Mata kuliah Tahun : O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA : 2008 / 2009 TEKNIK WAWANCARA BAGI MEDIA ELEKTRONIK AUDITIF Pertemuan 19 & 20 Learning Objectives Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan pengertian bahwa teknik pelaksanaan wawancara dan kerja jurnalis media elektronik auditif tidak serumit jurnalis untuk media cetak dan media audio visual. Bina Nusantara University 3 Pengertian Radio • Pengertian "Radio" menurut ensiklopedi bahasa Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekwensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). • Siaran radio berasal dari kata “radio broadcast (bahasa Inggris)” atau “radio omroep (bahasa Belanda)” artinya penyampaian informasi kepada masyarakat dengan media suara yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media. Bina Nusantara University 4 Sejarah Radio Reginald Fessenden, ilmuwan asal Pittsburg, mengakui bahwa siaran radio yang pertama untuk masyarakat Amerika Serikat, dilakukan seorang teknisi Westinghouse pada tahun 1920 di Pittsburg. Barulah pada tahun 1930 ditemukan sistem radio FM. Jurnalisme radio (broadcast journalism) adalah proses produksi berita dan penyebar-luasannya melalui media radio siaran. Tugas dan tanggung-jawab jurnalis radio tidak serumit media komunikasi lainnya. Bina Nusantara University 5 Perkembangan yang terjadi setelah tahun 1998 • Radio bangkit sebagai media yang yang mulai dengan "benar" memainkan peran sosial yang sempat dibelenggu oleh kekuasaan pemerintah pada waktu itu. Perlahan radio mulai menunjukkan eksistensinya sebagai medium informasi yang lebih handal dibandingkan dengan media cetak. • Pada saat itu radio dan televisi mulai berlomba untuk menyajikan informasi yang tercepat, objektif, dan langsung dari lokasi kejadian. Reformasi 1998 ternyata tidak sekedar memaksa penghapusan regulasi penyiaran berita tatapi telah melahirkan kebangkitan jurnalisme elektronik termasuk radio. Bina Nusantara University 6 Tehnik Jurnalisme Radio 1. Auditif, untuk didengarkan, untuk telinga, untuk dibacakan atau disuarakan. 2. Spoken Language, menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan dalam obrolan sehari-hari (spoken words). Kata-kata yang dipilih harus sama dengan kosa-kata pendengar biar langsung dimengerti. 3. Sekilas, tidak dapat diulang, karenanya harus jelas, sederhana dan sekali ucap langsung dimengerti. 4. *Global*, artinya tidak detail (rinci), tidak rumit. Angka-angka dibulatkan dan fakta-fakta yang diliput diringkaskan. Bina Nusantara University 7 Elemen-elemen Pemberitaan 1. News Gathering: pengumpulan bahan berita atau peliputan. Teknik reportase: wawancara, studi literatur atau pengamatan langsung. 2. News Production: penyusunan naskah, penentuan "kutipan wawancara" (sound bite), backsound, efek suara dan yang lain. 3. News Presentation: penyajian berita. 4. News Order: urutan berita. Bina Nusantara University 8 Produk-produk Jurnalisme Radio 1. Copy: berita pendek, durasi 15-20 detik. Berita ini penting, harus cepat dibacakan, disampaikan di sela-sela siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news insert) tiap menit 00 tiap jam misalnya. Berupa Straight News. 2. Voicer: Laporan Reporter. Terdiri dari pengantar (cue) penyiar di studio dan laporan reporter di tempat kejadian, termasuk sound bite dan/atau live interview. 3. Paket: panjangnya 2-8 menit. Isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite). 4. Feature: durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human interest. Dapat pula berupa dokumenter. 5. Vox Pop: singkatan dari *vox populi *(suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu masalah atau peristiwa. Bina Nusantara University 9 Produk yang berupa news program 1. Buletin (Paket berita): berisi rangkaian berita terkini (copy, straight news) bidang ekonomi, politik, sosial, olahraga dan sebagainya; lokal, regional, nasional ataupun internasional. Durasi 30 menit atau lebih. Durasi dapat lebih lama jika diselingi lagu dan "basa-basi" siaran seperti biasa. 2. News Insert (insert berita): berisi info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi 2-5 menit bergantung panjangpendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan. Biasanya disajikan setiap jam tertentu. Dapat berupa breaking news, disampaikan penyiar secara khusus di sela-sela siaran nonberita. 3. Majalah Udara: berisi straight news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter dan sebagainya. 4. Talkshow: dialog interaktif atau wawancara langsung (live interview) di studio dengan narasumber atau melalui telepon. Bina Nusantara University 10 Teknik Penyiaran (1/3) 1. Diucapkan: naskah radio bukan merupakan bahan bacaan tetapi merupakan bahan ucapan yang akan disampaikan melalui suara penyiar. Jadi, isi tulisan sebaiknya menggunakan bahasa tutur yang biasa diucapkan sehari-hari. Dengan menggunakan kosa kata bahasa lisan, pendengar akan dengan mudah memahami artinya. Jangan takut untuk menggunakan kata-kata yang sama (pengulangan kata) asal penempatannya pas dan enak didengar. Gaya penyampaian nya harus alamiah, bukan dibuat-buat. 2. Bersifat ‘sekarang’: keistimewaan berita radio adalah ke’segera’annya. Untuk itu penulisan naskah radio disarankan menggambarkan sesuatu yang sedang terjadi. Informasi yang disampaikan melalui radio sebagian besar bersifat langsung, begitu terjadi sesuatu dapat langsung disampaikan, meski tidak menutup kemungkinan penyiar menceritakan apa yang dialaminya diwaktu yang lalu. Bina Nusantara University 11 Teknik Penyiaran (2/3) 3. Pribadi: sifat radio adalah personal. Meskipun pada waktu yang bersamaan yang mendengarkan radio jumlahnya dapat ribuan orang, mereka masing-masing mendengarkan sendirisendiri atau paling tidak dalam kelompok-kelompok kecil. Untuk itu, sebaiknya dalam naskah radio digunakan sapaan yang pribadi. Apa yang kita sampaikan bukan untuk massa dalam jumlah besar seperti saat berpidato, tetapi lebih ke perseorangan. Radio adalah teman bagi pendengarnya, sehingga pada saat penyiar berbicara harus disampaikan seolah-olah berbicara dengan seorang teman. 4. Didengar sekali: sekali disiarkan, siaran radio tidak dapat diulang. Kecuali untuk program acara yang direkam, itupun baru dapat diulang jika memang ada jadual siaran ulang. Dengan demikian, harus disadari bahwa jika pendengar tidak paham dengan apa yang kita sampaikan, mereka akan mengalami kesulitan untuk mendengarkan ulang. Ingat, kita hanya memiliki sekali kesempatan untuk menyampaikan pesan kita ke pendengar. Bina Nusantara University 12 Teknik Penyiaran (3/3) 5. Hanya suara: suara adalah media untuk menyampaikan informasi kepada pendengar. Untuk itu jangan gunakan kata-kata yang kabur maknanya. Hindari kata-kata yang bunyinya berulang agar pendengar tidak bingung. Misalnya: "Bangunan itu dibangun oleh kontraktor swasta" menjadi "Gedung itu dibangun oleh kontraktor swasta". Bina Nusantara University 13 Sifat Jurnalisme Radio Siaran jurnalisme radio harus mewujudkan akuntabilitas publik dan merumuskan standar normatif yang memungkinkan publik dapat bersuara kritis melawan berbagai macam penindasan. Ciri khas dari media radio yang membedakannya dengan media cetak adalah sifat radio yang interaktif dan imajinatif, metodologi reportase berbentuk laporan langsung dari tempat kejadian dan kemasan penyajian nya berbentuk berita sela. Bina Nusantara University 14 Closing Setelah memahami pengertian Radio sebagai *the fifth estate* atau kekuatan kelima, memiliki kelebihan dibanding jenis media massa lainnya. Radio dengan 1.bentuknya yang sederhana 2.mampu menyajikan beragam informasi serta hiburan. 3.Media dengan modal suara saja dapat menjangkau ruang-ruang pribadi manusia. 4.Melalui kepekaan indera manusia, suara ternyata mampu 5.mengubah pemikiran bahkan perilaku pendengarnya. The End Bina Nusantara University 15
© Copyright 2024 Paperzz