download

Matakuliah
Tahun
: O0222 - Opini Publik
: 2009
PERAN MEDIA MASSA MEMBENTUK
OPINI PUBLIK
Pertemuan 7
Tujuan
• Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan yang terjadi antara media
massa dan opini publik
Bina Nusantara University
3
Materi
•
•
•
•
Keterbukaan Informasi
Tipologi Empat Sistem Pers
Hubungan Media Opini Publik dan Polling
Efektifitas Media Massa Dalam Pembentukan Opini
Publik
Bina Nusantara University
4
KETERBUKAAN INFORMASI
• Pendapat umum merupakan simbol legitimasi rakyat
terhadap pemerintahnya. Hal itu bisa saja diperoleh
dengan cara paksaan. Dengan demikian gejala ini eksis
dalam sistem yang manapun juga, tetapi adanya
berbagai sistemjelas akan mengakibatkan perbedaan
peran pendapat umum dalam masing-masing
pemerintahannya.
• Dalam sistem demokrasi, pemerintahan dibangun di atas
dasar opini publik diperlakukan sebagai ketaatan rakyat
yang tidak dapat ditawar-tawar lagi terhadap
pemerintahannya.
5
Bina Nusantara University
• Keterbukaan itu menyangkut dua hal. Pertama, keterbukaan
untuk bebas menyuarakan pendapat,rakyat tidak sembunyisembunyi dalam mengekspresikan pendapatnya. Dalam
suasana keterbukaan, baik rakyat atau pemerintah
membicarakan masalah secara bersama-sama, tidak ada
yangditutupi. Kedua, keterbukaan untuk membicarakan
semua masalah pentingtermasuk masalah yang sensitif, tidak
ada previlese untuk membicarakan masalahtertentu.
•
Khususnya untuk suatu sistem demokrasi, validitas pendapat
umum sebagai sumber legitimasi suatu realitas sosial, ataupun
sebagai input dan feedback bagi kebijakan umum ditentukan oleh
faktor sejauh mana pendapat umum itu bisa dinilai sebagai
pendapat dari well-informed citizen, yakni yang proses
pembentukannya berlangsung dalam suatu ruang hampa di mana
tersedia cukup keleluasaan dan kesetaraan akses bagi kelompokkelompok terlibat untuk menyajikan pendapat mereka masingBina Nusantara University
masing. Disinilah media massa memainkan peranan yang penting.
6
• Semakin terbuka Sistem Pers suatu negara maka
semakin dimungkinkan perolehan opini publik yang
valid.
• Menurut Siebert, Peterson dan Schramp terdapat 4
Sistem Pers dunia, yaitu Otoritarian, Libertan, Komunis
Soviet dan Tanggung Jawab Sosial
Bina Nusantara University
7
TIPOLOGI EMPAT SISTEM PERS
Siebet – Peterson - Schramp
Otoritarian
Libertan
Komunis Soviet
Tanggung Jawab Sosial
• Berkembang di abad 16-17 di
Eropa
• Sumber Absolut Monarki
• Mendukung negara dan
kepemimpinan-nya
• Tidak boleh mengkritik
• Dimiliki oleh penguasa pasar
atau swasta
• Pelopor : Hobbes, Hegel,
Machiavelli
• Contoh : Iran, Nigeria
• Muncul di Inggris abad 17,
menyebar di Eropa
• Muncul dari pemikiran
pencerahan dan hak-hak
alam
• Tujuan ; membantu ,
menemukan kebebasan
• Media dikontrol oleh pemikir
di pasar bebas
• Pemilikan oleh swasta
• Pelopor : Locke, Milton,
Adam Smith
• Contoh : US, Jepang, Jerman
• Muncul awal abad ke-20 di
Soviet
• Sumber : ajaran Marx dan
Lenin
• Tujuan : mendukung sistem
Marxis, mengabdi pada
rakyat
• Secara teori rakyat akan bisa
memiliki pers dan
memanfaatkannya
• Media dikontrol oleh aparat
pemerintah dan partai
komunis
• Media tidak bisa mengkritik
tujuan partai
• Dimiliki oleh rakyat
• Pelopor : Lenin, Marx, Stalin,
Mao, Castro, Gorbachev
• Contoh : Uni Soviet, RRC,
Kuba
• Muncul pada pertengahan
abad ke-20, saat Amerika
keluar dari tradisi libertarian
• Muncul dari tulisan
kebebasan dan kritik
• Tujuan : Informasi, mendidik,
membantu massa
• Pers hendaknya terbuka
pada semua orang
• Dikontrol oleh pendapat
massa dan tindakan
konsumen, kode etik, dewan
pers
• Tidak boleh menyebarkan
info yang buruk, fitnah, dll.
• Dimiliki swasta dengan
campur tangan pemerintah
untuk memastikan
kepentingan umum
• Contoh : Tidak ada, tapi
Amerika sedang menuju ke
arah ini
Bina Nusantara University
8
MEDIA MASSA DAN POLLING
• Dibandingkan dengan teknik penelitian ilmiah lainnya,
polling mempunyaiperbedaan yang didasarkan pada ciri
khas polling, yaitu: ia mensyaratkan publikharus tahu
mengenai peristiwa/isu yang akan ditanyakan dalam
polling. Hal inikarena polling menanyakan apa yang
dipikirkan publik terhadap isu-isu sosialpolitik yang
berkembang dalam masyarakat.
• Media massa memainkan peranan penting karena lewat
media publik mengikuti isu-isu yang berkembang dalam
masyarakat.Polling mengukur apa yang publik pikirikan,
dan dalam banyak hal bergantungpada apakah
seseorang mengikuti pemberitaan di media.
Bina Nusantara University
9
• Polling dapat dikatakan sebagai tradisi media massa.
Kalau dilihat sejarahnya polling dipelopori oleh media
massa meski dalam perkembangan selanjutnya
menyertakan berbagai lembaga penelitian.
• Kenapa media massa amat getol dengan polling? Polling
hanyalah salah satu cara untuk memaksimalkan peran
media sebagai pengontrol pemerintah selain
penyelidikan perhadap pejabat pemerintah,
penyingkapan berbagai skandal politik dan sebagainya
Bina Nusantara University
10
HUBUNGAN MEDIA,OPINI PUBLIK,
DAN POLING
PUBLIK
OPINI PUBLIK
MEDIA
Bina Nusantara University
POLING
11
EFEKTIFITAS MEDIA MASSA DALAM
OPINI PUBLIK
• George Gallup pernah mengatakan bahwa polling hanya
berguna jika didengar. Polling adalah alat yang baik
untuk mengekspresikan pendapat, dan itu hanya terjadi
jikalau hasilnya diperhatikan dan didengar. Polling
bisameningkatkan kualitas demokrasi, sebab menjamin
informasi mengalir dari bawah ke atas. Agar hasil polling
efektif, diperlukan kondisi sistem politik yang mampu
memaksa para elit politik mendengar suara khalayak.
Agar polling mempunyai daya pemaksa itulah, polling
mempunyai keharusan dimuat dalam media massa.
Bina Nusantara University
12
• Dengan diberitakan, pemerintah dapat mengetahui apa
yang diinginkan oleh masyarakat. Dengan dimuat di
media massa hasil polling mempunyai kekutatan dalam
mengontrol pemerintah – memaksa pemerintah
untukmemperhatikan hasil polling.
• Apabila hasil polling tidak dipublikasikan nasibnya akan
sama dengan hasil penelitian akademis yang tidak
mempunyai pengaruh selain menambah pengetahuan
terhadap suatu masalah.
Bina Nusantara University
13
• Media mempengaruhi persepsi publik tentang peristiwa
yang dianggap penting. Di sini kita bersinggungan
dengan konsep yang disebut sebagai agenda setting.
Polling selalu dibuat dengan asumsi bahwa masalah
yang akan dipollingkan adalah masalah yang penting.
Tetapi suatu masalah itu menjadi penting pada banyak
hal bergantung kepada bagaimana perlakuan media
terhadap masalah tersebut (diagenda-kan).
• Dengan menjalankan fungsi tersebut, media lalu sadar
memberikan bobot kemenonjolan atau arti penting topik
atau isu yangdiliputnya. Oleh karena itu, publik lalu
mengadopsi penilaian media atas menonjoltidaknya
suatu isu. Dengan perkataan lain, apa yang ditonjolkan
oleh media massa melalui liputannya, maka dirasakan
pula menonjol oleh publik
Bina Nusantara University
14
• Tetapi logika ini dengan kata lain ingin mengatakan,
kalau polling ingin efektif dan didengarkan media harus
mempunyai posisi otonom.
• Posisi media yang otonom penting untuk dua hal.
Pertama, media mempunyai kebebasan
untukmenyelenggarakan berbagai polling, termasuk
polling mengenai tema-tema yang sensitif yang
berhubungan dengan politik. Media otonom dalam
menentukan tema apa yang akan dipollingkan, siapa
yang menjadi sasaran polling dan sebagainya.Kedua,
media yang otonom penting agar hasil polling
mempunyai pengaruh terhadap pembuatan kebijakan
yang dilakukan oleh pemerintah.
Bina Nusantara University
15
KEDUDUKAN MEDIA MASSA
MEDIA MASSA
TOKOH
PENGALAMAN
MASA LALU
OPINI
KONSENSUS
WAKTU
Bina Nusantara University
CAKUPAN
PUBLIK
16