download

Matakuliah
Tahun
Versi
: S0432/Drainase Perkotaan
: 2006
:
Pertemuan 8
Perencanaan Sistem Drainase
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat membuat diagram /
skema langkah perancangan saluran dan
bangunan drainase
2
Outline Materi
• Materi 1: Permasalahan Darainase
Perkotaan
• Materi 2: Konsep Sistem Drainase
• Materi 3: Tahap Perencanaan Sistem
Drainase
3
Permasalahan Sistem Drainase
• Secara alamiah terdapat 3 penyebab
banjir / genangan, yaitu hujan lebat,
topografi yang datar dan kurangnya
peresapan. Penyebab ini tidak dapat
dihindari, tapi dapat dikontrol.
4
Curah Hujan
• Hampir seluruh Indonesia mendapat hujan
tahunan lebih dari 3000 mm, bahkan
banyak yang mendekati 4000 mm. Hujan
harian berkisar antara 100-200 mm,
bahkan pernah mencapai 700 mm.
Sedangkan angka tertinggi kedua pernah
tercatat 300 mm.
5
• Hampir seluruh Indonesia mendapat hujan
tahunan lebih dari 3000 mm, bahkan
banyak yang mendekati 4000 mm. Hujan
harian berkisar antara 100-200 mm,
bahkan pernah mencapai 700 mm.
Sedangkan angka tertinggi kedua pernah
tercatat 300 mm.
6
• Intensitas hujan lebat (individual storm)
jarang terukur karena me-merlukan alat
pengukur hujan otomatis
7
Topografi Datar
• Daerah permukaan datar ini umumnya
dijumpai di kota-kota pantai, namun
demikian berbagai kota di pedalaman atau
di dataran tinggi juga mempunyai daerah
datar yang padat penduduknya. Masalah
lebih besar dijumpai pada daerah
pemukiman yang dibangun di daerahdaerah rendah, bahkan di atas rawa-rawa
(lebak), misalnya
Palembang,Banjarmasin,Samarindadan
lain-lain.
8
Kapasitas Infiltrasi
• Kapasitas infiltrasi dipengaruhi oleh
kondisi geologi permukaan. Daerahdaerah tertentu mempunyai kondisi
geologi yang poreous, sehingga dapat
merupakan daerah potensial untuk
peresapan air.
9
• Kapasitas infiltrasi dapat diperbesar
ataupun diperkecil dengan adanya
bangunan-bangunan buatan manusia
10
Ledakan Penduduk kota
• Meningkatnya urbanisasi menye-babkan
bertambah tingginya aliran permukaan, tetapi
tidak dibarengi dengan pertambahan fasilitas
drainasi yang memadai.
• Kurang baiknya perencanaan kota dalam
mengantisipasi ledakan pen-duduk, dan tidak
adanya pembagian zona-zona (zoning) di dalam
daerah urban mengakibatkan timbulnya
pemukiman kumuh disepanjang aliran sungai
yang mengurangi kapasitas aliran sungai
tersebut
11
• Fungsi hutan sebagai penampung air
hujan, diganti dengan bangunan dengan
daya tampung air hujan yang rendah.
Run-off akan mening-kat, dan apabila
saluran alamiah tidak dibesarkan, akan
menyebab-kan banjir/ genangan
12
Pertumbuhan prasarana dan
sarana kota
• Prasarana dan sarana kota, apabila
dibangun dengan tidak memperhati-kan
pola dan kebutuhan drainasinya, akan
merupakan penyebab terjadinya
banjir/genangan air. Hal ini dapat
diterangkan sebagai berikut ini:
13
• Bangunan Jalan
• Pembangunan jalan kadang-kadang
memotong daerah pengaliran tanpa
memperhitungkan adanya aliran
permukaan yang terganggu.
• Jaringan Drainasi yang ada
• Jaringan terbuka mengalami penyempitan
akibat sampah dan berbagai benda
buangan, lumpur dan pasir.
14
• Bangunan lainnya
• Berbagai bangunan melintasi saluran
drainasi dibuat tanpa mem-perhitungkan
gangguan terhadap fungsi saluran.
Pondasi jembatan mempersempit
penampang saluran, demikian juga pipa
pipa jaringan air minum, listrik, gas,
telepon, dll.
15
Konsep dan Perencanaan Sistem
Drainase
•
Tahap 1:
- Pra Studi Kelayakan
- Studi Kelayakan
- Perencanaan Rinci
•
Tahap 2:
- Pra(persiapan) pelaksanaan (pra kontrak)
- Pelaksanaan
- Penyerahan Proyek
16
• Tahap 3 :
Operasi dan Pemeliharaan
• Tahap 4 :
Evaluasi dan Monitoring
17
Aspek yang perlu ditinjau :
1. Teknik
2. Ekonomi dan finansial
3. Sosial dan budaya
4. Legalitas dan perundang-undangan
5. Kelembagaan
6. Lingkungan
18