Matakuliah Tahun : J0572 – Matematika Ekonomi : Genap 2008/2009 POKOK BAHASAN Pertemuan 3 Penerapan Fungsi Linier Materi •Fungsi Permintaan , fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar •Keseimbangan Pasar: Kasus dua macam barang •Pengaruh Pajak dan subsidi •Fungsi Biaya dan Penerimaan •Analisis BEP (Pulang Pokok) •Fungsi Konsumsi dan Tabungan Bina Nusantara University 3 Fungsi Permintaan Fungsi Permintaan P = f(Q) atau Q = g(P) atau (Q,P) = 0 dimana : Q = Kuantitas barang P = Harga barang Ciri-cirinya: 0 Q a dan 0 P b Grafiknya menurun monoton dari kiri atas ke kanan bawah Bina Nusantara University 4 Gambar grafik fungsi Permintaan P P P Q Bina Nusantara University Q Kemiringan Q permintaan Kemiringan permintaan tak tentu Nol 5 Fungsi Penawaran P = f(Q) atau Q = g(P) atau (Q,P) = 0 dimana : Q = Kuantitas barang P = Harga barang Ciri-cirinya: 0 Q a dan 0 P b Grafiknya menurun monoton dari kiri bawah ke kanan atas Bina Nusantara University 6 Gambar Grafik Fungsi Penawaran P P P Q Q Kemiringan penawaran Nol Bina Nusantara University Q Kemiringan penawaran tak tentu Keseimbangan Pasar Keseimbangan pasar adalah titik potong kurva penawaran dan kurva permintaan P P S (supply) P E (keseimbangan) S D S E D (demand) D E Q Q Bina Nusantara University Keseimbangan tak bermakna Keseimbangan tak bermakna Q KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG • Apabila barang X dan barang Y mempunyai hubungan penggunaan, maka permintaan akan masing-masing Q barang dipengaruhi juga oleh harga barang lainnya. • Fungsi permintaan akan masing-masing barang X dan barang Y adalah: QdX = f (PX , PY) dan QdY = g (PY , PX) Bina Nusantara University • Dimana: PX = Harga barang X per unit PY = Harga barang Y per unit QdX = Jumlah permintaan barang X QdY = Jumlah permintaan barang Y • Syarat keseimbangan pasar: QdX = QdY Bina Nusantara University Pengaruh Pajak Pajak mempengaruhi keseimbangan pasar dengan asumsi: Dalam persaingan murni fungsi permintaan tidak berubah karena permintaan konsumennya hanya tergantung harga. Produsen menyesuaikan penawarannya terhadap harga baru setelah kena pajak. Bina Nusantara University Pajak per unit (Spesifik) Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana pajak tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan. Besarnya pajak per unit dinyatakan dengan tanda “t”. Jika pajak per unit dikenakan pada setiap barang yang dijual maka fungsi penawaran berubah. Bina Nusantara University Fungsi Permintaan dan Penawaran sebelum maupun sesudah kena pajak Sebelum kena pajak : D : P = g(Q) S : P = f(Q) Keseimbangan pasar : E(Q0 , P0) Setelah kena pajak : Dt : P = g(Q) St : P = f(Q) + t Keseimbangan pasar : Et (Qt , Pt) Bina Nusantara University Penghitungan pajak Pajak yang dibayar konsumen per unit : tk = P1 – P0 Total pajak yang dibayar konsumen : Tk = tk . Q1 Pajak yang dibayar produsen per unit : tp = t – tk Total pajak yang dibayar produsen: Tp = tp . Q1 Total pajak yang diterima pemerintah: T = Q1 . t Bina Nusantara University Gambar grafik pengaruh pajak bagi keseimbangan pasar P St S D E1 E0 Bina Nusantara University Q Subsidi Adalah bantuan pemerintah kepada produsen dan konsumen. Subsidi tiap barang per unit disimbolkan dengan huruf s. Sebelum subsidi: D: p = g(x) S: p = f(x) Sesudah subsidi: Ds : p = g(x) Ss : p = f(x) Bina Nusantara University Penghitungan besarnya subsidi Subsidi bagi konsumen: sk = P0 – P1 Total subsidi bagi konsumen:Sk = X1 . sk Subsidi bagi produsen: sp = s – sk Total subsidi bagi produsen: Sp = X1 . sp Total subsidi dari pemerintah: S = X1. s Bina Nusantara University Gambar grafik pengaruh subsidi bagi keseimbangan pasar P S E 0 P 0 P 1 S 1 E 1 P 2 Q Bina Nusantara University Analisis Pulang Pokok (Break Even Analysis) Adalah merupakan hubungan antara biaya (cost), Hasil penjualan (Revenue) dan keuntungan (Profit). Biaya terbagi dua: Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Total Biaya (TC) = FC + VC Bina Nusantara University Biaya variabel adalah biaya yang berubah bersamaan dengan perubahan keluaran (output). Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap untuk semua arus keluaran. Hasil Penjualan (TR) = p . X dimana: p = harga jual, x = kuantitas Bina Nusantara University Bila : TR - TC > 0 maka untung TR - TC < 0 maka rugi TR - TC = 0 maka pulang pokok BEP terjadi bila TR = TC p.x = FC + VC = FC + v.x (p – v ) .x = FC xBEP = FC / (p-v) Bina Nusantara University Gambar Grafik BEP TR TC TC, TR, P BEP FC Bina Nusantara University Fungsi Konsumsi dan Tabungan Y=C+S Y = Pendapatan ( Income) C = konsumsi (consumption) S = abungan (saving) Fungsi Konsumsi : C = f(Y) = a + bY a = konsumsi otonom b = mpc ( marginal propensity to consume) Bina Nusantara University Fungsi Tabungan: S = f(Y) = - a + ( 1 – b ) Y - a = tabungan otonom (autonomous saving) (1-b) = mps (marginal propensity to save) Bina Nusantara University Gambar grafik fungsi konsumsi dan tabungan C,S Y=C+S C = a + by a S = - a + (1-b) y Y -a Bina Nusantara University Contoh - contoh soal Bila fungsi tabungan adalah S = -0,5 + 0,3Y, tentukan fungsi konsumsinya, berapakah besarnya konsumsi total jika besarnya pendapatan adalah 10, kemudian gambarkan grafiknya. Diketahui pendapatan sebesar Rp 8 juta total konsumsi adalah Rp 6 juta, bila konsumsi otonom sebesar Rp 2 juta, hitung MPC dan MPSnya. Bina Nusantara University
© Copyright 2024 Paperzz