download

FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI
2009
Perspektif artinya sudut pandang atau cara
pandang kita terhadap sesuatu hal tertentu
• Perspektif selalu mendahului observasi kita
• Konsekuensi kata perspektif bermakna:
= Yang kita ketahui bukan kebenaran mutlak
= Kita tidak menemukan realitas tetapi justru
menciptakan realitas itu
•
Bina Nusantara University
2
Ketika kita lakukan penelitian komunikasi, saat itu kita
mengamati objek komunikasi menurut cara tertentu dan bukan
dengan cara/jenis yang lain
•
•
Kita amati objek komunikasi dengan jenis tertentu
Penggunaan “perspektif “ mewajibkan kita untuk respek dan
toleran pada perbedaan cara pandang dan arif gunakan berbagai
metode dalam mendekati objek komunikasi yang kita amati
•
Bina Nusantara University
3
•
Realisme
= Realisme beranggapan objek yang diamati sebagaimana
adanya telah ada secara benar tanpa ide pengamat
= Nilai, kepercayaan, emosi subjek pengamat tak boleh terlibat
saat mengamati objek
= Penelitian hasilkan pengetahuan objektif (apa adanya)
= Jadi, aliran ini mengklaim: pengetahuan dianggap benar jika
sesuai dengan kenyataan
Bina Nusantara University
4
•
Nominalisme
= Nominalis berasumsi: dunia sosial adalah eksternal pada
persepsi individu, tersusun tak lebih dari sekadar nama, konsep
dan label yang dipakai untuk menyusun struktur realitas
= Bagi kaum nominalis, tidak ada dunia di luar sana namun
hanya nama atau label entitas yang dibuat oleh individu
= Individu menentukan ada atau tidaknya kenyataan
Bina Nusantara University
5
•
Konstruksionisme
= Aliran ini berpendapat: kita tak pernah mengerti realitas
sesungguhnya secara ontologis
= Kita hanya mengerti struktur konstruksi kita akan objek
= Konstruksionisme tak bermaksud mengerti realitas tapi hendak
melihat bagaimana kita jadi tahu akan sesuatu
= Realitas tak pernah ada terpisah dari pengamat
= Yang kita tahu bukan realitas yang ada di luar sana, tapi
kenyataan sejauh ditangkap oleh subjek
Bina Nusantara University
6
= Kuliah ini hanya membatasi diri pada perspektif yang berkaitan
dengan penelitian yakni Positivisme, Post-Positivisme, Interpretif,
Konstruktivisme dan Teori Kritis.
= Ke-5 perspektif ini muncul dalam kerangka pencarian penemuan
ilmu pengetahuan
= Dimulai dari positivisme yang mengadopsi metode ilmu alam lalu
dikritik karena terlalu mencari fakta/penyebab fenomena sosial
namun kurang pertimbangkan keadaan subjek individu
= Muncul Postpositivisme yang mengkritik Positivisme
Bina Nusantara University
7
= Postpositivisme (Realisme Kritis) yakin ilmu dapat mempelajari
realitas secara mandiri/lepas dari pikiran kita
= 4 paradigma Post-Positivisme yakni:
1). Rasional: kuantitatif dan metodologi kuantitatif statistik
(empirik analitis)
2). Fenomenologi-Interpretif: kualitatif dengan menelaah secara
holistik/cari esensi dan mengimplisitkan nilai moral dalam
observasi
3). Teori Kritis dengan weltanschauung (pandangan dunia) yang
mengggugat ketidakadilan demi membangun keadilan
4). Konstruktivis: Ada adalah pemaknaan kita akan kenyataan di
luar diri kita yang dikonstruksi
Bina Nusantara University
8
Perspektif-perspektif menurunkan teori-teori komunikasi
• Positivisme dan Post-Posivitisme menurunkan StrukturalismeFungsionalisme yang yakin bahwa struktur sosial bersifat nyata
dan berfungsi dengan cara-cara yang dapat diobservasi secara
objektif
• Strukturalisme berakar dari ilmu bahasa yang tekankan
keteraturan bahasa dan sistem sosial masyarakat
• Fungsionalisme berakar dari biologi yang tekankan cara-cara
pengorganisasian sistem
• Sistem bekerja menopang diri sendiri, terdiri dari variabel
saling berhubungan membentuk jejaring fungsi
•
Bina Nusantara University
9
Fungsionalisme memiliki ciri khas:
= Keniscayaan sinkroni dalam realitas (realita tak berubah)
= Tak percayai peran subjektivitas dan kesadaran dalam realitas,
fokus pada faktor di luar subjek dan kesadaran
= Realitas terpisah dan mandiri (dapat ditemukan kebenarannya
melalui observasi)
= Memisahkan bahasa dari simbol dan simbol dari pemikiran serta
objek yang disimbolisasikan
• Perspektif Interpretif dan Konstruktivisme menurunkan Teori
Interaksionis yang melihat kehidupan sosial sebagai proses
interaksi (komunikasi inti dasar struktur sosial)
•
Bina Nusantara University
10