Matakuliah Tahun : S0793 – Teknologi Bahan Konstruksi : 2009 BAJA TULANGAN Pertemuan 12 Learning Outcomes • Mahasiswa dapat menjelaskan sifat baja dan karakteristik beton bertulang Bina Nusantara University 3 Outline Materi • • • • • Unsur pembuat Karakteristik Baja Tulangan Klasifikasi Baja Tulangan Pengujian Baja Tulangan Karakteristik Beton Bertulang Bina Nusantara University 4 KENAPA BAJA MERUPAKAN MATERIAL YANG BAIK Bina Nusantara University 5 Bina Nusantara University 6 UJI TARIK Bina Nusantara University 7 Bina Nusantara University 8 Bina Nusantara University 9 SEJARAH • Beton bertulang didapat dari hasil kerjasama antara beton dan tulangan • Pertama kali diteliti oleh Monier tahun 1867 dari Perancis • Pada periode awal tulangan terdiri dari suatu jaringan batang-batang besi Bina Nusantara University 10 DEFINISI • Besi Tuang Besi dengan kadar Karbon ≥ 2 % Umumnya getas dengan titik lebur yang rendah di bandingkan baja • Baja Besi dengan kadar Karbon > 2 % • Makin tinggi kadar karbon makin keras • Makin tinggi kadar karbon makin getas Bina Nusantara University 11 TAHAPAN PEMBUATAN BAJA BETON Bina Nusantara University 12 TAHAPAN PEMBUATAN BAJA BETON • Prose Tanur tinggi : Biiji besi dicampur dengan kokas dan bahan tambahan dengan perbandingan tertentu dibakar sampai semua unsur gas menguap dankemudian diperoleh besi kasar berkarbon yang merupakan bahan baku besi tuang • Fabrikasi Baja : Besi tuang dimurnikan menjadi baja dengan memperkecil kadar Karbonnya • Penggilasan : Memanaskan sampai temperatur tertentu menjadi blok baja gilas atau batang lempengan gilas Bina Nusantara University 13 KOMPOSISI KIMIA BAJA BETON • Baja Beton adalah suatu baja paduan yang terdiri dari persenyawaan unsur besi (Fe) danunsur logam lain misalnya Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Vanadium (V) san Niobium (Nb) serat non logam seperti Carbon (C), SIlisium (Si), fosfor (P) san Belerang (S) Bina Nusantara University 14 BAJA BETON/TULANGAN DI PASARAN Jenis Mutu Baja Tegangan Leleh Kuat Tarik Polos BJTP 24 Deform BJTD40 240 Mpa 2400 kg/cm2 400 Mpa 4000 kg/cm2 390 Mpa 3900 kg/cm2 500 Mpa 5000 kg/cm2 Panjang yang umum diapasaran : 6 m – 9 m – 12 m Diameter yang umum diapasaran : 8 – 10 – 12 – 13 – 16 – 22 – 25 - 32 Bina Nusantara University 15 BAJA BETON/TULANGAN DI PASARAN Bina Nusantara University 16 BENTUK LAIN Bina Nusantara University 17 WIRE MESH / JARING TULANGAN • • • • Jaring tulang dengan las bintik Dibuat dari baja dengan tegangan leleh 500 MPa Diameter mulai dari 4 mm s/d 10 mm Untuk Penulangan Lantai & Dinding Bina Nusantara University 18 KURVA TEGANGAN REGANGAN BAJA BETON Bina Nusantara University 19 DIMANA TULANGAN PERLU DIPASANG • Tulangan Berfungsi membantu menahan gaya tarik, karena beton tidak memiliki kekuatan yang baik menahan tarik • Tulangan dipasang di serat yang mengalami tarik. • Pada Momen Positif di serat bawah • Pada Momen Negativ di serat atas • Pada Momen (+) & (-) di atas dan dibawah Bina Nusantara University 20 Bina Nusantara University 21 Class of Structures Bina Nusantara University 22 Class of Structures Bina Nusantara University 23 Class of Structures Bina Nusantara University 24 Class of Structures Retaining Wall Bina Nusantara University Abutment 25 Class of Structures Deformed Frame Reinforced Frame Bina Nusantara University 26 Bina Nusantara University 27 BAHAYA KARAT PADA TULANGAN Bina Nusantara University 28 TULANGAN YANG TERKOROSI Bina Nusantara University 29 TULANGAN TERKOROSI Bina Nusantara University 30 Rebar corrosion NaCl + Bina Nusantara University 31 Mechanism of corrosion Bina Nusantara University 32 CARA MENCEGAH KARAT Bina Nusantara University 33 Corrosion Protection • • • • Proper cover of at least 2” lower w/c denser concrete avoid using chlorides Bina Nusantara University 34 SPESIFIKASI Bina Nusantara University 35 5) Toleransi a) Toleransi untuk fabrikasi harus seperti yang disyaratkan dalam ACI 315. b) Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut : i) 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran; ii) Seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 7.3.1 untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau timbunan tanah tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan; iii) 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya. Tabel 7.3.1 Tebal Selimut Beton Minimum dari Baja Tulangan untuk Beton Yang Tidak Terekspos Tetapi Mudah Dicapai Bina Nusantara University Ukuran Batang Tulangan yang akan diselimuti (mm) Batang 16 mm dan lebih kecil Batang 19 mm dan 22 mm Batang 25 mm dan lebih besar Tebal Selimut Beton Minimum (cm) 3,5 5,0 6,0 36 7.3.2 BAHAN 1) Baja Tulangan a) Baja tulangan harus baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan memenuhi Tabel 7.3.2.(1) berikut ini : Tabel 7.3.2 (1) Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan b) 2) Mutu Sebutan U24 U32 U39 U42 U48 Baja Lunak Baja Sedang Baja Keras Baja Keras Baja Keras Tegangan Leleh Karakteristik atau Tegangan Karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2 (kg/cm2) 2.400 3.200 3.900 4.200 4.800 Bila anyaman baja tulangan diperlukan, seperti untuk tulangan pelat, anyaman tulangan yang di las yang memenuhi AASHTO M55 dapat digunakan. Tumpuan untuk Tulangan Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan beton pracetak dengan mutu K250 seperti yang disyaratkan dalam Seksi 7.1 dari Spesifikasi ini, terkecuali disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan. Kayu, bata, batu atau bahan lain tidak boleh diijinkan sebagai tumpuan. 3) Pengikat untuk Tulangan Bina Nusantara University Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi AASHTO M32 - 90. 37 1) 2) Bina Nusantara University Pembengkokan a) Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur ACI 315, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokanbengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak. b) Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkokkan dengan mesin pembengkok. Penempatan dan Pengikatan a) Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton. b) Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan dalam Pasal 7.3.1.(5) di atas, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. c) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan. d) Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum. e) Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya. 38 a) Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenankan, terkecuali terinci dalam Gambar atau secara khusus diijinkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis. Bilamana Direksi Pekerjaan menyetujui pengelasan untuk sambungan, maka sambungan dalam hal ini adalah sambungan dengan panjang penyaluran penuh yang memenuhi ketentuan dari AWS D 2.0. Pendinginan terhadap pengelasan dengan air tidak diperkenankan. b) Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspos. c) Anyaman baja tulangan yang dilas harus dipasang sepanjang mungkin, dengan bagian tumpang tindih dalam sambungan paling sedikit satu kali jarak anyaman. Anyaman harus dipotong untuk mengikuti bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus dihentikan pada sambungan antara pelat. d) Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air saja). e) Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya. Bina Nusantara University 39
© Copyright 2024 Paperzz