download

Matakuliah : K0352/Matematika Bisnis
Tahun
: 2008
Penerapan Fungsi Linear
Pertemuan 3
Tujuan
Mhs dapat memecahkan penerapan masalah fungsi linear dalam
bidang ekonomi dan bisnis.
Bina Nusantara
Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan
P = f(Q) atau Q = g(P) atau (Q,P) = 0
dimana : Q = Kuantitas barang
P = Harga barang
Ciri-cirinya:
 0  Q  a dan 0  P b
 Grafiknya menurun monoton dari kiri atas ke kanan bawah
Bina Nusantara
Gambar grafik fungsi Permintaan
P
P
P
Q
Bina Nusantara
Q
Kemiringan
Q
permintaan
Kemiringan permintaan
tak tentu
Nol
Fungsi Penawaran
P = f(Q) atau Q = g(P) atau (Q,P) = 0
dimana : Q = Kuantitas barang
P = Harga barang
Ciri-cirinya:
 0  Q  a dan 0  P b
 Grafiknya monoton naik dari kiri bawah ke kanan atas
Bina Nusantara
Gambar Grafik Fungsi Penawaran
P
P
P
Q
Q
Kemiringan penawaran
Nol
Bina Nusantara
Q
Kemiringan
penawaran
tak tentu
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah titik potong kurva penawaran dan kurva
permintaan
P
P
S (supply)
E (keseimbangan)
D (demand)
E
D
S
D
Q
Q
Keseimbangan tak
bermakna
Bina Nusantara
P
S
E
Keseimbangan tak
bermakna
Q
Pengaruh Pajak
Pajak mempengaruhi keseimbangan pasar dengan asumsi:
 Dalam persaingan murni fungsi permintaan tidak berubah karena
permintaan konsumennya hanya tergantung harga.
 Produsen menyesuaikan penawarannya terhadap harga baru
setelah kena pajak.
Bina Nusantara
Pajak per unit (Spesifik)
 Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu
dimana pajak tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang
yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan.
 Besarnya pajak per unit dinyatakan dengan tanda “t”.
 Jika pajak per unit dikenakan pada setiap barang yang dijual
maka fungsi penawaran berubah.
Bina Nusantara
Fungsi Permintaan dan Penawaran sebelum maupun
sesudah kena pajak
 Sebelum kena pajak :
D : P = g(Q)
S : P = f(Q)
 Keseimbangan pasar :
E(Q0 , P0)
 Setelah kena pajak :
Dt : P = g(Q)
St : P = f(Q) + t
 Keseimbangan pasar :
Et (Qt , Pt)
Bina Nusantara
Penghitungan pajak
 Pajak yang dibayar konsumen per unit :
tk = P1 – P0
 Total pajak yang dibayar konsumen :
Tk = tk . Q1
 Pajak yang dibayar produsen per unit :
tp = t – tk
 Total pajak yang dibayar produsen:
Tp = tp . Q1
 Total pajak yang diterima pemerintah:
T = Q1 . t
Bina Nusantara
Gambar grafik pengaruh pajak bagi
keseimbangan pasar
P
St
S
D
E1
E0
Q
Bina Nusantara
Subsidi
 Adalah bantuan pemerintah kepada produsen dan konsumen.
 Subsidi tiap barang per unit disimbolkan dengan huruf s.
 Sebelum subsidi:
D: p = g(x)
S: p = f(x)
 Sesudah subsidi:
Ds : p = g(x)
Ss : p = f(x) - s
Bina Nusantara
Penghitungan besarnya subsidi





Bina Nusantara
Subsidi bagi konsumen: sk = P0 – P1
Total subsidi bagi konsumen:Sk = X1 . sk
Subsidi bagi produsen: sp = s – sk
Total subsidi bagi produsen: Sp = X1 . sp
Total subsidi dari pemerintah: S = X1. s
Gambar grafik pengaruh subsidi bagi
keseimbangan pasar
P
S
E
0
P
0
P
1
S
1
E
1
P
2
Q
Bina Nusantara
Analisis Pulang Pokok
(Break Even Analysis)
Adalah merupakan hubungan antara biaya (cost), Hasil penjualan
(Revenue) dan keuntungan (Profit).
Biaya terbagi dua:
 Biaya Variabel (VC)
 Biaya Tetap (FC)
Total Biaya
(TC) = FC + VC
Bina Nusantara
 Biaya variabel adalah biaya yang berubah bersamaan dengan
perubahan keluaran (output).
 Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap untuk semua arus
keluaran.
 Hasil Penjualan
(TR) = p . X
 dimana:
p = harga jual, x = kuantitas
Bina Nusantara
Bila : TR - TC > 0 maka untung
TR - TC < 0 maka rugi
TR - TC = 0 maka pulang pokok
BEP terjadi bila TR = TC
p.x = FC + VC = FC + v.x
(p – v ) .x = FC  xBEP = FC / (p-v)
Bina Nusantara
Gambar Grafik BEP
TR
TC
TC, TR, P
BEP
•
FC
Bina Nusantara
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Y=C+S
Y = Pendapatan ( Income)
C = konsumsi (consumption)
S = abungan (saving)
Fungsi Konsumsi :
C = f(Y) = a + bY
a = konsumsi otonom
b = mpc ( marginal propensity to consume)
Bina Nusantara
Fungsi Tabungan:
S = f(Y) = - a + ( 1 – b ) Y
- a = tabungan otonom (autonomous saving)
(1-b) = mps (marginal propensity to save)
Bina Nusantara
Gambar grafik fungsi konsumsi dan
tabungan
C,S
Y=C+S
C = a + by
a
S = - a + (1-b) y
Y
-a
Bina Nusantara
Contoh - contoh soal
 Bila fungsi tabungan adalah S = -0,5 + 0,3Y, tentukan fungsi
konsumsinya, berapakah besarnya konsumsi total jika besarnya
pendapatan adalah 10, kemudian gambarkan grafiknya.
 Diketahui pendapatan sebesar Rp 8 juta total konsumsi adalah Rp 6
juta, bila konsumsi otonom sebesar Rp 2 juta, hitung MPC dan
MPSnya.
Bina Nusantara
Bina Nusantara