download

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Tahun
: 2008
Pertemuan II
MANUSIA DILIHAT DARI TEORI EVOLUSI
MATERI:
Teori Evolusi
Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk
primata
Learning Outcome
• Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah manusia dilihat dari
teori evolusi
Bina Nusantara
1.
Pendahuluan
Secara biologis manusia hanya merupakan salah satu jenis
mahluk hidup yang pernah atau masih hidup di dunia. Pada
pertengahan abad ke-19 para ahli biologi termasuk Charles
Darwin mengemukakan teori evolusi. Menurut mereka bentuk
hidup yang tertua adalah makhluk bersel satu antara lain
protozoa. Dari mahluk yang bersel satu ini berkembang berbagai
bentuk kehidupan termasuk kera dan manusia.
Dalam proses pekermbangan itu terjadi apa yang disebut oleh
Charles Darwin natural selection yakni adanya seleksi alam sel
yang kuat dan unggul akan terus hidup dan yang lemah akan
mati dan punah. Dalam proses evolusi biologi yang telah
berlangsung sangat lama itu banyak bentuk makhluk sederhana
yang telah hilang dan punah dari muka bumi, tetapi juga yang
mampu bertahan dan hidup sampai sekarang. Bentuk-bentuk
mahluk baru yang bercabang dari yang lama itu kemudian
menjadi begitu banyak, sehingga makhluk yang sekarang
Bina Nusantara menghuni bumi kita itu hampir mendekati angka satu juta jenis.
2. Teori Evolusi
2.1. Evolusi Ciri-Ciri Biologi
 Sumber Ciri-ciri Organisme Fisik:
Dalam proses evolusi terjadi diversitas dan percabangan. Mahluk
yang baru yang berasal dari mahluk yang sebelumnya memiliki
perbedaan-perbedaan tertentu walaupun berasal dari spesies atau
populasi yang sama. Bentuk baru ini terus berubah sehingga
setelah satu jangka waktu tertentu perbedaan itu semakin besar dan
kompleks. Pertannyaanya adalah apa yang membuat perbedaan
itu? Para ahli biologi menjelaskan bahwa ciri-ciri biologi itu berada
dalam gen dan setiap organisme, baik organisme mahluk satu sel
maupun organisme mahluk kera atau manusia terdiri dari beberapa
triliun sel. Namun walaupun demikian inti sel manusia hanya terdiri
dari 46 bagian yang disebut kromosom.
Bina Nusantara
Pembentukan sel-sel baru terjadi melalui pemisahan ke 46
kromosom menjadi dua bagian. Jadi masing-masing bagian terdiri
dari 23 kromosom dan masuk ke dalam dua jenis kelamin yang
berbeda. Saat itu merupakan saat yang sangat penting karena
berbagai ciri organisme yang akan masuk ke dalam satu jenis
kelamin merupakan suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa hanya sebagian dari ciri-ciri
ayah yang secara kebetulan terdapat dalam sperma yang
membuahi sel telur ibu, dan hanya sebagian dari ciri-ciri ibu yang
secara kebetulan berada dalam sel tulur yang dibuahi, menjadi
bahan bagi pembentukan organisme yang baru.
Dari ciri-ciri ayah dan ibu yang kebetulan terdapat dalam sel-sel
kelamin itu juga tidak semua akan tampak lahir dalam organisme
yang baru. Yang akan nampak adalah gen yang dominan,
sedangkan pada gen yang tidak kuat tidak akan tampak. Peristiwa
ini oleh C. Darwin disebut natural selection.
Bina Nusantara
Misalnya ayah mempunyai gen untuk rambut keriting yang dominan,
tetapi ibu mempunyai gen rambut kejur yang resesif, maka anak
akan mempunyai rambut keriting.
Ayah secara genotipe memiliki gen untuk rambut keriting, dan
secara fenotipe memiliki rambut keriting pula. Ibu secara genotipe
maupun fenotipe memiliki gen untuk rambut kejur. Anak mereka
secara genotipe memiliki tipe keriting dari ayah dan gen kejur dari
ibu, tetepi karena gen buat rambut keriting itu dominan, maka si
anak secara fenotipe memiliki rambut keriting. Apabila ia kawin
dengan orang yang memiliki ciri-ciri genotipe yang sama, maka
setiap satu di antara empat orang anak yang lahir dari perkawinan
itu secara genotipe mempunyai gen buat rambut keriting, dan
secara fenotipe mempunyai rambut keriting. Setiap dua di antara
keempat anak secara genotipe memiliki gen untuk rambut keriting
dan gen untuk rambut kejur, dan baik secara genotipe maupun
secara fenotipe mempunyai gen untuk rambut kejur.
Bina Nusantara
• Perubahan Dalam Proses Keturunan
Dari uraian di atas nampak bahwa suatu ciri yang berasal dari
seorang nenek moyang tertentu tidak dapat tercampur. Ciri yang
ada selalu tetap tersimpan di dalam gen yang diturunkan dan
disebarkan kepada berpuluh-puluh, bahkan beratus-ratus angkatan
berikutnya, karena adanya kekuatan dari gen lain yang dominan,
yang menyebabkan bahwa ciri-ciri tersebut tidak muncul. Walaupun
demikian dalam kenyataan kita melihat bahwa dalam proses
pengembangbiakannya,
nenek
moyang
lama
kelamaan
memperlihatkan
perbedaan-perbedaan ciri.
Perbedaan ini
disebabkan oleh tiga hal yakni:
1) proses mutasi;
2) proses seleksi dan adaptasi; dan
3) proses menghilanyan gen secara kebetulan.
Bina Nusantara
Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organisme. Suatu gen
yang telah diturunkan selama beribu-ribu tahun, pada suatu ketika, saat gen
itu dibentuk pada zygote yang baru, sifatnya dapat berubah sedikit. Individu
baru yang tumbuh dari zygote itu akan memiliki ciri tubuh yang tidak dimiliki
nenek moyangnya.
Seleksi dan adaptasi adalah suatu proses evolusi yang berasal dari
sekitaran alam, dan dasarnya sejak lama telah diuraikan oleh C. Darwin.
Individu yang memiliki ciri-ciri lama makin lama makin berkurang jumlahnya,
dan akhirnya tidak dilahirkan lagi. Dengan tidak adanya lagi kelompokkelompok, gen-gen yang menyebabkan adanya ciri-ciri yang lama pada
individu-individu itu akan hilang juga. Hanya gen yang baru yang telah
diseleksi oleh alam atau yang telah beradaptasi dengan sekitaran alam
yang baru itu yang akan terbawa ke dalam organisme dari individu-individu
yang baru, sehingga terbentuk suatu ras baru, yang memiliki ciri-ciri baru
yang telah bercabang dari suatu ras yang lama.
Menghilangnya gen tertentu seringkali disebabkan oleh sesuatu hal
yang berasal dari luar, atau terjadi secara kebetulan.
Bina Nusantara
2.2. Evolusi Primat Dan Manusia
 Proses Percabangan Makhluk Primat. Manusia adalah suatu
jenis makhluk primat yang bercabang melalui proses evolusi.
Dari hasil penelitian mahluk pertama dari suku primat sebagai
percabangan dari mahluk mamalia sekitar 70 juta tahun yang
lalu. Mahluk primat induk itu kemudian bercabang langi ke dalam
berbagai subsuku dan infrasuku khusus, suatu proses yang juga
memakan waktu lama sekali, sehingga antara lain terjadi
pecabangan-percabangan yang masing-masing menghasilkan
keluarga kera-kera Pongid (kera-kera besar) dan keluarga
Hominid, yang merupakan nenenk moyang manusia.
Dalam proses evolusi makhluk hidup diperkirakan telah terjadi
sedikitnya lima proses percabangan. Percabangan yang
pertama terjadi sekitar 30 juta tahun yang lalu yang mengevolusi
kera gibbon.
Bina Nusantara
Percabangan kedua, terjadi sekitar 20 juta tahun yang lalu, adalah
orang utan di Afrika Timur, yang pada waktu itu masih menyatu
dengan jazirah Arab. Orang utang adalh jenis kera yang hidup dari
buah-buahan dan tinggal di pucuk pohon-pohon yang besar dan
tinggi, sehingga mereka tidak terganggu oleh makhluk-mahluk
penghuni hutan rimba lainnya. Mahluk ini berkembang biak dan
menyebar ke daerah-daerah berhutan rimba di Asia Barat Daya,
Asia Selatan, hingga Asia Tenggara dalam satu periode selama 1-2
juta tahun. Percabangan ketiga adalah sejenis makhluk yang
menurut perkiraan kelak menjadi nenek moyang manusia, terjadi
sekitar 10 juta tahun yang lalu. Percabangan keempat adalah kera
Pongid yang lain yakni gorila dan simpanse, terjadi sekitar 12 juta
tahun yang lalu. Percabangan yang terkahir adalah mahluk
Gigantanthropus. Cabang inilah yang diperkirakan berevolusi
menjadi manusia.
Bina Nusantara
• Makhluk Primat Pendahulu Manusia. Mahluk primat yang semula
dianggap sebagai makhluk yang menurunkan manusia dan jenisjenis kera besar seperti orang utan, gorila, dan simpanse, antara
lain ditemukan fosil rahang bawahnya di Saint-Gaudens (Perancis
Selatan) pertengahan abad lalu, yang diberinama Dryopithecus.
Mahkluk ini diperkirakan hidup 21 juta tahun yang lalu di hutanhutan Eropa Selatan dan Afrika Utara. Penemuan lain adalah fosil
mahkuk Gigantanthropus yang hidup sekitar 10 juta tahun yang lalu.
Makhluk-makhluk pendahulu manusia ini telah dapat berjalan tegak
secara terus menerus di atas kedua kaki belakangnya, dan
menempuh jarak yang cukup panjang. Mereka hidup berkelompok,
dan bersama-sama melawan kelompok-kelompok saingannya. Tiap
kelompok rata-rata terdiri dari delapan s/d sepuluh individu.
Bina Nusantara
3. Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan Mahluk Primata
3.1. Perbedaan
• Sharing dan Cooperation. Manusia lebih cenderung untuk
dapat berbagi dan bekerja sama dengan yang lainnya
dibandingkan dengan mahluk primata bukan manusia.
• Mating dan Kinship. Manusia kawin dan membentuk
keluarga, kekeluargaan yang berasal dari pihak ayah dan ibu
yang pada umumnya bersifat exogamy di mana ayah dan ibu
berasal dari suku yang berbeda. Sehingga kekerabatan anak
meliputi keluarga dari suku ibu dan suku ayah dan bahkan
dari suku kakek dan nenek baik dari pihak ibu maupun pihak
ayah. Hal ini tidak terdapat pada mahluk primata bukan
manusia.
Bina Nusantara
3.2. Persamaan
• Learning. Baik mahluk manusia maupun primata bukan
manusia tingkah laku dan kehidupan sosialnya tidak
ditentukan oleh gen melainkan melalui proses belajar
sepanjang hidup mereka.
• Tools. Manusia dan mahluk primata bukan manusia memiliki
kemampuan yang sama untuk membuat dan menggunakan
tools untuk keperluan hidupnya.
• Predation dan hunting. Manusia dan mahluk primata bukan
manusia membunuh dan memburuh binatang-binatang lain
untuk kebutuhan hidupnya.
• Aggression dan Reasources. Manusia dan mahluk primata
bukan manusia akan melakukan agresi bila ruang hidup dan
resources untuk hidup mereka mulai terancam.
Bina Nusantara