download

Matakuliah
Tahun
: L0044 – Psikologi Faal
: 2009
Basal Nuclei, Thalamus &
Hypothalamus
Pertemuan 12
Struktur Subkorteks & Hubungannya
dengan Korteks dalam Fungsi Luhur
• Daerah2 Subkorteks otak berinteraksi secara
luas dengan korteks dalam melaksanakan
fungsinya.
• Daerah tersebut mencakup nukleus basal yang
terletak di serebrum serta talamus dan
hipotalamus yang terletak di diensefalon.
From: Sherwood, L. (2007). Human
physiology: From cells to systems.
Belmont, CA: Thomson.
BASAL NUCLEI
• Nukleus Basal (dikenal juga sebagai ganglia basal)
terdiri dari beberapa massa substansia grisea yang
terletak jauh di dalam substansia alba serebrum.
• Dalam SSP, nukleus (jamak, nuklei) mengacu kepada
agregasi fungsional badan-badan neuron.
• Bagian dari nukleus basal  nukleus kaudatus,
putamen, globus palidus dan klaustrum
• Memiliki peran kompleks dalam mengontrol gerakan
selain memiliki fungsi2 nonmotorik yang masih belum
begitu diketahui.
• Fungsi secara khusus:
– Menghambat tonus otot di seluruh tubuh;
– Memilih dan mempertahankan aktivitas motorik
bertujuan sementara menekan pola gerakan yang
tidak berguna atau tidak diinginkan;
– Membantu memantau dan mengkoordinasi kontraksi2
menetap yang lambat, terutama yg berhubungan
dengan postur dan penunjang.
• Secara tidak secara langsung mempengaruhi neuron
motorik eferen yang menyebabkan kontraksi otot, tetapi
dengan memodifikasi aktivitas yang sedang berlangsung
From: Sherwood, L. (2007).
Human physiology: From cells to
systems. Belmont, CA: Thomson.
• Pentingnya nukleus basal dalam kontrol motorik terlihat pada
penyakit Parkinson.
• Berhubungan dengan defisiensi Dopamin (neurotransmiter penting
di nukleus basal).
• Timbul 3 gangguan motorik yang khas:
– Peningkatan tonus otot/rigiditas.
– Gerakan2 involunter yang tidak berguna, co: tremor istirahat.
– Perlambatan inisiasi dan pelaksanaan perilaku2 motorik yang
berbeda.
• Penderita kesulitan menghentikan aktivitas yang sedang berjalan.
• Bila duduk pasien tetap pada keadaan tsb, jika berdiri
melakukannya dengan sangat lambat.
DIENSEFALON
• Suatu struktur garis-tengah (midline) yg membentuk dinding rongga
ventrikel ketiga  diensefalon.
• Diensefalon :
– Talamus.
– Hipotalamus.
TALAMUS
• Berfungsi sebagai:
– “Stasiun penyambung”
– Pusat integrasi sinap untuk pengolahan pendahuluan semua masukan
sensorik dalam perjalanannya ke korteks.
• Penting menyaring sinyal yang tidak bermakna dan mengarahkan
impuls2 sensorik penting ke daerah korteks somatosensorik yang
sesuai, serta ke daerah lain.
• Bersama dengan batang otak dan daerah asosiasi korteks 
penting untuk mengarahkan perhatian ke rangsangan yang menarik.
• Contoh: orang tua dapat tidur nyenyak walaupun di luar rumah
bising, tetapi cepat terbangun ketika mendengar rengekan bayi kecil
mereka.
• Menentukan kesadaran kasar berbagai jenis sensasi tetapi tidak
dapat membedakan lokasi atau intensitasnya.
HYPOTHALAMUS
• Kumpulan nukleus spesifik dan serat
terkait
• Terletak di bawah talamus.
• Pusat integrasi untuk banyak fungsi
homeostatik penting.
• Penghubung penting dalam sistem saraf
otonom dan sistem endokrin.
•
•
•
•
•
•
•
•
Secara spesifik:
Mengontrol suhu tubuh.
Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin.
Mengontrol asupan makanan.
Mengontrol sekresi hormon2 hipofisis anterior.
Menghasilkan hormon2 hipofisis posterior.
Mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran susu.
Sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yg
akan mempengaruhi semua otot polos, otot jantung dan
kelenjar eksokrin.
• Berperan dalam perilaku dan emosi.
• Participates in the sleep-wake cycle.
HIPOTALAMUS
Daerah otak yang paling jelas terlibat dalam pengaturan
langsung lingkungan internal.
Pengaturan langsung oleh Hipotalamus; sedangkan
secara lebih tdk langsung, korteks serebrum
•
•
Contoh:
Apabila tubuh dingin, hipotalamus
mencetuskan respon internal
untuk meningkatkan panas
(menggigil) & untuk menurunkan
pengeluaran panas (konstriksi
pemb.darah kulit)
•
•
•
Contoh:
Seorang yang merasa kedinginan
akan termotivasi untuk secara
sadar memakai baju hangat,
menutup jendela, menyalakan
pemanas, ….
Bahkan aktivitas volunter ini
sangat dipengaruhi oleh
hipotalamus yang sebagai bagian
dari sistem limbik berfungsi
bersama korteks mengontrol
emosi dan perilaku yang
dimotivasi.
References
1. Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th ed.).
Boston: Pearson.
2. Pinel, J. P. J. (2006). Biopsychology (6th ed.). Boston:
Pearson.
3. Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to
systems. Belmont, CA: Thomson.
THANK
S