download

Matakuliah
Tahun
: O0222 - Opini Publik
: 2009
METODOLOGI POLLING
Pertemuan 11
Tujuan
• Mahasiswa dapat mengukur opini publik dengan metodologi polling
Bina Nusantara University
3
Materi
• Definisi Polling
• Desain Polling Ilmiah
Bina Nusantara University
4
DEFINISI POLLING
• Polling sering didefinisikan sebagai suatu penelitian
(survey) dengan menanyakan kepada masyarakat
mengenai pendapatnya terhadap suatu isu/masalah
tertentu. Polling secara metodologis adalah sebuah
teknik untukmenyelidiki apa yang dipikirkan orang
terhadap isu/masalah yang muncul. Pollingdilakukan
untuk mengetahui bagaimana pendapat yang
berkembang dalam masyarakat terhadap suatu isu.
• Polling adalah suatumetode untuk mengetahui pendapat
umum. Polling merupakan ekspresi sekaligusmetode
untuk mengetahui pendapat umum terhadap suatu isu
Bina Nusantara University
5
DESAIN POLLING ILMIAH
1. Tahap-tahap Polling
Tahap awal dari semua kegiatan polling adalah
merancang desain polling.Desain yang dibuat ini
menjadi dasar pelaksanaan polling yang akan
dilakukan.Apa tujuan polling, topik apa yang diangkat
dan metode dipakai direncanakansecara teliti dan
saksama. Kegiatan membuat desain polling ini dapat
dilakukandibelakang meja, dengan mengadakan diskusi
tim peneliti.
•
Mengidentifikasi tujuan polling. Massalah penting dalam
polling adalahmerumuskan dengan tepat tujuan polling yang kita
buat. Tujuan yang kitaterapkan ini pada akhirnya akan menentukan
semua instrument polling yangdigunakan: target populasi, tipe
Bina Nusantara University
informasi, waktu wawancara dan metodewawancara yang dipakai. 6
• Populasi polling. Populasi polling ditentukan oleh topik
dan tujuan pollingyang akan dibuat. Kalau kita ingin
mengetahui sikap masyarakat terhadaplikuidasi bank,
maka populasi yang relevan adalah para pemilik
rekeningtabungan di bank. Kalau kita ingin mengetahui
bagaimana pendapatmasyarakat terhadap pelaksanaan
pemilu, maka populasi yang relevan adalahpara pemilih
pemilu.Peneliti perlu memutuskan apakah tema polling
dan pertanyaan yang akandibuat relevan untuk setiap
orang. Penelitian perlu menyadari bahwa tidaksetiap isu
penting bagi setiap orang, tema polling tertentu kadang
tidak dapatditerapkan untuk semua orang.
Bina Nusantara University
7
• Menentukan teknik penarikan sampel. Teknik penarikan
sampel apa yang akan dipakai ditentukan sebelum polling
dikerjakan. Pertimbangan yang dipakai untuk menentukan
teknik penarikan sampel di antaranya ada atautidak
tersedianya derangka sampel. Apabila kerangka sampel ini
telah tersedia kita dapat memutuskan memakai sampel acak
sederhana atau sistematis.Tetapi apabila kerangka sampel
yang memuat anggota populasi ini tidaktersedia, kita dapat
memakai sampel klaster – jika menyusun kerangka sampelitu
membutuhkan waktu lama dan dana besar. Pertimbangan lain
adalahapakah populasi itu cukup menyebar atau mengumpul.
Jika populasimenyebar, lebih efektif apabila memakai sampel
klaster, tetapi jika populasimengumpul, sampel acak
sederhana atau stratifikasi dapat dipakai. Di luarpertimbangan
metode itu, peneliti juga perlu mempertimbangkan dana,
waktudan sumber daya manusia yang tersedia
Bina Nusantara University
8
•
Menentukan tipe informasi. Dalam polling, cara untuk
mengetahuipendapat/perilaku adalah dengan bertanya,
data tidak diperoleh denganobservasi atau partisipasi
tetapi dengan menanyakan langsung kepadaresponden.
Dengan suatu daftar pertayaan (kuesioner) kita bertanya
apa yangmereka rasakan atau pikirkan terhadap isu-isu
tertentu yang muncul.Karenanya kuesioner mempunyai
dua fungsi. Pertama, sebagai alat di mana data itu
diperoleh. Data mengenai umur, sikap, pedapat, diperoleh
lewatkuesioner. Kedua, kuesioner itu juga alat untuk
“mengukur” pendapat seseorang. Dengan instrument itu,
pendapat orang yang ada dipikiran dikeluarkan. Instrument
itu juga yang mengkategorikan apakah pendapat itusetuju,
tidak setuju, dan sebagainya
Bina Nusantara University
9
• Waktu wawancara. Desain polling juga harus
mempertimbangkan apakahpolling dibuat untuk sekali
waktu (survey cross-sectional) ataukah rangkaian waktu
(survey longitudinal). Perbedaan utama desain polling
cross sectional dan longitudinal adalah padasurvei
longitudinal harus menanyakan secara tepat pertanyaan
yang samasetiap waktu, dan melihat perubahan yang
dapat dipilih setiap waktu.
Bina Nusantara University
10
• Menentukan metode wawancara. Metode wawancara
ditentukan sebelumpolling dijalankan – apakah
memakai metode wawancara langsung, lewatsurat
atau wawancara lewat telepon. Kalau menghendaki
hasilpolling cepat dipublikasikan maka dibutuhkan
metode wawancara yang cepatyakni lewat telepon.
Pertimbangan lain adalah bagaimana kedalaman
suatuinformasi yang dibutuhkan. Kalau polling bertujuan
mendapatkan informasiyang lebih akurat maka
wawancara langsung adalah yang paling tepat. Hal
inikarena dalam wawancara langsung, peneliti dapat
leluasa untuk mendapatkaninformasi dari responden.
Sementara kalau polling hanya bertujuan untukmemotret
pendapat masyarakat, maka polling lewat telepon
11
dapatdipertimbangkan untuk dipakai
Bina Nusantara University
2.KENAPA PERLU SAMPEL?
Ada dua alasan kenapa kita memakai sampel. Pertama,
berhubungandengan waktu dan biaya. Dengan sampel,
waktu yang diperlukan dalampelaksanaan polling
menjadi lebih singkat sehingga kecepatan hasil dari
pollingdapat lebih terjamin. Pemakaian sampel juga
dapat menekan biaya yang seringmenjadi kendala
dalam pelaksanaan polling. Kedua, secara metodologis
hasil dari suatu survei yang memakai sampel seringkali
bahkan lebih akurat dibandingkandengan sensus – yang
mewawancarai seluruh anggota populasi. Penelitian
dengan tipe sensus mengartikan lebih banyak yang
harus diwawancarai, sehingga kemungkinan kesalahan
juga semakin besar
12
Bina Nusantara University
• Bagaimana mungkin menggunakan beberapa orang
untuk menggeneralisasikan secara akurat pendapat
banyak orang? Ini tidak didasarkanpada sulap tetapi
logika statistik yang telah terbukti berkali-kali dalam
kenyataanempiris. Meskipun demikian, seorang peneliti
tidak dapat hanya menggunakansampel untuk kemudian
menggeneralisasikan hasilnya pada populasi.
Sampelyang diambil dipilih menurut prosedur yang
akurat, dan dengan batas-bataskesalahan tertentu.
Kalau prinsip sampling diterapkan dengan benar maka
hasildari suatu polling tidak akan jauh berbeda dengan
hasil kalau mewawancaraisemua populasi
Bina Nusantara University
13
Langkah-Langkah dalam menentukan sampel :
1. Menentukan target populasi. Kriteria yang relavan untuk
mendefinisikan target populasi itumemasukkan katagori diantaranya
wilayah, umur, jenis kelamin, pendidikan,batas-batas kriteria itu
diberikan secara eksplisit dalam menentukan targetpopulasi, yang
akan memasukkan orang sesuai dengan target populasi dan
mengeluarkannya bagi yang tidak sesuai.
2. Membuat kerangka Sampel. Karena populasi adalah konsep
abstrak, peneliti membutuhkan estimasi (memperkirakan) populasi.
Seorang peneliti mengoperasionalisasikan sebuah populasi dengan
membuat sebuah daftar yangmemperkirakan semua elemen dalam
populasi. Setelah target populasididefinisikan secara jelas, peneliti
kemudian membuat kerangka yang lebihoperasional. Untuk menarik
sampel dari target populasi, kita membutuhkan nama-nama dari
anggota
target populasi.
Bina Nusantara
University
14
3. MENYUSUN KUESIONER
• Merumuskan pertanyaan merupakan aspek penting
dalam polling, yakni membuatpertanyaan yang tepat
yang dapat dipersepsi sama oleh semua responden.
Penelitipolling harus mengingat kata-kata ini: Pendapat
responden kemungkinan bukan gambaran dari sikap
responden, tetapi hanya jawaban dari pertanyaan
yangdiajukan oleh peneliti.
• Polling menanyakan sesuatu yang subjektif, yakni
pendapat/pandanganseseorang mengenai suatu isu
tertentu, padahal hasil polling berpretensi
untukmendapatkan hasil yang objektif. Pendapat
seseorang amat bergantung kepada pertanyaan yang
kita berikan. Pertanyaan yang salah, akan menghasilkan15
jawabanyang salah. Di sini kita bertemu dengan dua
Bina Nusantara University
Bagaimana kuesioner yang baik itu?
1. Bisa ditafsirkan sama oleh berapa pun responden.
2. Tidak bias dalam pernyataannya
3. Menghindari pertanyaan bermakna ganda
4. Menghindari pertanyaan yang tidak dapat dipahami
Bina Nusantara University
16