download

Matakuliah
Tahun
Versi
: A0024 - Ekonomi
: 2005
: Versi 01 / Revisi 0
Pertemuan 7 – 8
Teori Nilai Guna
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Menjelaskan konsep dasar teori nilai guna
kardinal dan teori nilai guna ordinal serta
dapat menguraikan konsep pertambahan
kepuasan sehubungan dengan
pertambahan faktor input
Outline Materi
• Teori Nilai Guna Kardinal (TNGK) dan
aspeknya
• Teori Nilai Guna Ordinal (TNGO) dan
aspeknya
• Manfaat teori nilai guna dalam penilaian
kepuasan konsumsi konsumen
Teori Nilai Guna
• Pengertian Utility
1. Total utility
2. Marginal utility by units
3. Marginal utility by total
• Teori Nilai Guna Kardinal berserta
aspeknya
• Teori Nilai Guna Ordinal & aspeknya
Utility (kepuasan)
• Dalam pengertian IE, Utility adalah kepuasan
(satisfaction)
• Ukuran kepuasan bisa menggunakan standar
kardinal (numerik) maupun ordinal (peringkat)
• Utility tidak berlaku untuk produk yang bersifat
“super additivisme (yaitu suatu produk yang
semakin banyak dikonsumsi justru memberikan
“nilai tambah” atas kepuasan misal alkohol
berkadar tinggi, napsa, narkoba dan sejenisnya.
• Utility memiliki titik stationer(batas tertinggi atau
terendah dari suatu kepuasan)
Total dan Marginal Utility
• Total Utility (TU) adalah keseluruhan
kepuasan yang “dirasakan”(didapat) oleh
konsumen untuk semua konsumsinya
• Marginal Utility by unit (MUbu) adalah
tambahan kepuasan konsumen setiap ia
menambah 1 unit input kepuasan
• Marginal utility by total (MUbt) adalah
tambahan kepuasan setiap menambah
unit input
Utility dalam angka
Q
0
TU
0
1
1
4
4
MUbu
0
4/1
3/1
2
3
1
1
7
9
MUbt
0
4
4-0
3
3
2
7-4
2/1
2
9-2
Utility dalam kurva
Total Utility
MU=0
5
-6
7
+4
-
Um
+ 3
8
-
+ 2
1
+
Qm
9
Pada periode 1-4
Penambahan
kuantitas konsumsi menambah
nilai kepuasan
hingga periode 5
TU =0. (di Um)
Bila diteruskan
Maka kepuasan
nya menjadi
negatif/
tidak berguna
Quantity
Teorema Kepuasan konsumsi
• The law of diminishing marginal utility : bila
jumlah konsumsi barang semakin
bertambah maka kepuasan marginalnya
akan semakin menurun (Leon Walras &
Stanley Jevons
• Teorema kepuasan yang menurun ini mirip
dengan hukum Gossen I (tapi tidak berlaku
untuk konsumsi “madat”)
• Menurut Gossen, supaya tidak terjadi
diminishing, maka harus ada variasi
konsumsi (hukum Gossen II)
Nilai Guna Kardinal (TNGK)
• Pada dasarnya inti dari teori kepuasan
konsumsi untuk 1 macam barang adalah
NGK.
• NGK bersifat subjektif dan dapat berbanding
lurus dengan tingkat harga atau berbanding
terbalik dengan tingkat harga
• Yang pasti harga yang dibayarkan oleh
konsumen sama besarnya dengan tambahan
kepuasan konsumsinyaMUx = Px
Asumsi NGK
• Daya guna diukur dalam satuan uang
• Daya guna marginal dari uang tetap
• Additivitas, nilai guna total adalah
keseluruhan konsumsi
• Daya guna bersifat independent
• Periode konsumsi berdekatan dan
dalam jumlah yang sama
Optimalisasi NGK
• Jelas bahwa nilai kepuasan optimum
untuk konsumsi 1 macam barang hanya
tercapai bila tambahan kepuasan setiap
menambah 1 unit input sama dengan
harga yang dibayarkannya, atau : MUx
= Px  untuk barang x, untuk barang y
MUy=Py.
• Karena kepuasannya tidak didasarkan
pada kombinasi konsumsi dan jumlah
anggaran, maka kepuasan hanya
berasal dari tingkat pendapatan, di
mana R = P.Q.
NGK dan Hukum Permintaan
P
p1
p2
p3
Bila misalkan R = PQ, maka besarnya kepuasan konsumen
Adalah bila U = R, dengan demikian U = PQ, dengan begitu
MU = U/Q = P  MR = R/Q = P = U/QAU.
jadi dalam kasus ini :MR = MU = P, artinya besarnya
tambahan kepuasan sama dengan besarnya tambahan
pendapatan = rata-rata kepuasan dan itu sama dengan
tingkat harga yang berlaku. Pada gambar ini :
U1 = R1 = p1.q1, U2 = R2 = p2.q2,
U3 = R3 = p3.q3, U4 = R4 = p4.q4
dan U5 = R5 = p5.q5
p4
p5
Demand curve
0 q1 q2
q3
q4
q5
Qd
Pengukuran NGK
• Untuk dua macam barang masing-masing dengan
harganya misal PxX dan PyY, maka daya guna
kardinal, U = Ux + Uy. Sehingga fungsi
permintaannya :
D = (UX+UY)-(PxX+PyY), karena independent,
maka :
D/X = UX/X – Px = 0MUx = Px Ux
D/Y = UY/Y – Py = 0MUy = Py Uy
• Akan tetapi : Ux  Uy,
• Tetapi Ux = Ux1+Ux2+Ux3+…Uxn
• Dan Uy = Uy1+Uy2+Uy3+…Uyn
• Yang terpenting : barang yang dikonsumsi
ukurannya adalah rata-rata (misal rata-rata X)
Contoh :
• Perhatikan tabel berikut ini : tentukanlah
berapakah harga yang harusnya dibayar agar
kepuasannya optimum mengkonsumsi barang X?
Periode
P
Qd
R
Utility
1
100
5
500
500
2
95
9
855
855
3
94
12
1128
1128
Pada periode 2, U = 355, Qd = 4, MU = 355/4 = 88,75. Sedangkan
Pada periode 3, U = 273, Qd = 3, MU = 273/3 = 91. Bila misalkan
Kita regresikan Qd terhadap U, maka di dapat U = 50,595 +89,662Qd.
U/Qd = 89,662. Artinya secara umum bila ingin mengkonsumsi
Sebanyak 8,67 unit, maka harga yang harus dibayar adalah sebesar 89,7
Lanjutan contoh
• karena kepuasan kardinal bersifat additivitas, maka
kepuasan optimum konsumsi pada periode 2 tercapai
bila harga barang X sebesar 88,7 dan rata-rata jumlah
konsumsi sebanyak 7 unit dengan kepuasan rata-rata
sebesar 677,5 dan periode 3 sebesar 91 dengan
jumlah konsumsi rata-rata sebanyak 10,5 unit dengan
kepuasan rata-rata sebesar 991,5. Sedangkan seluruh
periode harga sebesar 89,7 rata-rata konsumsi
sebanyak 8,7 unit dan kepuasan rata-rata sebesar
827,7.
• Kepuasan optimum setiap periode konsumsi adalah
sama dengan masing-masing untuk tingkat harga
yang berlaku, misal periode 1 kepuasan optimum
konsumsi sebesar 500 dibayar seharga 100 dengan
jumlah konsumsi sebanyak 5 unit. Dan seterusnya.
Nilai Guna Ordinal(NGO)
• Nilai kepuasan yang disusun berdasarkan
peringkat
• Kepuasan didapat dari nilai optimum anggaran
sesuai dengan tingkat kepuasan
• Komoditi konsumsi sebagai penunjang kepuasan
terdiri atas 2 macam yang saling dikombinasikan
• Kepuasan konsumen dipetakan oleh kurva
Indifferent.
• Kepuasan yang paling optimum dari continuum
kepuasan adalah kombinasi konsumsi yang
bersinggungan dengan salah satu titik anggaran
• Ukuran kepuasan relatif objektif (karena didasrkan
pada anggaran yang paling rasional) dengan
satuan util
Asumsi TNGO
• Asas rasionalitas (konsumen memberdayakan
anggarannya untuk mengoptimalkan kepuasan)
• Konveksitas yaitu bentuk kurva indifferent
harus bersifat kontinyu (asas kontinuum), di
mana kurvanya tidak terputus-putus
• Nilai guna/kepuasan tergantung dari jumlah
barang yang dikonsumsi
• Transitivitas yaitu akan menjatuhkan pada
pilihan terbaik dari sekian banyak pilihan sesuai
dengan kemampuan anggaran yang
dimilikinya.
Optimalisasi NGO
• Nilai kepuasan berdasarkan kombinasi 2 macam
barang
• Kepuasan tertinggi bila terpenuhi syarat :
MUx/Px = MUy/Py = 1
• Kombinasi konsumsi dari macam-macam
anggaran dapat menghasilkan kepuasan yang
sama. Semakin besar anggaran tentu saja akan
semakin tinggi kepuasan yang bisa diperoleh
• Kurva indifferent yang paling baik dalam
pengukuran optimalisasi kepuasan adalah yang
berslope negatif, karena lebih efisien.
• Nilai kepuasan dalam satu kurva bersifat
psikologis
Pengukuran NGO
• Terdapat 2 parameter, yaitu fungsi kendala berupa
Anggaran (budget) yang biasanya dinyatakan :
• B = PxX + PyY, dan fungsi tujuan yaitu kepuasan
(utility) yang biasanya dinyatakan U = X.Y (untuk
ukuran standar)
• Biasanya optimalisasi kepuasan ordinal disusun dalam
bentuk fungsional Lagrange dengan kendala :
Z = U - (PxX + PyY – B)
• Bisa juga dengan metode substitusi dan derivasi
• Paling sederhana adalah dengan menggambarkan kurva
indifferent berdasarkan U = X.Y, dengan batas X dan Y
masing-masing 1(asimtotnya) lalu menggambarkan garis
anggaran (budget line). Pertemuan antara kurva disatu titik
itulah kepuasan yang paling optimum
•
•
•
•
•
•
NGO dalam angka
Misalkan anggaran konsumsi sebesar Rp.
100 ribu. Barang X dan Y masing-masing
harganya adalah Rp. 1000 dan Rp. 5000.
Tentukan banyaknya X dan Y yang harus
dikonsumsi agar kepuasan optimum yang
standar terpenuhi.
100.000 = 1000X + 5000Y, U = X.Y
Dengan lagrange atau substitusi diperoleh X
= 50 dan Y = 10.
Kepuasan optimum total = U = (50)(10)=500
MUx = Y = 10, MUy = X = 50 
Bukti  10/1000 = 50/5000 =1
NGO dalam Kurva
Y
20
10
Skema kepuasan :
1. Bila x = 5, y = 100 U =500, tapi anggarannya
sebesar 1000(5)+5000(100) = 505.000. Jadi
menambah sebesar 405.000 dari semula
2. Bila x = 100, y = 5 U = 500,
B = 1000(100) + 5000(5) = 105.000,
perhatikanlan, ternyata hanya kombinasi
x = 50 dan y = 10 yang sesuai dengan
anggaran Rp. 100.000
U = X.Y = 50.10 = 500
U = 500
50
100 X
Peta Kurva Indifferent
Y
Nilai kepuasan di IC3 jelas lebih besar
Kepuasan di IC2 apalgi dari IC1. Bila
Disuruh memilih, maka berdasar asas
Transitivitas konsumen akan memilih
Kepuasan yang berada di IC3
A
A=B
C=D
A,B<C,D<E
Maka pilih E
C
E
IC3
D
B
IC2
IC1
X
Y
Kurva Indifferent konveks
dan tak boleh berpotongan
A = B = E di IC3. C = D = E di IC2
Logikanya : A = B = C = D sebab = E
Padahal A< C, ini melanggar asas transitivitas
A
C
IC1 kurvanya tidak kontinyu, sehingga
Tidak konveks dalam ruang komoditi
E
B
IC3
D
IC1
IC2
X
<< CLOSING>>
• TNGK menjelaskan kepuasan konsumen
secara teoritis dengan pendekatan
subjektif
• TNGO menjelaskan kepuasan konsumen
secara teoritis dengan pendekatan relatif
objektif
• Teori Nilai Guna bermanfaat untuk
menjelaskan mengapa konsumen selalu
terpuaskan dengan berapapun
kepemilikan uang atau dana