Sistem Keluarga dan Idelogi Ie 1. 2. 3. 4. Sistem Koseki dan ideologi Ie Fungsi sistem Koseki Sistem Kartu Penduduk Seki dan Ie Sistem Kōseki (Kartu Keluarga) dan Bertahannya Ideologi Ie Bentuk dan Fungsi Koseki • Unit dasar koseki bukan individu tetapi rumah tangga. – Catatan tentang jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, nama orang tua, urutan sebagai anak, perkawinan dan perceraian setiap individu dicatat secara rinci pada setiap koseki rumah tangga dan disimpan di kantor pemerintah kota setempat. – Sebuah koseki paling banyak memuat daftar dua generasi. • Merupakan dokumen yang berisi informasi pribadi yang lengkap tentang para anggota suatu keluarga. – Ditangan organisasi dan perusahaan, koseki menjadi dokumen yang sangat penting karena menyediakan informasi pribadi yang lengkap tentang para anggota suatu keluarga – Merupakan pencegah yang ampuh bagi munculnya perilakuperilaku menyimpang Fungsi Sistem Kōseki Sistem Kōseki menentukan: ① ② ③ ④ ⑤ Konsep kepala rumah tangga Status Anak-anak yang lahir di luar pernikahan Alat Pencegah perceraian Nama keluarga setelah menikah Alat Legitimasi Kuburan keluarga ① Konsep Kepala Rumah Tangga • Sistem koseki mensyaratkan setiap rumah tangga memiliki kepala keluarga – Hampir seluruh kepala rumah tangga adalah laki-laki – Kepala keluarga didaftar pada bagian paling atas dari kartu keluarga – Apabila kepala rumah tangga merubah nama keluarganya karena suatu alasan, para anggota keluarga harus menyesuaikan – Meskipun kepala keluarga meninggal, kepemimpinannya bisa terus berlanjut di dalam kartu keluarga • Sebuah rumah tangga harus mempunyai alamat tetap (honseki) – para anggota rumah tangga menggunakan honseki yang sama selama mereka tetap terdaftar dalam kartu keluarga ② Status Anak-anak yang lahir di luar pernikahan • Sistem koseki membuat pembedaan status antara anak-anak yang lahir melalui pernikahan yang sah dan yang lahir di luar ikatan pernikahan. – Anak-anak berdasarkan pernikahan sah, identitas jender dan urutan saudara kandung dinyatakan secara jelas dalam koseki Sebagai “anak perempuan pertama’’atau “anak lelaki kedua”. Sebaliknya anak-anak yang lahir di luar ikatan pernikahan hanya dicatat sebagai “anak”, sampai sang ayah mengakuinya dan dilaksanakan pernikahan. – Menurut UU Perdata Jepang, janda atau duda dari pasangan perkawinan yang meninggal dunia memperoleh hak waris separuh dari harta yang ditinggalkan dan separuh lagi dibagi secara merata kepada anak-anak. Tetapi, anak-anak yang terlahir di luar pernikahan hanya menerima separuh dari hak waris anak-anak yang terlahir melalui pernikahan • Sistem koseki mengharuskan kelahiran dicatat pada dokumen kartu keluarga pihak ibu sekalipun sang anak diperoleh melalui adopsi. Atas alasan administrasi negara, bayi yang lahir secara tidak sah tetap dicatat ③ Alat Pencegah Perceraian • Sistem Kartu Keluarga merupakan faktor penting dalam mencegah atau mempersulit terjadinya perceraian – Perceraian menyebabkan kartu keluarga harus dipisah – Jika mempunyai anak-anak, masing-masing anak harus dipindahkan ke kartu keluarga yang baru, umumnya ke kartu keluarga ibunya – Karena salinan dari kartu keluarga seringkali digunakan untuk keperluan-keperluan penting seperti melamar pekerjaan dan urusan administrasi pernikahan, reputasi seseorang bisa rusak karena teridentifikasi sebagai anak dari orang tua yang bercerai ④ Penentu Nama Keluarga Setelah Menikah • Sistem koseki mensyaratkan kepada pasangan perkawinan untuk mempunyai nama keluarga. – Dalam praktek, nama keluarga yang dipakai adalah nama keluarga suami – Secara hukum suami-isteri tidak perbolehkan menggunakan nama keluarga yang berbeda. – Bagi perempuan,baik di lingkungan kantor atau dalam daftar telpon, nama koseki lebih lazim digunakan daripada nama semasa gadis (tsūshō) mereka. – Muncul desakan agar dalam UU Perdata yang direvisi, bisa menggunakan nama keluarga yabg berbeda (atas dasar kesepakatan suami-isteri). ④ Alat Legitimasi Kuburan Keluarga • Karena koseki didasarkan pada logika patriarkat dimana isteri merupakan bagian dari garis keluarga suami dan berada di bawah kekuasaan suami, maka istri biasanya juga dikuburkan di kuburan keluarga suami bersama-sama para leluhur suami. – Meningkatnya mobilitas antar daerah, makin beragamnya struktur keluarga, dan inflasi harga tanah, mendorong sejumlah besar orang, khususnya perempuan di wilayah perkotaan, untuk mempertimbangkan kembali tradisi lama ini Sistem Kartu Tanda Penduduk • Sistem kartu keluarga diperkokoh dengan sistem Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau jūmin-hyō – Apabila sebuah keluarga pindah tempat domisili ke wilayah berbeda, status KTP harus disesuaikan. – Memudahkan pemerintah memantau informasi rinci dan sejarah masing-masing rumah tangga Seki dan Ie • Sistem sosial Jepang diperkuat oleh pandangan tentang seki. • Apabila seseorang tidak terdaftar secara formal sebagai anggota dari suatu organisasi atau lembaga maka ia tidak mempunyai tempat yang layak dalam masyarakat. – Nyūseki (masuk ke dalam suatu daftar) dan joseki (keluar dari suatu daftar) merupakan keadaan yang dapat menimbulkan kegelisahan. – Gakuseki (registrasi sekolah); kiseki (registrasi bagi mereka yang telah meninggal). • Manifestasi sistem ie – Plat nama (hyōsatsu) pada pintu gerbang atau pintu depan rumah
© Copyright 2024 Paperzz