Matakuliah Tahun : L0044 – Psikologi Faal : 2009 THE LIMBIC SYSTEM Pertemuan 13 LIMBIC SYSTEM • A neuroanatomist, Papez (1937)(Carlson, 2007), suggested that a set of interconnected brain structure formed a circuit whose primary function was motivation and emotion. • Sistem limbik mengacu pada sebuah cincin struktur otak depan yang mengelilingi batang otak dan dihubungkan satu sama lain oleh jalur2 saraf yang rumit. • Sistem ini mencakup: – – – – Lobus2 korteks serebrum. Nukleus basal. Talamus. Hipotalamus. From: Sherwood, L. (1996). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson. Jaringan yang kompleks ini berkaitan dengan: • Emosi. • Pola-pola perilaku sosioseksual dan kelangsungan hidup dasar. • Motivasi. • Belajar. • Sistem limbik memegang peranan penting dalam emosi. • Konsep emosi mencakup perasaan emosional subjektif dan suasana hati (rasa marah, takut, kebahagiaan) • Ditambah respons fisik nyata yang berkaitan dengan perasaan tersebut. • Respon tsb mencakup pola-pola perilaku spesifik (persiapan menyerang atau bertahan jika dibuat marah oleh musuh) • Dan ekspresi emosional yang dapat diamati (tertawa menangis, tersipu-sipu malu). • Bukti menunjukkan bahwa sistem limbik berperan sentral dalam semua aspek emosi (pada pembedahan). • Pola-pola perilaku mencakup pola yang ditujukan bagi kelangsungan hidup individu (menyerang, mencari makan) & yang diarahkan untuk kesinambungan spesies (perilaku sosioseksual yang kondusif untuk perkawinan) • Hubungan antara hipotalamus, sistem limbik dan daerah2 kortikal yang lebih tinggi berkenaan dengan emosi dan perilaku masih belum dipahami dengan jelas. • Keterlibatan hipotalamus yang luas pada sistem limbik bertanggungjawab terhadap respons2 internal involunter berbagai sistem tubuh dalam mempersiapkan tindakan yang sesuai untuk menyertai keadaan emosional tertentu. • Pada tingkat yang paling sederhana, korteks menyediakan mekanisme2 saraf yang perlu untuk implementasi aktifitas otot rangka yang sesuai dan dibutuhkan untuk mendekati atau menghindari musuh, berpartisipasi dalam aktivitas seksual atau memperlihatkan ekspresi emosi. • Contoh: urutan gerakan stereotipik untuk ekspresi manusia yang universal tersenyum tampak telah diprogram di korteks dan dapat dipanggil oleh sistem limbik, bahkan individu yang buta sejak lahir memiliki ekspresi wajah yang normal. • Mereka tidak belajar tersenyum melalui pengamatan. • Tersenyum memiliki arti yang sama di semua kebudayaan, walaupun pengalaman lingkungan sangat beragam. • Individu cenderung memperkuat perilaku2 yang telah terbukti memberi kepuasan dan menekan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan. • Daerah ini pada sistem limbik diberi nama pusat2 “penghargaan” dan “hukuman” karena stimulasi di daerah yang bersangkutan masing-masing menimbulkan rasa enak dan tidak enak. • Pusat-pusat penghargaan dijumpai terutama di daerah2 yang berperan dalam aktivitas2 perilaku yang bermotivasi tinggi, yaitu makan, minum, dan aktivitas seksual. • Motivasi kemampuan untuk mengarahkan perilaku ke tujuan spesifik dan ditujukan untuk memuaskan kebutuhan2 fisik spesifik berkaitan dengan homeostasis. • Dorongan homeostasis mencerminkan keinginan subjektif berkaitan dengan kebutuhan tubuh spesifik yang memotivasi perilaku yang sesuai untuk memuaskan kebutuhan tsb. • Contoh : Haus minum memuaskan kebutuhan homeostasis. • Air yg diminun minuman ringan atau lain2 dipengaruhi oleh pengalaman, belajar, dan kebiasaan. • Perilaku manusia dibentuk dalam jalinan kompleks kepuasan pribadi unik (khas) bercampur dengan kebudayaan yang diharapkan. • Berkarir …. Memenangkan lomba….terlibat dalam pusat tsb ? • Sebagian individu yang termotivasi mencapai tujuan tertentu bahkan secara sengaja “menghukum” diri sendiri dalam jangka pendek untuk mencapai kepuasan jangka panjang • Misal : nyeri sementara yang menyertai latihan dalam persiapan untuk memenangkan suatu kompetisi atletik. • Neurotransmiter norepinefrin, dopamin (ke-2nya diklasifikasikan sebagai katekolamin), dan serotonin dianggap berperan dan bertanggungjawab terhadap mekanisme2 neurofisiologis mendasar terhadap observasi psikologis dorongan perilaku dan emosi. • Sebagian obat mempengaruhi suasana hati (mood) dan sebagian tersebut juga mempengaruhi stimulasi-diri pada hewan percobaan. • Peningkatan stimulasi-diri diamati setelah pemberian obat yang meningkatkan aktivitas sinap katekolamin, misal Amfetamin (obat “golongan atas” / “upper” drugs). • Walaupun sebagian besar obat tsb digunakan sebagai terapeutik untuk mengobati berbagai gangguan mental, sayangnya sebagian disalahgunakan. • Skizofrenia, gangguan mental yang dicirikan oleh delusi dan halusinasi berlebihan, mungkin terjadi akibat transmisi dopamin yang berlebihan. – Semua obat yg efektif sedikit banyak mengintervensi transmisi dopamin. – Obat yang meningkatkan aktivitas dopamin dapat menginduksi timbulnya gejala2 mirip seperti pada penderita skizofrenia. • Depresi, suatu keadaan yang dicirikan suasana hati yang tidak menyenangkan yang meresap disertai kehilangan seluruh minat dan ketidakmampuan merasakan kesenangan akibat defisit serotonin dan norepinefrin. • Belajar adalah akuisisi pengetahuan atau keterampilan sebagai konsekuensi dari pengalaman, instruksi, atau keduanya. • Secara luas dipercaya bahwa penghargaan dan hukuman merupakan bagian integral dari berbagai jenis belajar. • Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi karena pengalaman. • Belajar sangat bergantung pada interaksi organisme dengan lingkungannya. • Ingatan simpanan pengetahuan yang didapat untuk sewaktu-waktu dipanggil kembali. • Belajar dan ingatan membentuk dasar bagi individu untuk mengadaptasikan perilaku mereka pada keadaan lingkungan tertentu. • Memory trace perubahan saraf yang berperan dalam retensi pengetahuan. • Biasanya disimpan dalam bentuk konsep, bukan kata (harafiah). • Ketika kita menggali kembali mengubahnya ke dalam kata2 kita sendiri. • 2 tahap penyimpanan informasi: – Ingatan jangka pendek – Ingatan jangka panjang • Konsolidasi proses pemindahan fiksasi dari ingatan jangka pendek ke simpanan ingatan jangka panjang. • Simpanan tsb tidak akan bermanfaat kecuali digali kembali dan digunakan untuk mempengaruhi perilaku sekarang atau kedepan. • Working memory / papan tulis pikiran. • Meliputi pembandingan data sensorik yg sedang berjalan dengan simpanan pengetahuan yang relevan dan manipulasi informasi tsb. • Working memory memungkinkan orang merangkai banyak pikiran sambungmenyambung dalam suatu urutan yang logis dan merencanakan tindakan yang akan diambil. • Pendauran ulang informasi yang baru diperoleh melalui ingatan jangka-pendek meningkatkan kemungkinan terjadinya konsolidasi ingatan jangka panjang. • Jadi… … … • Jika Anda belajar tergesa2 / SKS untuk ujian, penyimpanan informasi jangka panjang Anda buruk! • Kadang hanya sebagian ingatan tetap tersimpan sementara yang lain menghilang. • Informasi yang menarik/penting akan lebih banyak kemungkinan didaur ulang dan difiksasi untuk simpanan jangka-panjang, sedangkan informasi yang kurang penting dengan cepat dihapus. • Kapasitas penyimpanan bank ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada kapasitas ingatan jangkapendek. • Penyimpanan informasi diorganisasikan, sehingga mempermudah pencarian kembali data. • Karena kapasitas ingatan jangka-panjang lebih besar waktu lebih lama untuk memperoleh kembali informasi dari ingatan jangka-panjang daripada dari ingatan jangka-pendek. • Mengingat proses memperoleh kembali informasi spesifik dari gudang ingatan. • Lupa ketidakmampuan memperoleh kembali informasi yang telah disimpan. • Informasi yang hilang dari ingatan jangka-pendek secara permanen dilupakan, tapi informasi yg disimpan ingatan jangka-panjang sering dilupakan hanya dalam waktu singkat. • Kadang2 individu menderita kekurangan daya ingat yang melibatkan bagian2 waktu keseluruhan dan bukan serpihan2 informasi (amnesia). • Dua bentuk: amnesia retrograd & amnesia anterograd. • Pengamatan menimbulkan pertanyaan, Bagian-bagian manakah yang bertanggungjawab untuk ingatan? • Neuron yg terlibat dalam jejak ingatan tersebar luas di seluruh korteks dan subkorteks otak, karena sebagian jejak ingatan akan tetap ada walaupun terjadi kerusakan luas di otak. • Daerah otak yang diperkirakan berperan dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah2 lain di korteks serebrum, sistem limbik dan serebelum. • Lobus temporalis dan sistem limbik penting untuk memindahkan ingatan baru ke simpanan jangkapanjang. • Hipokampus, bagian medial yang memanjang di daerah lobus temporalis dan merupakan bagian dari sistem limbik, berperan penting dalam ingatan jangka-pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka-panjang. References 1. Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th ed.). Boston: Pearson. 2. Pinel, J. P. J. (2006). Biopsychology (6th ed.). Boston: Pearson. 3. Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson. THANKS
© Copyright 2024 Paperzz