1 LOCAL AREA NETWORK LAN 1. PENDAHULUAN Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi umumnya berlangsung antar lokasi yang berdekatan. Pertukaran informasi dalam suatu organisasi biasanya berlangsung antar pemakai dalam organisasi dalam tersebut yang umumnya berlokasi dalam satu bangunan atau kompleks. Pemakaian komputer merupakan keharusan dalam dunia bisnis masa kini oleh karena itu komunikasi yang dahulu didominasi oleh sambungan percakapan telepon, sekarang mulai didominasi oleh komunikasi data. Komunikasi data menaikkan produktivitas dan daya saing perusahaan karena informasi yang diperlukan dapat tersedia dengan cepat dan dapat diakses secara mudah tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Komputer harus dapat saling berhubungan dengan mudah serta aman paling sedikit antar komputer yang terletak dalam satu bangunan atau satu kompleks dari suatu organisasi. Distributed processing menuntut adanya jaringan yang dirancang khusus untuk komunikasi cepat di dalam satu organisasi. Jaringan ini dikenal sebagai LAN (Local Area Network). LAN memudahkan pertukaran informasi antar komputer dan pemakai di dalam lokasi geografi yang tertentu dan terbatas. LAN karena sifat penggunaannya dianggap sebagai suatu jaringan pribadi (private network) yang dikelola oleh korporat yang merupakan pemilik jaringan ini. Akses ke dalam jaringan hanya diberikan kepada pihak yang ditertentukan oleh pemiliknya. Jaringan komunikasi yang biasa dikenal dan ditemui ialah jaringan telepon (Public Switched Telephone Network, PSTN) yang bersifat terbuka bagi umum (public communication network). Jaringan bagi umum ini dapat dipergunakan oleh siapa saja dengan suatu imbalan tertentu. Jaringan pribadi akan menggunakan layanan jaringan umum ini bilamana komunikasi harus dilakukan antar lokasi yang berbeda letak geografiknya atau berbeda organisasinya. Kemudahan dalam pemilihan teknologi LAN memungkinkan adanya penyaluran data dengan kecepatan tinggi. Karena jaraknya pendek kecepatan yang digunakan dapat tinggi. Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan ciri khas LAN menjadi agak kabur karena jarak antar komputer (host) bertambah besar sehingga melampaui jarak yang umum dikenal sebagai batas lokal. Komunikasi antar LAN dapat dilakukan dengan mudah sehingga dapat dibentuk jaringan yang memberikan akses organisasi lain secara selektif (extranet) disamping dipakai secara internal (intranet). Suatu organisasi terutama dalam bidang niaga (business) memerlukan LAN karena beberapa hal antara lain: - Menggunakan data base yang sama - Kemudahan mendapatkan informasi - Bertambahnya penggunaan komputer - Perubahan sifat dan cara komunikasi - Pemakaian bersama sumber daya (resource sharing) - Fleksibilitas 2. ASPEK TEKNOLOGI 2 LAN merupakan salah satu bentuk jaringan packet broadcast. Sifat LAN ditentukan oleh media transmisi, topologi dan protokol akses media. Media transmisi bersama dengan topologi menentukan kecepatan, efisiensi saluran, tipe data yang boleh disalurkan dan juga aplikasi yang dapat didukung oleh jaringan. Sifat lalu lintas data bursty terutama jikalau digunakan untuk electronic mail, filing, dan sebagainya. Dalam merancang LAN beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan antara laian adalah ketentuan baku (Standard) dan kesesuaian (compatibility ). Masalah ini tidak pernah hilang dan untuk ini usaha mengatasinya yaitu dengan pemakaian protokol standar. LAN tidak saja harus dapat berfungsi dalam daerah operasinya sendiri tetapi juga harus dapat berinteraksi dengan jaringan lain misalnya jaringan korporat lain, Internet dan lain-lain. Oleh karena itu ia harus dapat melayani protokol yang berlaku pada jaringan luar tersebut. Terminal atau komputer yang tersambung pada LAN harus mempunyai cara untuk mengakses media transmisi bilamana ia hendak menggunakannya baik untuk mengirimkan data atau dipanggil untuk menerima data. Akses ini dapat dilakukan dengan cara misalnya switching, polling dan sebagainya. Pilihan media transmisi yang dapat digunakan untuk membentuk cukup bervariasi seperti kabel tembaga UTP (Unshielded Twisted Pair), kabel coax, pemakaian gelombang elektromaknetik dan serat optik. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah struktur atau topologi jaringan yaitu pola menghubungkan terminal atau komputer ke jaringan. Topologi ini berhubungan erat dengan metode akses dan media transmisi. Dalam merancang LAN perlu ditentukan dan dipertimbangkan masalah berikut: Keandalan (reliability) dengan memperhatikan besaran MTBF (Mean Time Before Failure), MTTR (Mean Time To Repair), jenis kendali yaitu terpusat atau terdistribusi.waktu rata-rata untuk perbaikan: Kemudahan dalam pemeliharaan (maintainability). Maintainability dan reliability merupakan dua hal yang saling berkaitan. Maintainability tidak begitu menonjol bila reliabilitynya tinggi dan sebaliknya. Kapasitas dan kecepatan pengalihan data (data transfer) yang tergantung pada faktor lebar pita (bandwidth) band yang juga ditentukan oleh metode akses dan media transmisi yang digunakan, error rate dan metode recovery, protokol dan juga beban jaringan (trafik) Luas jangkauan yaitu besarnya daerah pelayanan yang dapat dicakup dan umumnya diukur dengan jarak yang terjauh antara dua terminal yang termasuk jaringan ini. Untuk memperoleh jangkauan ini harus digunakan beberapa LAN yang dihubungan dengan perankat internetworking seperti gateway, router atau bridge. Biaya yang harus dikeluarkan seperti misalnya yang menyangkut perangkat lunak, instalasi, perawatan dan operasi dan sebagainya. Fleksibilitas yaitu kemudahan dalam mengatasi batas kemampuannya atau penambahan fasilitas karena pertumbuhan suatu organisasi. 3. JENIS LAN LAN pada dasarnya dapat dibedakan atas: a. Topologi b. Teknik penyaluran sinyal c. Media transmisi 3 d. Metode Akses a. Topologi: LAN menggunakan topologi yang sama seperti jaringan lain. Topologi adalah cara stasiun atau host (node) saling dihubungkan. 1. Point-to-point: Setiap stasiun atau host dihubungkan secara langsung dengan host lain. Setiap host mempunyai kedudukan yang sama sehingga LAN tidak tergantung pada salah satu host. Pada dasarnya hubungan antar stasiun hanya diketahui oleh stasiun yang bersangkutan. 2. Bus (Multipoint): LAN ini merupakan jaringan broadcast karena informasi dikirimkan melalui medium transmisi ke semua stasiun yang tersambung pada medium ini. Setiap stasiun saling dihubungkan melalui suatu medium yang dipergunakan bersama yang dapat berupa kabel, serat optik ataupun gelombang elektromaknetik.. Interface untuk node disambungkan ke medium ini. Tiap-tiap node akan memeriksa address dari informasi yang dikirimkan untuk menentukan siapa penerimanya. LAN juga tidak tergantung pada salah satu node karena kendalinya tersebar (distributed). Keuntungan: jumlah node dapat ditambahkan atau dikurangi tanpa mengganggu operasi yang telah ada. Kerugiannya: kalau tingkat lalu-lintas tinggi dapat terjadi kongesti. Contoh yang terkenal Ethernet. STASIUN A MAU STASIUN B MAU STASIUN C MAU MAU STASIUN D Gambar Topologi Bus 3. Ring: semua node saling dihubungkan dalam bentuk lingkaran (ring). Informasi berjalan dalam saluran transmisi secara searah (unidirectional), sehingga data beredar di dalam lingkaran. Informasi berjalan dari satu node ke node yang lain. Informasi disalurkan dalam bentuk paket. Tiap paket mengandung alamat sumber dan tujuan. Paket yang diterima oleh satu stasiun akan diperiksa alamatnya, bilamana bukan untuknya paket akan diberikan kepada stasiun berikutnya demikian seterusnya sehingga tiba di tempat tujuan. Paket ini kemudian akan beredar sampai kembali ke sumber dan kemudian dikeluarkan dari peredaran. Paket harus dibuang untuk menghindari beredarnya tanpa batas dalam ring tersebut. Paket juga dapat 4 dibuang oleh stasiun yang dituju. Pembuangan paket oleh sumber lebih disukai karena memungkinkan konfirmasi otomatis .Setiap node di dalam LAN ini akan saling bergantungan. Bila satu node terganggu, maka seluruh LAN akan terganggu, akan tetapi sekarang telah ada teknik untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara melepaskan node yang tidak bekerja dari LAN tersebut dan menggantikannya dengan node yang berdekatan. Teknik ini memerlukan peralatan yang lebih rumit. Tiap node yang ada pada ring mempunyai repeater (transceiver) yang melakukan tugas tersebut di atas. LAN dengan topologi ini mempunyai keuntungan yaitu data rate tinggi dan dapat melayani lalu lintas yang intensitasnya tinggi serta sambungan point to point membuat transmission error diperkecil. Kerugian topologi ini antara lain sukar menambah atau mengurangi node kerusakan pada media transmisi dapat menghentikan seluruh operasi. STASIUN A MAU STASIUN B MAU MAU STASIUN C MAU STASIUN D Gambar Token Ring Media transmisi yang dipakai dapat berupa twisted pair, kabel koaksial dan serat optik. 4. Star: Stasiun yang tersambung pada jaringan umumnya tidak langsung berhubungan dengan stasiun lain tetapi harus menyalurkannya melalui suatu pusat Stasiun pusat ini seringkali berupa sebuah switch . Semua jalur komunikasi tersambung ke satu titik pusat. HUB STASIUN A STASIUN B STASIUN C STASIUN D 5 Gambar Konfugarasi dengan Hub 5. Tree: Tidak semua node mempunyai kedudukan yang sama. Node yang kedudukannya lebih tinggi "menguasai" node dibawahnya. Jaringan sangat tergantung pada node tertentu terutama pada node yang kedudukannya tertinggi. Karena itu juga dapat disebut sebagai "hierachical topology", sedang yang lainnya kedudukan semua node sama disebut sebagai "peer topology". b. Teknik Penyaluran sinyal: Menunjukkan cara penyaluran sinyal dalam saluran transmisi. Teknik transmisi yang digunakan baseband (sinyal digital) dan broadband (sinyal analog pada tingkat RF). Dalam penyaluran sinyal perlu diperhatikan masalah daya dari sinyal untuk mencegah timbulnya gangguan seperti timbulnya sinyal harmonik. Teknik penyaluran data yang umum dipakai: - Baseband: Dengan cara ini umumnya data dikirimkan dalam bentuk pulsa digital setelah melalui proses encoding. Hanya satu sinyal dalam sesaat yang dapat memakai media transmisi, sehingga hanya ada satu kanal komunikasi. Mudah implementasinya sehingga sebagian besar LAN mempergunakan cara ini seperti 10BASET, 100BASET dan sebagainya. - Broadband: Data selalu dimodulasi terlebih dulu sebelum dikirimkan seperti FDM. Jarak yang dicapainya dapat jauh sekali dan dapat mencampur data, gambar (video) maupun suara (voice) dalam pengirimannya. Implementasinya lebih sukar dan memerlukan peralatan yang lebih canggih dari pada baseband, sehingga menjadi lebih mahal. Spektrum dari media transmisi dapat dibagibagi sesuai dengan kebutuhan. Broadband adalah unidirectional sehingga sinyal hanya merambat ke satu arah. Untuk mendapatkan hubungan yang full duplex harus ada dua saluran data. C. Media Transmisi: Pada dasarnya segala media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektro magnetik dapat dipergunakan sebagai media transmisi pengiriman data di dalam suatu LAN. Tetapi yang paling banyak dipergunakan adalah kabel twisted pair, coaxial, serat optik dan gelombamng elektromaknetiks. - Twisted Pair Cable: Media ini yang paling mudah dipergunakan dan juga yang paling murah. Jenis twisted pair yang paling umum adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Dapat melayani transmisi data dengan kecepatab yang sangat tinggi yaitu 100 Mbps ke atas untuk jarak tertentu. - Kabel Coaxial: Tidak begitu banyak dipakai lagi karena UTP telah dapat mengatasi masalah kecepatan transmisi data. Kabel koaxial tidak begitu mudah pemasangannya dan agak mahal. 6 - Serat Optik: Media ini merupakan media pilihan bilamana kecepatan yang dikehendaki tinggi ataupun lebar pita harus besar. Jarak jangkaunya juga lebih jauh dibandingkan dengan UTP sehingga sering dipergunakan sebagai backbone bagi jaringan korporat atau kampus. Instalasi tidak terlalu mudah dan harganya masih relatif mahal. Tidak terpengaruh oleh lingkungan seperti derau (noise) sehingga dapat dikatakan "error free". - Gelombang Mikro (Microwave): Teknik selular memungkinkan penggunaan gelobang mikro secara ekonomik. Perkembangan teknik multiplre access CDMA meningkatkan kapasitas dan kecepatan transmisi data sehingga penggunaan medium elektromaknetik makin meluas. Keuntungan medium ini adalah cakupan yang tidak bergantung pada geografi dan kemungkinan mobilitas dalam melakukan komunikasi. D. Metode akses: Untuk mengakses media transmisi diperlukan cara pengaturannya karena penggunaan bersama saluran komunikasi yang jumlahnya terbatas. Suatu saluran di dalam LAN dapat dipergunakan oleh suatu node untuk berhubungan dengan node yang lain. Topologi bus/star merupakan topologi yang paling sukar dalam menentukan metode aksesnya. Ada berbagai macam metode yang dipergunakan, antara lain: - CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) - Token Bus - Token Ring - TDMA (Time Division Multiple Access) - Polling Dari berbagai metode akses yang tersedia metode yang menonjol penggunaannya adalah CSMA/CD. Teknik kendali akses media ini menggunakan prinsip contention. Dalam prinsip contention maka semua stasiun yang hendak mengirimkan informasi ke stasiun yang lain berlomba untuk mendapatkan saluran yang diperlukan. Tiap stasiun akan memantau jaringan untuk melihat ada tidaknya transmisi yang dilakukan oleh stasiun lain. Bila ada stasiun yang sedang mengirimkan data, stasiun ini harus menunda keinginan untuk mengirimkan informasinya sampai stasiun yang sibuk tadi selesai. Tiap stasiun yang mengirimkan informasi ke dalam jaringan akan menunggu konfirmasi dari penerima. Bilamana konfirmasi diterima maka diketahui bahwa informasi telah diterima dengan baik Bila ada dua atau lebih stasiun yang mengirimkan informasi melalui saluran transmisi maka akan terjadi gangguan disebabkan terjadinya tabrakan (collision). Transmisi dihentikan dengan cara mengirimkan sinyal jamming untuk memberitahu semua stasiun, sehingga saluran dapat bebas. Setelah waktu tertentu (back off time) tiap stasiun boleh mencoba menduduki saluran lagi. Hal ini dilakukan sampai saluran yang dikehendaki didapatkan. Perbedaan tengggang waktunya dari tiap stasiun memberikan kemungkian keberhasilan dalam pendudukan saluran untuk 7 transmisi informasi ini, kecuali bila kesibukan medium akses ini tinggi sekali. Metode akses ini digunakan oleh protokol Ethernet yang kemudian menjadi dasar standard LAN IEEE 802.3. Token Ring menggunakan suatu token yang diedarkan ke semua node yang ada dalam ring. Setiap stasiun akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya atau tidak. Kalau semua stasiun menganggur (idle) maka token tersebut disebut sebagai token bebas . Stasiun yang ingin mengirimkan data, harus menunggu sampai sebuah token tiba padanya. Token tersebut diubah menjadi token sibuk, informasi segera disalurkan bersamanya. Setiap stasiun akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya. Bila ada ia akan mengambil data tersebut dan meneruskan token tersebut ke node berikutnya, demikian pula bila hendak mengirim data ia akan memasukkan data ke dalam token tersebut. Jelaslah bahwa setiap data yang dikirimkan haruslah memiliki alamat yang dituju. Bila token"yang berisi informasi tersebut telah kembali ke node pengirim. node ini harus mengembalikannya kembali menjadi token. Sebuah free token akan diberikan pada ring bilamana stasiun telah menyelesaikan transmisi informasi, token busy sudah kembali ke stasiun. Kelemahannya ialah lebih lambat karena token harus beredar ke semua stasiun meskipun tidak semuanya memerlukannya. Kelambatan akan nyata sekali bila LAN dalam keadaan sibuk. Standar IEEE 802.5 memberikan spesifikasi Token ring ini. Dalam token ring dapat timbul kejadian seperti tidak ada token beredar atau token selalu sibuk. Untuk mengatasi hal ini maka sebuah stasiun ditunjuk sebagai pemantau token. 4. PROTOKOL IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) Commputer Society sangat giat dalam usahanya memberikan standard untuk LAN. Sebagai hasilnya dikeluarkan beberapa macam ketentuan baku untuk LAN mengenai kendali akses (access control) dan topologi kabel fisiknya. Selain itu juga telah berhasil ditentukan sebuah protokol yang memberikan interface ke tingkatan pelayanan komunikasi yang lebih tinggi. Standard IEEE yang dikenal untuk LAN antara lain IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.4 Token Bus dan IEEE 892.5 Token Ring. Protokol LAN yang menggunakan gelombang elektromaknetik untuk metode aksesnya yang telah dibakukan adalah IEEE802.11b. Selain LAN dengan ketentuan baku IEEE tersebut masih terdapat beberapa macam LAN yang menggunakan ketentuan lain seperti Ethernet, Hyperbus, dan lain-lain. Gbr. IEEE 802 Standard IEEE802.x ini membagi data link layer menjadi Logical Link Control (LLC) dan Medium Access Control (MAC) sublayer. LLC memberikan protokol yang tidak tergantung pada media untuk transmisi dan layer network. Sublayer ini menyediakan layanan connection oriented maupun connectionless ke layer network. Untuk layanan connection oriented, LLC harus membentuk rangkaian virtual sebelum memulai pengalihan service data unit dan menyediakan kemampuan mengurutkannya, kendali aliran serta error recovery.melalui sambungan yang telah dibentuk. Layanan connectionless hanya memerlukan cara penyampaian informasi baik secara point to point, multicast maupun broadcast. Layanan connectionless digunakan bila fungsi seperti error recovery dan sequencing diberikan pada layer yang lebih tinggi. LLC 8 melakukan interpretasi dari Protokol Data Unit (PDU) yang diterima dan membuat PDU untuk menjawab dan memberikan konfirmasi. IEEE 802.2 mendefinisikan fungsi LLC. MAC ada di antara LLC dan layer fisik dan bertugas memberikan akses ke jaringan. Pembentukan frame maupun pembongkarannya dilakukan juga disini. Oleh karena LAN menyalurkan informasi melalui medium fisik dan tidak perlu mengadakan routing, maka layer yang terlibat hanyalah layer 1 dan layer 2. MAC adalah sublayer sangat penting pada LAN karena dasar komunikasi LAN adalah broadcast atau multi access channel. Sublayer ini mendefinisikan format dari frame dan strategi akses ke media transmisi. Standard yang umum dipakai ialah IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.4 Token Bus, IEEE 802.5 Token Ring. Protokol baku yang digunakan bagi LAN ialah: IEEE 802.1 mendefinisikan primitf yang digunakan, IEEE 802.2 Protokol LLC IEEE 802.3 Protokol MAC dengan cara akses akses CSMA/CD IEEE 802.4 Protokol MAC dengan cara akses Token Passing Bus IEEE 802.5 Protokol MAC dengan cara akses Token Ring. 5. PROTOKOL BAKU SUBLAYER MAC Protokol IEEE 802.5 Merupakan standard MAC yang lebih dikenal sebagai Token Ring. Setiap stasiun mempunyai sebuah ring interface. Sebuah ring terdiri atas ring interface yang disambungkan secara point-to-point. Ring tersebut akan mengkopy 1 bit yang be buffer kemudian dikirimkan ke ring kembali dengan demikian setiap stasiun secara aktif melalukan sinyal digital ke stasiun selanjutnya. Setiap stasiun secara fisik tersambung pada 2 stasiun lain dan menerima sinyal dari sebuah stasiun serta meneruskannya ke stasiun selanjutnya. Tiap stasiun akan melakukan regenerasi pada sinyal yang diterimanya. Kesempatam menduduki saluran diberikan melalui token. Token merupakan paket khusus yang beredar dalam ring. Tiap antarmuka pada stasiun harus mendeteksi token lalu memutuskan untuk melanjutkannya atau mengirimkan data. Stasiun yang ingin mengirimkan data akan mengeluarkan token tesebut dari ring. Ring interface beroperasi dalam mode Listen dan Transmit. Bit yang disalurkan akan kembali ke pengirim setelah berputar melalui ring sehingga pengirim dapat memeriksanya kembali. Stasiun yang telah selesai mengirimkan data harus memberikan token kembali. Sebuah stasiun dapat menahan token selama 10 msec. Delay time biasanya hanya 1 bit (Latency stasiun 1 bit). Total delay time dari ring (walk time) tergantung dari banyaknya statsiun. Untuk sinkronisasi paket digunakan "non data" signalling yaitu ditandai dengan tidak adanya transisi pada pertengahan bit. "Non data J" mempunyai polaritas sama dengan trailing edge dari sinyal sebelumnya dan "non data K" berpolaritasnya kebalikannya. Sebagai media transmisi IEEE 802.5 menggunakan STP (Shielded Twisted Pair) dan sinyal yang dipakai ialah differential Manchester encoding. Format Token dari Token Ring adalah sebagai berikut: Start Delimiter 0 Access Control End Delimiter 0 0 R E I 1 K J M T K J 0 K J P 1 K J 9 Gambar Token IEEE 802.5 Start Delimiter: 1 oktet untuk menunjukkan awal dari paket dan mengandung invalid Differential Manchester code. Access Control: menunjukkan apakah paket tersebut token atau informasi. P: menunjukkan proritas 3 bit T: kalau 0 paket ini token M: Monitor bit untuk menjaga agar token berprioritas tinggi tidak beredar terus R: stasiun berprioritas tinggi meminta agar token diberikan kembali dengan prioritas tinggi End Delimiter: 1 oktet untuk menunjukkan akhir dari token dan dapat mem-berikan indikasi adanya error ke pengirim. Tugas bit: I: menunjukkan transmisi multiple paket E: terjadi kesalahan Data yang telah siap dikirimkan akan dibentuk menjadi sebuah paket informasi dengan pemberian paket control, dan address yang sesuai lalu ditempatkan pada sebuah queue. Bilamana sebuah token tiba dengan prioritas yang sesuai maka token tersebut diubah menjadi sebuah paket informasi. Stasiun sekarang mengirimkannya paket tersebut. Stasiun yang mengenali alamatnya akan menyimpan informasi tersebut ke dalam buffernya dan mengirimkan ke stasiun berikutnya. Pengirim akan meng-abaikan semua sinyal masuk sampai ia menerima paket aslinya. Sebuah token baru akan dikeluarkan bersama dengan fill bits sampai ia menerima token baru tersebut atau paket pengiriman baru. Bilamana terjadi time out misalnya karena token terganggu maka stasiun yang mempunyai data untuk dikirim akan membangkitkan token dengan terlebih dahulu mengirimkan paket informasinya dan kemudian mengakhirinya dengan membuat token baru. Format frame data: DEST. LSAP ADDRESS SOURCE LSAP ADDRESS CONTROL DATA Gambar Paket Data IEEE 802.5 Starting delimiter sama seperti pada Token Access Control sama seperti pada Token, hanya bit T yang berbeda. Bit tersebut menjadikannya sebuah paket data End delimiter sama seperti pada Token Paket control 10 membedakan data paket dan berbagai control paket. Data field maksimum 133 oktet FCS: dihitung mulai dari paket control oktet sampai dengan data FS menunjukkan pada pengirim bahwa data telah diambil Protokol IEEE 802.3 Menggunakan CSMA/CD untuk mengakses media transmisi. Protokol ini memungkinkan transmisi data dengan kecepatan 10 Mbps melalui saluran koaksial sepanjang 500 m (yang disebut satu segment). Untuk menanbah jangkauannya dapat digunakan Repeater. Sebuah sistem dapat terdiri atas 5 segment sehingga jangkauan antar stasiun maksimum 2500 m. Stasiun disambungkan ke saluran melalui sebuah media access unit (MAU). Sebuah stasiun mempunyai NIC (Network Interface Card) untuk disambungkan ke MAU. MAU bagi CSMA/CD ini biasanya disebut juga Transceiver yang dapat mengirim dan menerima secara bersamaan (full duplex). Pengiriman informasi oleh stasiun dilakukan dengan cara broadcasting. Pada saat sebuah stasiun selesai melakukan transmisinya maka stasiun lain baru boleh melakukannya. Terdapat kemungkinan bahwa ada 2 stasiun pada saat yang besamaan melakukan pengirimana sehingga akan terjadi tabrakan (collision). Kedua stasiun akan mendeteksinya dan berhenti melakukan transmisi. Pengiriman akan diulang lagi setelah tenggang waktu yang ditentukan secara acak (1-persistent). CSMA/CD mengunakan sinyal baseband dan dalam hal ini MAU melakukan Manchester Encoding pada sinyal digital yang disalurkan sehingga adanya tabrakan (collision detection) dapat diketahui. Kalau terjadi tabrakan maka paket tidak dapat dikenali dan kedua stasiun akan mengeluarkan sinyal jamming (panjangnya 32 bit). EEE 802.3 dengan kabel koaksial mempunyai ukuran framet antara 64 oktet sampai maksimum 1518 oktet. Format frame IEEE 802.3 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: PREAMBLE 7 OKTET START DELIMITER 1 OKTET DESTINATION ADDRESS 2 ATAU 6 OKTET SOURCE ADDRESS 2 ATAU 6 OKTET LENGTH DATA + PAD FCS 2 OKTET MIN. 46 OKTET 4 OKTET Gambar Paket IEEE 802.3 Preamble: 11 7 oktet dengan pola 10101010 yang sama berturut-turut. Digunakan untuk sinkronisasi rangkaian fisik. LSB disalurkan terlebih dahulu. Start Delimiter: satu oktet dengan pola 10101011 untuk menunjukkan awal paket dan untuk sinkronisasi paket. LSB disalurkan terlebih dahulu. Destination address: 2 atau 6 oktet (Ethernet) untuk menunjukkan tempat tujuan, juga terdapat alamat untuk fasilitas multicast (bit pertama = 0 menunjukkan single stasiun atau multiple address bila bit pertama = 1) dan broadcast. Bit 46 menunjukkan address alamat itu lokal atau global. Source Address: 2 oktet atau 6 oktet untuk menunjukkan originating stasiun Length: 2 oktet menunjukkan banyaknya oktet dari data. Paket ukuran minimum 64 oktet dan maksimum 1518 oktet dihitung dari address tujuan sampai dengan FCS. Digunakan pad agar unkuran paket minimum 64 oktet. FCS: 4 oktet yang digunakan unuk pemeriksaan kesalahan dihitung sesudah start delimiter. Di dalam perkembangannya ternyata standard yang paling banyak dipakai ialah Ethernet. IEEE 802.3 dikembangkan atas dasar Ethernet. Perbedaannya hanyalah dalam panjang Informasi. Ethernet tidak dapat lebih dari 1500 oktet, sedangkan 802.3 dapat lebih besar dari 1500 oktet. Sinyal yang sekarang umum digunakan adalah baseband dan media transmisinya ialah UTP. Ketentuan baku Ethernet yang digunakan secara luas ialah: - 10BaseT Secara fisik tiap komputer dihubungkan dalam bentuk topologi star menuju ke sebuah perangkat keras yang dikenal dengan nama 10BaseT Hub. Hub berfungsi sebagai transceiver bagi semua komputer yang tersambung padanya. Tiap komputer akan menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ45 pada kedua sisinya. NIC hanya mengolah frame yang ditujukan padanya. Panjang kabel maksimum dari komputer ialah 100 m bila kecepatan maksimum 10 Mbps. 10Base T menggunakan 4 pasang kabel UTP, 2 pasang untuk mengirimkan dan 2 pasang lagi untuk menerima. Kabel UTP yang digunakan kategori 3 atau kategori 5. - 100BaseT (Fast Ethernet) Menggunakan twisted pair untuk kecepatan maksimum 100 Mbps. 100BaseT menggunakan topologi fisik sama seperti 10BaseT demikian pula MAC serta frame formatnya. Perkembangan Ethernet menghasilkan kategori Fast Ethernet di atas dan Gigabit Ethernet. Protokol 802.2 Sebagai standard untuk Logical Link Control (LLC )adalah ketentuan IEEE 802.2. Layanan LLC tersedia pada bagi layer network di SAP (Service Access 12 Point). Perangkat LAN mempunyai satu atau beberapa LLC SAP. Bilamana sebuah stasiun meminta agar sebuah frame disampaikan oleh Data Link Layer secara unacknowledged connectionless, maka frame tersebut diberikan ke LLC SAP dan akan diberikan indikasi bahwa LLC menerimanya. Layanan connection oriented mengharuskan pembentukan jalur antara SAP pengirim dan penerima. Network layer akan mengirimkan permintaan pembentukan sambungan pada LLC SAP. Network layer kemudian akan menerima konfirmasi apakaah sambungan dapat dibuat atau gagal. Bentuk LLC PDU: Gambar LLC
© Copyright 2024 Paperzz