download

Matakuliah : N0662 / Kesusastraan Jepang Kontemporer
Tahun
: 2007 - Pertemuan ke 5
Akutagawa dan Karyanya
Akutagawa Ryunosuke
 Penulis Jepang era Taisho (1912-1926), yang meraih pembaca di luar Jepang
sangat banyak.
 Hingga akhir hayatnya menulis lebih dari seratus cerpen.
 Lahir dengan nama Ryunosuke di Irifunecho, Tokyo pada tanggal 1 Maret 1892
sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara.
Bina Nusantara
 Ayahnya, Nihara Toshizo.
 Ibunya, Fuku.
 Sekitar sembilan bulan setelah Akutagawa lahir, ibunya menjadi gila hingga
kematiannya pada 1902.
 Ryunosuke kemudian diadopsi oleh kakak ibunya, Akutagawa Michiaki.
Bina Nusantara
 Pada bulan Juli 1927, di usia 35 tahun, Akutagawa tidak kuat lagi menanggung
kelelahan mental dan fisik yang dipikulnya, sehingga nekat bunuh diri dengan
menelan obat tidur secara overdosis.
 Foto terakhirnya menunjukkan wajahnya yang kurus, mata sayu, dahi keriput,
menunjukkan ekspresi putus asa.
Bina Nusantara
 Tanda-tanda ia mengalami putus asa sebenarnya sudah terlihat jelas dalam
Kappa, yang ditulis beberapa bulan sebelum kematiannya.
 Narator ceritanya adalah seorang pasien sebuah rumah sakit jiwa yang
berkeinginan menyingkirkan ketakutannya terhadap penyakit gila turunan, dan
tokohnya yang bernama Tok, seorang pujangga depresif yang akhirnya
melakukan bunuh diri.
 Kedua tokoh ini dianggap oleh kritikus sastra sebagai potret diri Akutagawa.
Bina Nusantara
Yabu no Naka
 Menceritakan tentang kebohongan yang dilakukan oleh para tokoh cerita.
 Semua kesaksian pelaku dalam cerita saling bertentangan satu dengan yang
lainnya, sehingga sampai akhir cerita, tidak terungkap siapa pelaku pembunuhan
tersebut.
Bina Nusantara
Tokoh Dalam Yabu no Naka
 Kanazawa Takehiro
 Istri Takehiro
 Tajomaru
Bina Nusantara
Kumo no Ito
 Menceritakan seorang penjahat besar bernama Kandata.

Sang Budha ingin menolong Kandata keluar dari neraka karena dalam hidupnya
Kandata pernah berbuat satu kebaikan, yaitu dengan tidak menginjak seekor
laba-laba di tengah jalan yang dilaluinya.
 Sang Budha menulurkan benang laba-laba untuk Kandata, akan tetapi karena
keserakahannya akhirnya ia kembali ke dalam neraka.
Bina Nusantara