Learning Outcomes • Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan pengertian non PL dan PL melalui contohcontoh yang diberikan, serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yg ada.. Outline Materi: • Penerapan Non Linear Programmig • Contoh kasus.. Contoh Model Non Linier, Dalam profit analisis terdapat hubungan sebagai berikut: Keuntungan total = pemasukan total – biaya total Atau dapat dinyatakan sebagai Z = vp – ct – vcv ; untuk v = jumlah/kapasitas produksi p = harga per unit ct = biaya tetap cv = biaya variabel Andaikan harga satu produk (p) tidak lebih dari Rp 5.000,00 dan hubungan antara jumlah produksi dan harga satuan produk yang dapat dinyatakan sbb: v = 1500 -24,6p maka keuntungan total (Z) dapat dinyatakan sebagai berikut: Z = (1500 –24,6p) p – ct – (1500 - 24,6p) cv atau Z = 1500p –24,6p2 – ct – 1500 cv + 24,6pcv Dengan kendala p ≤ Rp 12.000,00 Penyelesaian Masalah NLP, • Secara umum ciri penyelesaian masalah nonlinier programing adlh menggunakan perinsip calculus. 1. Metode Substitusi • Metode ini merupakan teknik penyelesaian nonlinier programming yang paling sederhana. Penggunaan metode ini terbatas pada model dengan kendala kesamaan atau bertanda sama dengan (=). Fungsi kendala kemudian disubstitusikan ke fungsi tujuan sehingga hanya ada satu persamaan (nonlinier) yang harus diselesaikan menggunakan calculus.. Penyelesaian Masalah NLP(2), Misalnya untuk contoh sebelumnya, setelah v disubstitusi mk model nonlinier programming sbb. Maksimumkan Z = 1500p –24,6p2 – ct – 1500 cv + 24,6pcv Andaikan diketahui ct = Rp 1 juta dan cv = Rp 20.000,00 Substitusikan nilai konstanta, maka Z = 1500p –24,6p2 – 1.000.000 – 1500 (20.000) + 24,6 p (20.000) = 493500 p – 24,6 p2 - 76.000.000 ∂Z/∂p = 493500 – 49.2 p 0 =1231500 – 49.2 p,p = Rp10030,5 (harga jual/unit). Penyelesaian Masalah NLP(3), 2. • • Metode Lagrange Multiplier Metode ini merupakan teknik matematika yang dapat digunakan menyelesaikan masalah optimalisasi dengan kendala yang terdiri dari fungsi tujuan yang nonlinier dan satu atau lebih persamaan kendala yang nonlinier. Pada metode ini kendala sebagai pengali dari suatu Lagrange multiplier, dikurangkan dari fungsi tujuan. Contoh, Andaikan suatu perusahaan memproduksi barang A (X1) dan barang B(X2). Untuk memproduksi barang A memerlukan waktu 1 jam kerja dan barang B membutuhkan 2 jam kerja. Jam kerja per hari adalah 40 jam. Keuntungan per unit masing-masing jenis barang adalah 4 juta dan 5 juta Bila jumlah barang yang diproduksi bertambah maka keuntungan berkurang dengan hubungan sebagai berikut: Contoh, Barang A: 4 juta – 0,1 X1 dan barang B: 5 juta – 0,2X2 Total kontribusi untuk tiap jenis barang adalah (4 – 0,1 X1) X1 dan (5 – 0,2X2) X2 Total keuntungan dari kedua jenis barang adalah Z = 4 X1 – 0,1 (X1)2 + 5 X2 – 0,2 (X2)2 Dengan kendala • X1+X2=40(pertidaksamaan persamaan). • Langkah pertama transformasikan fungsi objektif non linier menjadi fungsi Lagrange kemudian ubah persamaan kendala menjadi • X1 + X2 – 40 = 0, lalu kalikan dengan Selanjutnya kurangkan dari fungsi objektif untuk mendapatkan Lagrange multiplier L = 4 X1–0,1(X1)2+ 5X2– 0,2(X2)2 – (X1+X2– 40) …(*) Karena nilai kendala sama dengan 0 maka fungsi objektif tidak akan terpengaruh. Turunkan (parsial) fungsi Lagrange terhadap X1, X2 dan adalah sebagai berikut: – 0,2 X1 - + 4 = 0 – 0,4X2 - 2 + 5 = 0 – X1 –2 X2 + 40 = 0 L/X1 = 4 – 0,2 X1 - atau L/X2 = 5 – 0,4 X2 - 2 L/ = – X1 – 2X2 + 40 – 0,2 X1 - + 4 = 0 – 0,4X2 - 2 + 5 = 0 – X1 – 2 X2 + 40 = 0 Hasil dari SPL tsb adalah X1=18,4, X2=10,8 dan = 0,35. Disubstitusikan ke persamaan (*) maka diperoleh nilai L = 70,4 juta. Catatan: Metode penyelesaian yang dikemukakan di atas penggunaannya sangat terbatas pada model permasalahan dengan kendala yang sederhana. Untuk permasalahan yang lebih kompleks penyelesaian secara matematis sangat sulit dan tidak praktis. 3. Metode Gradien (steepest ascent method) Metode ini merupakan penyelesaian pendekatan dengan membentuk titik-titik secara berurutan menurut arah dari gradient fungsi. Penyelesaian dari metode gradient akan diperoleh pada suatu titik dimana vector dari gradient adalah nol. Penyelesaian optimal dapat diperoleh bila diketahui sifat dari fungsi kendala f(X), yaitu apakah concave atau convex. Suatu fungsi tak linier disebut concave bila fungsi tersebut mempunyai suatu titik maksimum, sebaliknya fungsi dengan suatu titik minimum disebut convex. Namun pada kenyataannya suatu fungsi tak linier dapat saja memiliki bagian concave dan convex, sebagaimana terlihat pada curva di bawah ini. Fungsi Convex • • Fungsi Concave Fungsi Concave-convex Andaikan f(X) adalah maksimum dan misalkan X0 adalah titik awal dan f(Xk) sebagai gradient dari f pada Xk Xk+1 = Xk + rk f(Xk) , dimana rk adalah panjang langkah pada Xk. Xk+1=Xk+rk f(Xk) ,dimana rk adalah panjang langkah pada Xk • • • Panjang langkah rk ditentukan sedemikianrupa sehingga Xk+1 menghasilkan perbaikan terbesar pada f atau h(r) = f[Xk + rk f(Xk)]. Karena h(r) merupakan fungsi dengan satu variable dan unimodal maka dapat ditentukan optimumnya, yaitu pada saat Xk mendekati Xk+1. Atau rk f(Xk) ≈ 0, karena rk ≠ 0, kondisi perlu f(Xk) = 0 dipenuhi pada Xk. 4. Separable Programming • Teknik penyelesaian lainnya adalah Seperable programming yang pada perinsipnya memecah fungsi menjadi fungsi variabel tunggal. Selanjutnya fungsi yg terbentuk diselesaikan dgn cara sama dgn mixed-integer programming.. (lihat contoh Taha, 2003, halaman 741-743). •
© Copyright 2024 Paperzz