download

Matakuliah
Tahun
Versi
: S2094 / Rekayasa Pondasi
: 2005
: 1.1
Pertemuan 25
Pondasi Dalam
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat memahami jenis dan
aplikasi pondasi sesuai kondisi di
lapangan
• Mahasiswa mampu mengenal jenis test
dan monitoring pondasi di lapangan
2
Outline Materi
• Jenis dan sistim pondasi lain sebagai
alternatif
• Test dan monitoring pondasi
3
Sistem Pondasi Tiang Rakit
• Pendahuluan
Kondisi yang paling menguntungkan untuk
menerapkan sistem ini adalah ketika suatu
pondasi rakit dapat memberikan daya dukung
yang cukup tetapi penurunan atau perbedaan
penurunan yang terjadi masih melampaui batas –
batas yang diijinkan. Dalam kondisi yang
demikian, pondasi tiang dapat digunakan untuk
mengurangi penurunan yang terjadi, dengan
tujuan utama menambah kekakuan sistem
pondasi daripada menambah daya dukung.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
4
<< CLOSING>>
•
Kondisi perlapisan tanah yang cocok
untuk sistem pondasi tiang – rakit adalah
sebagai berikut:
1. perlapisan tanah yang terdiri dari lapisan
lempung yang teguh.
2. perlapisan tanah yang terdiri dari lapisan
pasir yang padat.
3. lapisan tanah dimana tanah yang lunak atau
lepas tidak berada dibawah lapisan
pendukung bagi pondasi tiang yang
digunakan.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
5
•
Sedangkan situasi yang kurang
menguntungkan bagi penggunaan sistem
pondasi tiang – rakit adalah kondisi
perlapisan tanah dimana :
1. terdiri dari lapisan tanah lunak atau lepas
didekat permukaan
2. perlapisan tanah yang akan mengalami
konsolidasi atau swelling akibat beban yang
bekerja diatasnya.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
6
PROSEDUR DESAIN SISTEM
TIANG – RAKIT
•
Proses desain sistem pondasi tiang –
rakit meliputi :
1. Tahap desain awal untuk mengestimasi
jumlah pondasi tiang yang akan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
desain.
2. Tahapan desain rinci untuk menentukan
jumlah optimum, lokasi dan konfigurasi
pondasi tiang, dan menghitung penurunan
yang terjadi, momen lentur, dan gaya
geser yang terjadi pada pondasi.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
7
Desain Awal
• Pertimbangkan kehandalan sistem pondasi rakit itu sendiri.
• Perkiraan awal jumlah pondasi tiang yang dibutuhkan dapat
dicapai dengan mengasumsikan bahwa jika pondasi tiang
memikul beban sebesar  dari beban kerja, dengan faktor
keamanan Fp, maka jumlah tiang yang dibutuhkan dapat
diperkirakan dengan menggunakan persamaan :
Nt = ξ.P.F p
P1.η
Dimana :
Nt = jumlah tiang yang dibutuhkan.
 = proporsi beban yang dipikul oleh pondasi tiang.
P = beban rencana pondasi total.
Fp = faktor keamanan yang diinginkan
P1 = daya dukung ultimit tiang tunggal
 = efisiensi kelompok tiang..
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
8
Desain Awal
• Sebagai langkah estimasi awal,  dapat diperkirakan
berdasarkan hasil analisis elastis pada interaksi sistem
pondasi tiang – rakit – tanah. Hain dan Lee (1978) dan Lee
(1993) telah berhasil mendapatkan solusi yang berguna
bagi sistem interaksi tersebut.
3
Kr =
Kp =

4  Er  t r  B 1  νs
3  π  E s  L4
Ep
Es
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
2

Dimana :
Er = modulus elastisitas pondasi rakit.
tr = ketebalan pondasi rakit.
B = lebar pondasi rakit.
L = panjang pondasi rakit.
Es = modulus elastisitas tanah
(diasumsikan konstan)
s = poisson rasio lapisan tanah.
Ep = modulus elastisitas pondasi tiang.
s = jarak antar tiang.
d = diameter pondasi tiang.
9
Desain Awal
Gbr. 9. 1. Solusi elastik penentuan proporsi beban yang dipikul oleh tiang pada sistem tiang – rakit.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
10
DESAIN RINCI
• Sesudah kebutuhan jumlah pondasi tiang telah
ditentukan, maka perlu dilakukan analisa kinerja
sistem pondasi tiang – rakit secara detail untuk
dapat menentukan distribusi penurunan yang
terjadi pada sistem tersebut, dan memutuskan
sistem dan konfigurasi pondasi tiang yang akan
digunakan. Analisis tersebut juga harus dapat
memberikan besarnya momen lentur dan gaya
geser yang terjadi untuk keperluan desain
struktural.
Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC
11