Matakuliah : D0234/Teknologi Proses Tahun : 2007/2008 PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN (Surface Modification) Pertemuan 23 Learning Outcomes . Mahasiswa dapat menerangkan proses pengolahan permukaan dengan mememodifikasi mikrostruktur bagian permukaan atau bagian bawah permukaan material dasar Outline Materi : • Diffusion methods • Selective hardening methods Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN SURFACE MODIFICATION Mengolah permukaan dengan memodifikasi mikrostruktur bagian permukaan atau bagian bawah permukaan material dasar. DIFFUSION METHODS Diffusion methods adalah suatu metode dimana permukaan material dasar disusupi dengan atom unsur lain sehingga berubah sifat-sifatnya. Salah satu pemanfaatan yang terpenting adalah untuk pengerasan permukaan bendakerja dengan berbagai macam cara, antara lain : • carburizing, • nitriding, • carbonitriding, dll. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN CARBURISING Carburizing adalah suatu teknik pengerasan permukaan dengan mendifusikan karbon melalui permukaan bendakerja . Pada umumnya bendakerja yang dikeraskan adalah baja dengan keuletan tinggi, dengan kadar karbon 0,2 % atau kurang. Baja ini tidak dapat langsung dikeraskan karena kadar karbonnya terlalu rendah. Untuk menambah kadar karbon dilakukan dengan mendifusikan karbon aktif melalui permukaan baja sehingga permukaan mengandung cukup banyak karbon untuk dapat dikeraskan. Proses pengerasan carburising dilakukan melalui dua tahapan, yaitu : 1) Penambahan karbon; dilakukan dengan memanaskan bendakerja pada temperatur yang cukup tinggi dalam lingkungan yang mengandung karbon aktif, sehingga atom karbon berdifusi masuk ke dalam baja hingga mencapai kadar tertentu dan kedalaman tertentu. Ada 3 cara penambahan karbon yaitu solid carburising, liquid carburising, dan gas carburising. 2) Pengerasan; dilakukan dengan pemanasan kembali pada temperatur tertentu kemudian dicelup (quenching) dalam air atau oli sehingga terbentuk lapisan martensit yang sangat keras pada permukaan bendakerja. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN NITRIDING Nitriding dilakukan dengan memanaskan baja di dalam dapur yang mengandung atom nitrogen aktif yang akan berdifusi ke dalam baja dan bereaksi dengan unsur dalam baja dan membentuk nitrida yang sangat keras dan stabil. Nitrogen aktif diperoleh dari gas amonia yang bila dipanaskan pada temperatur 500 – 600OC akan berdekomposisi menjadi nitrogen aktif dan gas hidrogen. 2 NH3 2 Nat + H2 Pada dasarnya semua baja dapat dinitriding, tetapi hasil yang baik akan diperoleh bila baja mengandung unsur paduan yang dapat membentuk nitrida (nitride forming elements) seperti aluminium, kromium, atau molibdenum. Bendakerja yang akan dinitriding dimasukkan ke dalam dapur yang kedap udara dan kemudian gas amonia dialirkan secara kontinu selama pemanasan pada temperatur 500 – 600OC, dalam waktu yang cukup lama (dapat sampai beberapa hari). Lapisan yang terbentuk sangat tipis, sehingga baja yang dinitriding biasanya tidak boleh terlalu lunak, 0,3 – 0,4 % C, agar mampu mendukung lapisan yang terlalu tipis tersebut. Baja yang dinitriding mempunyai sifat tahan aus, tahan korosi, dan sifat tahan terhadap kelelahan yang sangat baik. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN PROSES NITRIDASI PLASMA 6 5 1 2 3 4 Gambar 23.1 Proses Nitridasi Plasma Bina Nusantara 1: 2: 3: 4: 5: 6: gas nitrogen pemanas kontrol temperatur pompa vakum tegangan tinggi tabung nitrid PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN PERALATAN NITRIDASI PLASMA Gambar 23. 2 Peralatan nitridasi plasma Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN CARBONITRIDING Carbonitriding menggunakan gas seperti pada gas carburising (campuran gas yang terdiri dari gas karbon monoksida dan gas hidrokarbon) yang diperkaya dengan gas amonia, sehingga yang berdifusi bukan hanya karbon tetapi juga nitrogen. Proses berlangsung pada temperatur yang lebih rendah. Dengan larutnya karbon dan nitrogen pada permukaan material dasar (dalam austenit) maka akan mempertinggi hardenability, sehingga quenching tidak perlu terlalu drastis pendinginannya, apalagi juga temperatur pemanasan selama difusi lebih rendah, maka kemungkinan terjadinya distorsi/retak akan lebih rendah. Kekerasan yang dihasilkan dari carbonitriding (setelah quenching) akan lebih stabil terhadap pemanasan, tidak mudah menjadi lunak karena pemanasan. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN SELECTIVE HARDENING METHODS Selective hardening methods adalah suatu metode pengerasan dengan pemanasan luasan lokal permukaan bendakerja. Yang termasuk dalam klasifikasi ini antara lain : • flame hardening, • induction hardening, • laser hardening, • electron beam hardening • ion implantation, dll. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN FLAME HARDENING Flame hardening dilakukan dengan menyemburkan api intensitas tinggi ke permukaan bendakerja, biasanya dengan api dari brander oxyacetylene, sehingga sebelum panas sempat menjalar ke bagian dalam bagian permukaan sudah mencapai temperatur austenitising, kemudian segera dicelup (quench) ke dalam air atau oli. Dengan demikian di bagian permukaan terbentuk lapisan martensit, sedang dibagian dalam tetap seperti semula. Baja yang akan diflame hardening harus memiliki hardenability yang memadai, kadar karbonnya 0,30 – 0,50 %. Kekerasan lapisan terutama tergantung pada kadar karbon dari bajanya sedang tebal lapisan tergantung pada seberapa tebal bagian permukaan yang mengalami pemanasan sampai menjadi austenit dan didinginkan dengan cara dicelup. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN Proses flame hardening cukup sederhana sehingga dapat dilakukan secara manual, terutama untuk benda kerja dengan ukuran yang kecil. Gambar 23.3 Skema flame hardening Untuk ukuran yang lebih besar diperlukan brander dan peralatan khusus, seperti dalam gambar di atas. Pada brander selain penyembur api juga dipasang penyemprot air di dekatnya, juga diperlukan alat untuk mengatur gerakan brander/benda kerja. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN INDUCTION HARDENING Induction hardening sama dengan flame hardening, hanya saja disini pemanasan ditimbulkan oleh arus induksi yang terjadi karena adanya medan magnit yang berubah-ubah dengan sangat cepat. Arus induksi ini akan menimbulkan panas pada permukaan bendakerja. Panas ini akan sangat intens bila arus bolak-balik yang menimbulkan induksi ini adalah arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi. Gambar 23.4 Skema induction hardening Bendakerja diletakkan di dekat kumparan yang dialiri arus berfrekuensi tinggi seperti gambar di atas. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN LASER HARDENING Laser hardening adalah pengerasan dengan sinar laser dengan memanaskan logam pada permukaan kemudian di quenching. Pengerasan dilakukan hanya pada daerah yang diinginkan. Keuntungan penggunaan sinar laser : • kecepatan produksi tinggi, • proses mudah dikontrol, • dapat digunakan untuk benda ukuran rumit, • daerah terpengaruh panas tipis, • distorsi sedikit dan pengerjaan bersih.. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN ELECTRON BEAM HARDENING Electron beam hardening dilakukan dengan menggunakan berkas elektron yang dikonsentrasikan hingga memiliki energi dengan densitas yang tinggi. Berkas elektron yang ditimbulkan oleh sebuah senapan difokuskan ke suatu daerah kecil, sehingga menghasilkan panas dalam waktu yang sangat singkat. Setelah temperatur austenit dapat dicapai (biasanya dalam waktu kurang dari satu detik), kemudian pemanasan dihentikan dan langsung diquenching, hingga terjadi pengerasan pada daerah kecil dari bendakerja tersebut. Hasil yang terbaik dapat dihasilkan bila dikerjakan dalam ruang hampa udara (vacuum), dan hal ini akan memperlambat laju produksi. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN ION IMPLANTATION Ion implantation dilakukan dengan memasukkan ion kedalam permukaan benda kerja melalui akselerator dengan energi tinggi ( 10 – 500 kev). Proses dilakukan dalam ruang vakum, dapat dihasilkan permukaan yang bersih dan terhindar dari reaksi kimia oksidasi. Daerah yang diimplan relatif kecil, untuk memproses daerah yang lebih luas maka benda kerja digerakkan. Sifat keras dan lapisan implantasi sangat tipis, sesuai untuk pemakaian khusus. Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN PERBANDINGAN KETEBALAN BERBAGAI PRODUK REKAYASA PERMUKAAN 0,1 1 10 102 103 104 mm PVD CVD NICKEL PLATING THERMAL SPRAY ION IMPLANT NITRIDING NITROCARBURS SURFACE ALLOY THERMAL HARDENING Gambar 23.5 Perbandingan ketebalan berbagai produk rekayasa permukaan Bina Nusantara PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN CONTOH NILAI KEKERASAN PRODUK SURFACE ENGINEERING JENIS PROSES Pengerasan laser Implantasi ion PVD CVD Karburasi Nitridasi gas Pengerasan nyala api Bina Nusantara KEKERASAN(HV) 1700 - 2100 200 - 2300 2300 - 2500 1540 - 1800 800 - 900 960 - 1100 700 - 800 PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN SELESAI TERIMA KASIH Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz