Matakuliah : METODE NUMERIK I Tahun : 2008 Hampiran Numerik Penyelesaian Persamaan Tak Linear Pertemuan 3 PERSAMAAN TAK LINIER (N0N LINEAR) Persamaan Tak Linier adalah persamaan yang mengandung variabel berpangkat lebih dari satu dan/atau yang mengandung fungsi-fungsi transenden Bina Nusantara PERSAMAAN TAK LINIER (N0N LINEAR) Persamaan Tak Linier adalah persamaan yang mengandung variabel berpangkat lebih dari satu dan/atau yang mengandung fungsi-fungsi transenden Contoh: n 1. f ( x) a k x k a0 x 0 a1 x a 2 x 2 a3 x 3 ... a n x n 0 k 0 2. 3. Bina Nusantara f ( x) e x x 2 2 0 f ( x) e x sin x x 0 Metode Penyelesaian Persamaan Tak Linier Bracketing methods Bisecton method False position method Open methods Fixed point method NewtonRaphson method Bina Nusantara Secant method Bracketing Methods vs Open Methods Bracketing Methods: - Memerlukan paling sedikit dua nilai akar sebagai dugaan awal - Akar dugaan mengapit akar persamaan yang dicari - Lebih mudah memenuhi asumsinya dibanding open methods Open Methods - Umumnya hanya perlu satu nilai dugaan awal - Lebih efisien dibanding Bracketing Methods, tetapi metode ini tidak selalu convergen Bina Nusantara Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunkan Bracketing Methods f(x) xu x xl xr Bila f(xu) dan f(xl) berlainan tanda maka pasti akar, xr, diantara xu dan xl. i.e. xl < xr < xu. f(x) xr xr xr xu x xl Bina Nusantara Terdapat akar banyak dan ganjil. f(x) x xl Bila f(xu) dan f(xl) mempunyai tanda yang sama, maka kemungkinan tidak terdapa akar diantara xl and xu. xu f(x) xr xl Bina Nusantara xr x xu Kemungkinan terdapat akar genap diantara xl and xu. f(x) x Bila fungsi tangensial terhadap sumbu X,maka terdapat akar ganda (multiple Terdapat akar ganda f(x) Fungsi diskontinuitas x Bina Nusantara Metode Bisection Langkah-langkah menentuakan akar suatu persamaan menggunakan metode Bisection 1. Pilih batas bawah dan batas atas interval (a and b) yang diperkirakan memuat akar 2. Pilih a < b, sehiungga a dan b berada pada jangkauan fungsi 3. Periksa apakah terdapat akar antara a and b atau (f(a)*f(b) < 0) 4. Hitung nilai tengah a dan b {Nilai tengah (Nt) = (a+b)/2} 5. Jika f(Nt)*f(a) < 0 maka akar berada antar nilai tengah dan a (ubah b=Nt), sebaliknya (ubah a=Nt) 6. Jika f(Nt) lebih besar dari epsilon (ε) kembali ke langkah 4, lainnya, nyatakan Nilai tengah sebagai akar Bina Nusantara xn xn 1 r .100% xn 1 Relatif error: Absolut Error: Bina Nusantara xn xn 1 r .100% xn 1 Abs. r xn xn1 Metoda Bisection Bina Nusantara Bina Nusantara Contoh: Tentukan Akar dari x6-6=0 pada interval [1,2] n Bina Nusantara an bn Nt=(a+b)/2 f(Nilai tengah) │Ntn+1-Ntn│ 0 1 2 1.5 5.390625 1 1 1.5 1.25 -2.1853 0.25 2 1.25 1.5 1.375 0.7580 -0.125 3 1.25 1.375 1.3125 -0.8879 0.0625 4 1.3125 1.375 1.34375 -0.11277 -0.03125 5 1.34375 1.375 1.35938 0.31009 -0.01563 6 1.34375 1.35938 1.35156 0.09560 0.00781 7 1.34375 1.35156 1.34766 -0.00934 0.00391 8 1.34766 1.35156 1.34961 0.04294 -0.00195 9 1.34766 1.34961 1.34863 0.01676 0.00098 Metoda Posisi Salah Metoda posisi salah (Regula Falsi) tetap menggunakan dua titik perkiraan awal seperti pada metoda bagi dua yaitu a0 dan b0 dengan syarat f(a0).f(b0) < 0. Metoda Regula Falsi dibuat untuk mempecepat konvergensi iterasi pada metoda bagi dua yaitu dengan melibatkan f(a) dan f(b) Rumus iterasi Regula Falsi: Bina Nusantara (bn an ) X r bn f (bn ) ( f (bn ) f (an )) n=0,1,2,3,… Contoh: Menggunakan Metode False-Position tentukan akar dari f(x)=(0,9-0,4X)/X pada interval [1, 3] n a b f(a) f(b) f(xr) Xr 0 1 3 0.5 -0.1 -0.10968 3.1 1 1 3.1 0.5 -0.10968 -0.06939 2.72222 13.87756 2 1 2.7222 0.5 -0.06939 -0.04177 2.51235 8.35379 3 1 2.5123 0.5 -0.04177 -0.02434 2.39575 4.86687 4 1 2.3957 0.5 -0.02433 -0.01390 2.33097 2.77897 5 1 2.331 0.5 -0.01389 -0.00784 2.29498 1.56807 … … … … … … … … … … … … … … … … 24 1 2.25 0.5 -2E-07 -1.12916E-07 2.25000 25 1 2.25 0.5 -1.1E-07 -6.27312E-08 2.25 (akar) 0.00004 Bina Nusantara ((Xr-Xr+1)/Xr+1)*100 Metode Terbuka Metoda titik tetap Akar dari f(x)=0 ditentukan dengan Iterasi xn+1=g(x), untuk n=0,1,2,3,… atau xn+1=xn + f(xn), untuk n=0,1,2,3,… Bina Nusantara Contoh: f(x) = 1 – x – x^3=0 Rumus iterasi diperoleh dengan x=x +f(x) yaitu: 3 0 . 6875 1 0.6875 x3 1-2x-x^3 = -x, kemudian 2 diubah menjadi: 0.6813 x 1 - x^3 n x n n 1 2 Jawab : x0 0 0 1 - 0 3 x 2 0.5 0.5 1 - 0.5 3 x2 2 0.6875 1 Bina Nusantara x4 x5 x6 0.6813 1 - 0.6813 3 2 0.6825 0.6825 1 - 0.6825 3 2 0.6823 0.6823 1 - 0.6823 3 2 0.6823 Jadi akar pendekatan adalah 0.6823 Metode Newton-Raphson Asumsi: • f(x) Kontinu dan dapat dapat diturunkan (differetiable) pada [a, b] • Nilai akar dugaan awal (x0) berada pada interval [a, b] dapat ditetntukan Bina Nusantara Metode Newton-Raphson Grafik f(x) ’ f (xi) xi+1 Bina Nusantara xi f ( xi ) f ' ( xi ) xi xi 1 f ( xi ) xi xi 1 f ' ( xi ) f ( xi ) xi 1 xi f ' ( xi ) Langkah-langkah Menentukan Akar Menentukan akar suatu fungsi/persamaan tidak linear dengan metode Newton-Raphson: 1) Andaikan xi sebagai akar dugaan awal f (Xi ) 2) Tentukan xi+1 dengan X i 1 X i f '(Xi ) 3) Andaikan xi= xi+1 ulangi langkah 2 dan 3 hingga hasilnya cukup akurat, misalnya bila xn1 xn , =bilangan bulat positif kecil x n 1 Bina Nusantara Contoh: Hitung akar dari f’(x) = 3x2 f(x) = x3 – 15 f (Xi ) X i 1 X i f '(Xi ) Andaikan X1= 3 maka X2= 3-{[3(3)3-15]/[3.(3)2]} = 2,55555556 X3 = 2,5556 - {[3(2,5556)3-15]/[3.(2,5556)2]} = 2.46929917 X4 = 2,46621207 (merupakan Akar Pendekatan) Relatif error= 0.000156% Bina Nusantara Metode Scant Asumsi: • f(x) Kontinu pada [a, b] • Interval pemuat [xo, x1] diketahui Bina Nusantara Langkah Penyelesaian • Membangun barisan titik potong xn+1 antara sumbu –x dengan garis lurus yang melewati titik (xn-1, f(xn-1)) dan titik (xn+1, f(xn+1)) • Membangkitkan barisan akar pendekatan {xn:n≥2} secara iteratif menggunakan formula Grafik f(x) y x0 x2 x3 x1 Bina Nusantara x xn xn1 xn1 xn f ( xn ) f ( xn ) f ( xn1 ) Contoh: Cari akar riel dari x6-x-1=0 pada [1,2] n Bina Nusantara xn f(xn) |((xn-xn-1)/xn)x100| 0 2 61 1 1 -1 100.00 2 1.016129 -0.915367714 1.59 3 1.190578 0.657465697 14.65 4 1.117656 -0.168491168 6.52 5 1.132532 -0.022437286 1.31 6 1.134817 0.000953564 0.20 7 1.134724 -5.06617E-06 0.01 8 1.134724 (akar) -1.13476E-09 0.00 Soal Latihan 1. Tentukan akar dari: f(x)=6X3 -5X2 +7X-2 nilai dugaan awal a=0 dan b=1 untuk (εr < 0,01%) Menggunakan Metode Bisection dan Metode False-Position, 2. Tentukan akar dari f(x)= Sin x = X2, bila x dalam radian, pada [1/2, 1] untuk menggunakan Metode Newton-Raphson (εr < 0,1%) 3. Tentukan akar dari f(x)= X4-8X3+ X2 -2x +1, menggunakan Metode Titik Tetap, batas toleransi kesalahan (εr < 1,0%) Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz