Matakuliah Tahun : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton : 2007 TEGANGAN PADA PENAMPANG KOLOM Pertemuan 17 Learning Outcomes Mahasiswa akan dapat menjelaskan tegangan pada penampang kolom Bina Nusantara Outline Materi • • • • • Bina Nusantara Gaya-gaya yang bekerja Eksentrisitas Kolom Uniaksial dan Biakasial Lay out tulangan lentur Tegangan-regangan pada penampang kolom KOLOM (1) Kolom adalah Komponen Struktur yang digunakan untuk menahan beban aksial dan momen (2) Rasio tinggi dan dimensi terlebar harus lebih besar atau sama dengan 3 (3) Jika rasio tinggi dan dimensi terlebar kurang 3 disebut PEDESTAL (4) Secara Teoritis PEDESTAL tidak memerlukan penulangan Bina Nusantara TIPE KOLOM BERDASARKAN TULANGAN LATERAL (1). Berdasarkan tulangan lateral : Kolom dengan sengkang ikat dan kolom dengan sengkang spiral (2). Sengkang ikat untuk yang berbentuk segi empat (3) Sengkang spiral untuk yang berbentuk lingkaran Bina Nusantara TIPE KOLOM BERDASARKAN TULANGAN LATERAL Bina Nusantara KOLOM DENGAN BEBAN KOSENTRIS Beban kosentris adalah beban tekan terpusat yang bekerja tepat di titik pusat penampang ( eksentrisitas = 0 ). Menurut SK-SNI-T15-1991-03 Besarnya gaya tekan rencana Pn dari komlom dengan beban eksentrsi adalah a. Komponen Struktur non-pratekan dengan tulangan spiral Pn 0.85 0.85 f c' Ag Ast f y Ast b. Komponen struktur non-pratekan dengan tulangan pengikat Pn 0.80 0.85 f c' Ag Ast f y Ast Bina Nusantara Ag = luas brutto penampang Ast = luas total tulangan memanjang KONDISI SEIMBANG Pn =Pb Pn =Pb 0.85fc’ 0.003 y’ d’ Cs As ’ Cc e=eb cb a=1cb e’ Plastic centroid d h Neutral Axis d” As y T=As fy Gambar 2.2 Regangan kondisi seimbang - penampang persegi Bina Nusantara KONDISI SEIMBANG (1). Jika pada kolom tersebut terdapat Momen M dan gaya Aksial P, maka kombinasi gaya dan Momen tersebut dapat digantikan dengan sebuah gaya P yang terletak pada jarak x dari titik pusat penampang. x M P (2) Pada kasus beban kosentris, terjadi keruntuhan tekan (3) Jika momen yang bekerja besar, eksentrisitas besar, akan terjadi keruntuhan Tarik. Bina Nusantara KONDISI SEIMBANG (4) Ada suatu kondisi diantara kedua macam keruntuhan tersebut dimana terjadi kondisi seimbang yaitu tulangan tarik mencapai tegangan leleh pada saat yang bersamaan beton mengalami regangan batas c=0.003. (5) Pada kondisi seimbang tersebut, lokasi garis netral dapat ditentukan dengan persamaan segi tiga sebagai berikut Bina Nusantara cb 0.003 fy d 0.003 Es 0.003 600 cb d d fy f y 600 0.003 Es KONDISI SEIMBANG (6) Dengan menggunakan keseimbangan gaya pada penmapang, nilai Pb dapat ditentukan sebagai berikut Pb C c C s T C c 0.85 f c' 1 cb b Ts As f y C s A' s f ' s As' 0.85 f c' f ' s s' E s f y cb d ' 0.003 cb ' s Sehingga Pb 0.85 f c' 1 cb b A' s f ' s As f y Bina Nusantara KONDISI SEIMBANG (7) Dengan mengambil lengan momen terhadap titik pusat /plastic centroid akan didapat h h 0.85 cb h ' Pb eb C c C s d Ts d 2 2 2 2 h 0.85 cb h ' ' ' ' Pb eb 0.85 f c 1 cb b As f s 0.85 f c 2 2 2 Bina Nusantara KRUNTUHAN TARIK (1) Jika nilai eksentrisitas (e) e M eb P atau Pn < Pnb, maka keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan tarik. Bina Nusantara KRUNTUHAN TARIK (2) Pada kasus ini, tegangan pada tulangan tarik telah mencapai tegangan leleh, sedangkan tegangan pada tulangan tekan dapat lebih kecil atau sama dengan tegangan leleh. f ' s s' E s f y cb d ' 0.003 cb ' s cb d ' f ' s 600 fy cb Bina Nusantara KERUNTUHAN TARIK (3) Dalam praktek di lapangan, biasanya digunakan luas tulangan yang sama antara tulangan tarik dan tulangan tekan As As' Hal ini disebabkan karena momen yang terjadi dapat berbalik tanda misalnya momen yang disebabkan oleh Gempa dan Angin Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz