download

Matakuliah
Tahun
Versi
: S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II
: 2006
:
Pertemuan 1
Pendahuluan dan Bestek
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menjelaskan komponen
- komponen konstruksi bangunan beserta
syarat -syaratnya
• Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai
bestek dan gambar bestek
2
Outline Materi
• Materi 1 Syarat komponen bangunan
• Materi 2 Syarat bahan yang digunakan
• Materi 3 Pengertian bestek dan syarat syarat teknis bestek
• Materi 4 Gambar bestek
3
Konstruksi Bangunan
• Suatu bangunan terdiri dari beberapa
komponen struktur yang satu dan lainnya
saling terkait, sehingga bangunan tersebut
dapat berdiri dengan tegak, maka dari itu
setiap komponen dari struktur yang
dimaksudkan harus memenuhi syarat.
4
• Beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi
komponen struktur :
• Dapat menahan seluruh beban dan gayagaya yang harus dipikulnya termasuk
gempa bumi sekalipun.
• Memenuhi peraturan dan norma-norma
standar yang berlaku.
• Dapat berfungsi selama minimum 20
tahun
5
•
Tahan terhadap kelapukan, korosi dan
perusak-perusak lainnya di antaranya oleh
binatang jenis serangga.
Selain komponen struktur harus memenuhi
persyaratan di atas, yang akan dipakaipun
harus memenuhi beberapa persyaratan demi
untuk menjaga keawetan dari bangunan, serta
demi efisiensi pemakaian bahannya,
persyaratan yang dimaksudkan adalah :
6
•
•
Penggunaan bahan harus sesuai
fungsinya.
Keawetan bagi non struktur minimum
tahan selama 5 tahun, sedang bagi
struktur minimum tahan selama 20
tahun.
7
•
Harus dapat menahan semua beban dan
gaya-gaya yang terjadi dan termasuk
gempa sekalipun.
8
PONDASI
• Pondasi merupakan suatu komponen
struktur yang sangat penting, karena
semua beban yang timbul di atasnya akan
dibebankan padanya, dan selanjutnya
akan disalurkan ke lapisan tanah di
bawahnya, sehingga kemantapan
berdirinya suatu bangunan ditentukan atau
tergantung pada kemantapan konstruksi
pondasinya.
9
• Macam dan tipe konstruksi pondasi
tergantung tipe bangunan di atasnya.
• Selain tergantung tipe bangunan,
tergantung pula dengan kondisi tanah
dimana bangunan itu didirikan, sehingga
makin besar beban semakin besar pula
daya dukung tanah yang diperlukan.
10
• Kondisi tanah secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi 2 tipe :
• Jenis tanah bersifat “STABIL”
• Jenis tanah bersifat “LABIL” atau tidak
stabil
11
Tanah dikatakan stabil apabila tanah
tersebut tidak mengalami perubahan
dalam musim kemarau maupun musim
penghujan, yang dimaksud di sini adalah
gerakan-gerakan ke atas, ke bawah dan
ke samping sekalipun.
12
• Tanah dikatakan labil atau tidak stabil, bila
sangat besar atau menyolok sekali
perubahannya antara musim panas dan musim
penghujan.
• Seyogyanya bila dijumpai tanah yang
dikategorikan labil itu, sebaiknya sebelum
dilaksanakan pondasinya terlebih dahulu
dilakukan perbaikan tanahnya. Umpamanya
untuk pondasi dangkal tanah diperbaiki dengan
memakai cerucuk bambu atau kayu dan
kemudian ditambah lapisan pasir agar lebih
stabil nantinya.
13
• Kemantapan suatu pondasi selain ditentukan di
atas, masih ada hal-hal lain yang perlu
dipikirkan antara lain adalah ketebalan lapisan
tanah kerasnya serta kondisi lapisannya
merupakan bidang datar atau miring. Untuk jenis
pondasi dangkal sangat menguntungkan
bilamana lapisan tanah kerasnya mencapai
ketebalan minimum 2 m tebalnya dan keadaan
datar, sebaliknya sangat berbahaya bila lapisan
tadi merupakan suatu bidang miring yang
kemungkinannya akan terjadi pergeseran.
14
• Mengingat pondasi berada dalam tanah
yang tidak tampak dari luar, maka bila
pondasi mengalami kerusakan, maka
bangunan di atasnya akan mengalami
perubahan, sebagai tanda-tanda yang
jelas adanya retakan, pergeseran dan
suatu saat terjadi penurunan setempat.
15
Dengan demikian dapat disimpulkan demi
untuk ketegakan bangunan yang
dilaksanakan itu, diperlukan pondasi yang
sesuai dengan kondisi tanahnya, sehingga
macam dan tipe terbagi menjadi dua
kelompok :
• Pondasi dangkal
• Pondasi dalam
16
• Pondasi dangkal dipakai bila lapisan tanah
kerasnya tidak terlalu dalam, dan
sebaliknya digunakan pondasi dalam bila
lapisan tanah kerasnya dalam.
17
PONDASI DANGKAL
•
•
•
•
•
Yang termasuk tipe atau jenis pondasi dangkal
antara lain :
Pondasi setempat / umpak
Pondasi jalur / menerus
Sebagai bahan untuk pondasi dangkal tersebut
di atas, biasanya dipakai bahan dari :
Pasangan dari batu kali.
Beton bertulang atau tak bertulang.
Kayu dolken atau kayu besi.
18
PONDASI SETEMPAT / UMPAK
•
•
•
•
Syarat-syarat utama bila digunakan pondasi
jenis umpak adalah :
Bangunan di atasnya harus kokoh dan kuat
terhadap angin.
Umpak harus masuk ke dalam tanah minimum
1/3 tingginya.
Di atas pondasi harus diberi sloof dari beton
atau kayu secara tertutup.
Antara sloof dan pondasi harus saling terkait
sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat.
19
Pondasi setempat / Umpak
Sloof / pengikat
Tiang
20
Sloof / pengikat
Tiang
21
Agar bangunan yang dibangun di atas
pondasi setempat / umpak ini dapat berdiri
dengan tegak dan kokoh, maka 1/3 tinggi
pondasi harus masuk dalam tanah
22