Matakuliah : R0132 Tahun : Feb 2010 <<POKOK BAHASAN>> Pertemuan 5 Struktur Baja Baja adalah bahan yang (meskipun tidak 100%) dapat dianggap homogen sehingga dengan demikian bersifat isotroph (artinya kekuatannya dalam semua arah sama) I. Sifat Mekanis 1. Untuk mengetahui bahan baja dilakukan percobaa Batang Tarik sebagai berikut : A0 L0 Gambar 1 Hasil percobaan pada batang tarik dinyatakan dalam suatu grafik/diagram tegangan-regangan P 0 Gambar 2 • Pada bagian lurus OP tegangan yang ada masih sebanding dengan regangan yang terjadi • Pada bagian ini keadaannya masih tunduk pada hukum Hooke. (Robert Hooke) Titik batas P ini disebut titik proporsional. Setelah melampaui titik ini bahan baja sedah tidak tunduk lagi dengan / pada hukum R. HOOKE Untuk memudahkan dalam praktek maka penyimpangan setelah melalui titik P ini diabaikan. Modifikasi grafik gb. 2 sebagai berikut daerah plastis 3 e 1 Gambar 3 2 Grafik ini sering dipakai untuk perhitungan selanjutnya. Kabel baja Baja kanal Profil baja siku Hal-hal penting pada grafik : a. Hukum Hooke. b. max c. Titik leleh -> Tegangan leleh d. Tangen sudut a. Untuk Baja, seolah-olah hukum Hooke berlaku tetapi hanya sampai titik 1. Titik ini menunjukkan batas elastis b. Ada suatu harga max, bila beban bertambah terus c. Titik leleh adalah titik : di mana keadaan ini dicapai dan untuk kemudian setelah melewati titik ini dengan tanpa penambahan beban, akan timbul deformasi juga. d. Tangen sudut yang dibuat oleh grafik dari hasil percobaan ter-hadap sumbu menunjukkan harga modulus elastisitas. Harga ini besarnya sama untuk seluruh jenis baja. Dari hukum Hooke : = /, sedangkan dari grafik didapat hubungan : tg = / sehingga didapat hubungan : tg = E ( E= modulus Elastisitas = modulus Young) Identifikasi Baja Dahulu dikenal dengan cara identifikasi baja dengan cara sebagai berikut : St-37 St-52 Sekarang dengan Fe… (Fe = Ferrum) Fe 360 artinya : minimum dijamin ada tegangan baja sebesar 360 Nt/mm 2 yang merupakan tegangan maksimumnya. • Fe.E.240 artinya : Tegangan elastis berada pada batas sebesar 240 Nt/mm 2 (tegangan batas elastis = titik leleh) • Baja yang sering digunakan sehari-hari adalah baja lunak yang dahulu dikenal dengan St-52 atau sekarang dikenal dengan Fe-360 • Untuk keperluan struktur sering digunakan Fe 360 dan Fe 510 yang kedua-duanya mempunyai harga E yang sama • kegetasannya. Faktor ini berbahaya bila ada gempa. • Baja Fe 510 diperoleh dengan menambahkan kadar Carbon. Kadar Carbon ini yang menyebabkan baja semakin getas. Apabila kadar karbonnya diperbesar akan menyebabkan pada suatu saat baja akan putus; ini menunjukkan bahwa batas plastisnya baja tidak jelas. • Untuk baja yang batas plastisnya tidak jelas maka diambil batas plastisnya pada kondisi tegangan yang membuat regangan sebesar 0.2% • Harga modulus elastisitas baja adalah E = 2,1 x 106 kg/cm2 • Titik untuk Fe 360 adalah 2400 kg/cm2 dan untuk Fe 510 diambil 3600 kg/cm2) Harga p untuk Fe 360 adalah 2100 kg/cm2 catatan : Hati-hati dalam menggunakan harga p karena besaran ini akan berpengaruh pada teku Sistem Perhitungan Teori Elastis Pada teori ini Hukum Hooke dapat diterapkan dengan asumsi : • deformasi kecil • deformasi sebanding dengan penyebab deformasi • batasannya < e Teori Plastisitas Pada teori ini hukum Hooke tidak berlaku lagi Untuk teori plastis ini, tegangan yang selalu timbul adalah = e. Kemajuan teori ini pesat sekali di mana seakan-akan menggeser teori elastis, akan tetapi menurut para ahli teori elastis akan dapat bertahan lama sebab perhitungannya yang sederhana Teori Plastis sama sekali tidak mementingkan tegangan, yang di-pentingkan adalah kapan konstruksi akan ambruk dan dengan pem-bebanan berapa konstruksi akan ambruk tanpa menyinggung tegangannya. TEORI ELASTISITAS Syarat batas < e Dalam perhitungan dipakai 2 cara : Sistem Faktor Keamanan (V) Sistem Load Factor (J) • Sistem Faktor Keamanan (V) Pada sistem ini yang diamankan adalah tegangannya, yaitu bahwa : e/v = Tabel harga tegangan dasar Macam Tegangan leleh I Tegangan dasar kg/cm2 M Pa kg/cm2 M Pa Bj 34 2100 210 1400 140 Bj 37 2400 240 1600 160 Bj 41 2500 250 1666 166,6 Bj 44 2800 280 1867 186,7 Bj 50 2900 290 1923 193,3 Bj 52 3600 360 2400 240 Mpa = Mega Pascal- satuan SI 1 Mpa = 10 kg/cm2
© Copyright 2024 Paperzz