download

Matakuliah
Tahun
: L0122 / Kreativitas
: 2010
Kendala dan Hambatan dalam
Pengembangan Kreativitas
Pertemuan 4
Kendala atau rintangan
dalam menggunakan
potensi kreatif
• Kendala Biologis
Format kendi menggambarkan potensi individu. Ada yang dilahirkan dengan
potensi inteligensi dan kreativitas yang terbatas (kendi kecil), sebagian besar
orang memiliki potensi rata-rata (kendi yang sedang), dan sebagian orang
mewarisi potensi yang luar biasa (kendi besar).
adapun faktor lingkungan (pendidikan dan pengalaman) dapat digambarkan
dari banyaknya air yang mengisi kendi tersebut. Bagaimana anda
menjelaskan teori ini?
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
3
• Kendala Fisiologis.
seseorang dapat mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan otak yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan. Kemungkinan lain seseorang
menyandang salah satu ketunaan fisik yang menghambatnya untuk
mengungkapkan kreativitasnya. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar,
bisakah anda memberikan contoh?
• Kendala Sosiologis
lingkungan sosial mempunyai dampak terhadap ungkapan kreatif kita. Setiap
masyarakat memiliki norma, nilai, dan tradisi tertentu, kegiatan, minat, dan
perilaku kolektif. Masyarakat sering menganggap perilaku yang menyimpang
dari norma sebagai tindakan tak bermoral sehingga mengakibatkan hukuman
atau pengucilan.
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
4
• Kendala Diri Sendiri
menurut Shallcross (1985) kendala psikologis juga sering menghambat kita untuk
mengembangkan kreativitas. Berikut beberapa contoh.
4+2=2
2:1 =3
7 - 3 = 21
8+2=4
8X2=6
5 - 4 = 20
6 +3 = 3
4:2 =6
9 : 3 = 12
6 - 3 = 18
Pertama, kerjakan soal matematika berikut dalam 30 detik dengan petunjuk bahwa tanda penjumlahan
(+) bearti membagi, tanda perkalian (X) bearti mengurangi, tanda pembagian (:) bearti menjumlahkan,
Bina Nusantara University
dan
tanda pengurangan (-) bearti mengalikan
Bina Nusantara
5
berapa bujur sangkar yang
anda lihat pada gambar disamping?
jika anda menjawab 16, itulah jawaban
yang diharapkan.. Dalam kelas
tradiosional anda akan memperoleh
nilai A. Sebetulnya jika anda lihat
lebih jauh anda dapat melihat 32
bujur sangkar
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
6
masalah sembilan titik, menggambarkan
asas penting dari perilaku kreatif. Petunjuknya
adalah: hubungkanlah kesembilan titik dengan
tidak lebih dari empat garis lurus. Setiap
titiknya hanya dapat dilewati satu kali. Jangan
mengangkat pensil anda dari kertas.
Penyelesaian masalah terletak pada kemungkinan untuk dapat keluar yang
tampaknya seperti batas-batas. Sering kita mengira bahwa ada batas-batas,
yang sebetulnya tidak ada.
Dalam hidup sering secara sadar atau tidak sadar, kita menentukan sendiri
batas-batas yang sebetulnya tidak ada dan yang menghambat perilaku
kreatif kita
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
7
Kendala dalam Mengembangkan Kreativitas Anak
• Evaluasi
Rogers menenkankan sebagai salah satu syarat untuk memupuk
kreativitas konstruktif adalah bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi,
atau setidak-tidaknya menunda pemberian evaluasi sewaktu anak sedang
berkreasi. Bahkan menduga akan dievaluasi pun dapat mengurangi
kreativitas anak
• Hadiah
Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki
atau meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak demikian.
Pemberian hadiah dapat merusak motivasi intrinsik dan mematikan
kreativitas
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
8
• Persaingan (kompetisi)
kompetisi lebih kompleks daripada pemberian hadiah atau evaluasi secara
tersendiri, karena kompetisi meliputi keduanya. Hal ini terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan sayangnya dapat mematikan kreativitas.
• Lingkungan yang membatasi
• Albert Einstein yakin bahwa belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan
dengan paksaan. Sebagai anak ia mempunyai pengalaman mengikuti sekolah yang
sangat menekankan pada disiplin dan hafalan semata. Jika berpikir dan belajar
dipaksakan dalam lingkungan yang amat membatasi, minat dan motivasi intrinsik
dapat dirusak
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
9
• Kendala dari rumah
orangtua sering menginginkan anaknya berprestasi sebaik mungkin dan
mendorong anak dalam bidang-bidang yang tidak diminati anak. Akibatnya adalah
meskipun anak berprestasi cukup baik menurut ukuran standar, mencapai nilai
tinggi, mendapat penghargaan, tetapi mereka tidak menyukai kegiatan tersebut,
sehingga tidak menghasilkan sesuatu yang betul-betul kreatif
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
10
• Belajar dengan hafalan mekanis
Ada yang berpendapat bahwa terlalu banyak pengetahuan merusak kreativitas.
Pendidikan tidak ada gunanya jika tidak berdasarkan pembelajaran bahan
pengetahuan dasar.
Salah satu cara yang salah untuk menghimpun pengetahuan adalah dengan
belajar secara mekanis, menghafal fakta tanpa pemahaman bagaimana
hubungan antarfakta tersebut.
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
1
4
7
2
3
11
• Tekanan akan konformitas
Anak-anak dapat saling menghambat kreativitas mereka dengan
menekankan konformitas. Dampak dari tekanan teman sebaya nyata jika
kita melihat gaya berpakaian anak, dan hiburan atau kegiatan waktu luang
yang disukai
• Sistem sekolah
Banyak orang kreatif yang ternama membenci sekolah atau kurang
berprestasi di sekolah. Orang-orang yang sangat kreatif sering
mempunyai kesulitan di sekolah karena menurut gurunya ‘mereka terlalu
kreatif’. Bagi anak yang memiliki minat khusus dan tingkat kreativitas
tinggi, sekolah biasanya sangat membosankan. Hal ini disebabkan salah
satu ciri anak kreatif adalah mudah merasa bosan dengan tugas-tugas
12
rutin
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
• Kendala emosi
– Tidak adanya tantangan; masalah tersebut tidak menarik perhatian kita
– Semangat yang berlebih; terlalu termotivasi untuk cepat berhasil; hanya
dapat melihat satu jalan untuk diikuti
– Takut membuat kesalahan; takut gagal; takut mengambil resiko
– Tidak tenggang rasa terhadap ketaksaan (ambiguity); kebutuhan yang
berlebih akan keteraturan dan keamanan
– Lebih suka menilai daripada memberi gagasan
– Tidak dapat rileks atau berinkubasi
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
13
• Ketegangan karena tekanan kehidupan
sehari-hari
Kita menerima banyak tekanan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga energi kita
melemah. Kurangnya waktu luang dan
kesibukan berlebih merupakan kendala utama
membentuk lingkungan tenang dan reflektif.
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
14
• Tidak memiliki kehidupan yang bervariasi
Apabila kehidupan keseharian kita monoton, berhati-hatilah karena itu bearti diri
kita tengah menanam benih-benih yang nantinya akan memusuhi kreativitas.
Misalnya saja setiap hari kita mengalami munculnya matahari dari arah timur dan
tenggelamnya ke arah barat.
‘Meluangkan satu menit setiap hari untuk peduli
terhadap diri sendiri membuat saya berpikir lebih baik;
dan, akhirnya, dapat membuat segalanya lebih baik
daripada sebelumnya’
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
(by Spencer Johnson)
15
• Tidak mengikuti perkembangan zaman
Ada satu hal yang tidak pernah berubah dalam kehidupan kita ini, yaitu
perubahan. Namun kadang kita sulit untuk menerima sebuah perubahan.
Mengapa?? Karena kita selalu mengurung diri kita dengan anggapan-anggapan,
asumsi-asumsi, perkiraan-perkiraan yang kurang tepat.
perubahan memang tidak menyamankan. Di dalam suatu perubahan pastilah ada
resiko. Resiko itu bisa berwuju sesuatu yang tidak sama dengan sebelumnya
Bina Nusantara University
Bina Nusantara
16