponen bangunan terakhir yaitu Pondasi. 7,20 A 2,40 B 7,20 C D Kolom B2, B3, B4, B5, C2, C3, C4, C5 merupakan kolom yang paling besar memikul beban. Kolom-kolom tersebut memikul luas bidang beban : 3,60 m x 4,80 m = 17,28 m2. Perhitungan dimensi kolom P1 P2 P1 = beban atap, plafond yg bekerja pada puncak kolom b. atap = 100 – 150 kg/m2 b. gording (bj kayu = ± 98) b. kuda-kuda (bj kayu = ± 98) berat plafond (b. inti = 40 kg/m2) P2 = P1 + beban2 lain yang bekerja hingga permukaan pondasi. b. balok ikat atas & bawah b. lantai b. dinding b. finishing lantai b. plafond lt.tingkat (40 kg/m2) b. hidup/ b. aktivitas (rumah tinggal = 200 – 250 kg/m2. PBI 1983) b. kolom itu sendiri Selain beban tersebut diatas juga ada beban yang diakibatkan oleh beban lateral (horizontal), beban tekuk, beban dampak gaya dalam, di adjust menjadi beban vertical sebesar 15% - 20% dari beban P2 untuk setiap lantai. Dengan demikian pendekatan beban akhir/ total adalah P = P2 + ( n lantai x 20% ) x P2 P2 = P1 + b. upper structure P = total beban vertikal n = jumlah lantai Misal : P2 = 20.000 kg n = 4 lantai P = 20.000 + (4 x 20%) x P2 = 36.000 kg. Dimensi kolom τbeton rumus kuantitatif yang digunakan. P F τ = tegangan yang diijinkan untuk beton : K 125 K 175 K 225 bila kolom a x a τ τ = 40 kg/cm2 τ = 60 kg/cm2 = 75 kg/c a = 30 cm F = luas kolom Contoh : τ P = 40 kg/cm2 = 36.000 kg dimensi kolom 30/30. 36.000 F 900cm 2 40 3,60 4 Pondasi setempat. 2 2,40 3 kolom 1 3,60 a x a cm2 7,20 A B P Pondasi setempat Daya dukung tanah. ( τ ) lajur 3,60 4 . Pondasi 3,60 300 2 2,40 3 kolom 1 pondasi lajur 7,20 A B P Pondasi setempat Daya dukung tanah. ( τ ) τtanah P F P = total beban + berat pondasi F = a x panjang jalur Misal berat pondasi = 1m x 1,3 x 0,2m x 2400 kg/m3 = 480 m3 Untuk pondasi setempat Untuk pondasi lajur P τ F 36.000 b. pondasi 2,4 F 36480 2,4 F F aa a 123,3 ~ 125 cm 36480 F F 300 a 2,4 a 36480 50 cm 2,4 300
© Copyright 2024 Paperzz