download

Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL
Tahun
: Sep - 2009
DASAR-DASAR PENDEKATAN
PERANCANGAN PERUMAHAN MASSSAL
DI PERKOTAAN
Pertemuan 03
DASAR-DASAR PENDEKATAN
PERANCANGAN PERUMAHAN MASSSAL
DI PERKOTAAN
IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHITUNG
KEBUTUHAN RUMAH.
Keterkaitan Kebutuhan Rumah Dengan :
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Rekayasa/Teknologi
Sumber Daya Manusia,Ekonomi, Sosial & Budaya
MENGIDENTIFIKASI MASALAH \PERUMAHAN
KOTA / PERUMAHAN MASSAL
1. Dampak dari Masalah (Siapa Yang Terkena)
2. Besaran dari Maslaah (Berapa Banyak)
3. Sifat dan Lokasi Masalah (Apa, Dimana).
PROSES
PENGADAAN
PERUMAHAN
BERDASARKAN
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
HOUSING STRESS :Keadaan Perumahan
Secara Menyeluruh Dan Indikator Dari Segi
Kualitas dn Kuantitasnya.
- Usia dan Keadaan Bangunan hunian
yang ada
- Kelengkapan fasilitas : Air, Sanitasi,
Listrik, dsb.
- Kemudahan terhadap fasilitas umum
Pasar,Sekolah,Gedung ibadah,Rumah
Sakit, Tematt Hiburan dsb.
- Kepadatan Bangunan Ryumah dan
Kepadatan Penghunian.
•
Keterkaitan Kebutuhan Rumah Dengan :
• Sumber Daya Alam
• Sumber Daya Rekayasa/Teknologi
Sumber Daya Manusia,Ekonomi, Sosial & Budaya
DASAR-DASAR PENDEKATAN
PERANCANGAN PERUMAHAN
MASSSAL DI PERKOTAAN
KETERKAITANNYA DENGAN:
Sumber Daya Alam
DASAR-DASAR PENDEKATAN PERANCANGAN
PERUMAHAN MASSSAL
DI PERKOTAAN
 Daya dukung alam untuk perancangan kota baik di kawasan baru
ataupun di daerah yang dikembangkan dari segi hidrologi dan
geologi sangat menentukan pemilihan penataan kawasan untuk
pemukiman.
 Secara terinci Speireger menyebut antarab lain unsur penunjang
untuk mewujudkan pemukiman yang menariuk antara lain adalah
memanfaatkan keadaan alam dengan unsut-unsurnya yang tersedia
seperti : bukit.lembah, dataran,sungai, danau,laut, yang secara
topografi dapat diolah menjadi lahan tata binaan lingkungan.
 Masalah ekologi lingkungan dan pembangunan yang keberlanjutan
(sustainable development) menjadi bidang yang sangat penting
1. KONSEP PERUMAHAN KOTA DAN HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU,
MASYARAKAT DAN ARSITEKTUR SECARA UMUM, DAN PERUMAHAN KOTA
SECARA KHAS
(Berdasarkan teori Firmin Mees – Architectuur Ideologien -1998)
Individu dalam kaitan ini diartikan sebagai :
 Salah satu anggota dari kelompok teretentu yang memiliki kepentingan
bersama yang khas dan yang di dalamnya dapat saling mengenal
ataupun tidak saling mengenal.
 Salah satu anggota dari masyarakat umum yang digolongkan berdasarkan stratifikasi masyarakat dan dirinya yang bersifat anonim.
KEADAAN / ORDE 1
Orang yang butuh
rumah membangunnya
sendiri tanpa bantuan
tenaga kejuruan khusus.
Keadaan yang sudah
langka dan kalau ada
sebagai bentuk tradisi
lokal (gotong royong)
KEADAAN / ORDE 2
Orang yang butuh rumah
melibatkan bantuan
tukang bangunan khusus
atau bantuan
kejuruan/keahlian
lainnya untuk
membangun rumahnya
Perumahan dan Permukiman
yang merupakan karya manusia
membentuk pemandangan
arsitektur (Architectural landsacpe) di bentangan alam baik
itu di pedesaan maupun di
KEADAAN / ORDE 3
perkotaan.
Orang yang butuh rumah
Dalam kaitan ini ada hubungan
(umumnya sudah memiliki tertentu antara manusia
sebagai perorangan/individu
tanah bangunan) melibat maupun dalam ikatan
kan perancang (arsitek)
kemasyarakan. Ikatan tersebut
untuk mendesain rumah.
secara teoritis dapat berada
Dan melibatkan pemborong dalam keadaan atau orde
/ kontraktor untuk mendiri - sebagai yang dijelaskan dalam
bagan.
kan rumah tersebut.
Bentuk Kolektif Orde 1
Pembangunan rumah yang
dibutuhkan bersama dibangun berama oleh
semua yang bekepentingan
secara gotong royong
tanpa melibatkan orang
luar atau tenaga kejuruan.
Bentuk kolektif Orde 2
Pembangunan rumah
yang dibutuhkan bersama
Diupayakan oleh kelompok ybs. dengan melibatkan pihak profesional
atau pemborong untuk
membangunnya.
Bentuk Kolektif Orde 3
Pembangunan rumah yang
dibutuhkan bersama oleh
kelompok masysrakat, dirancang oleh arsitek / konsultan dan pelaksanaan
pembangunannya oleh
kontraktor
Bentuk Kolektif Orde 4
(Bentuk ke 7 – Habraken)
Tidak ada hubungan langsung
antara individu atau kelompok
dengan perancang perumahan
karena tugas arsitek dan
kontraktor diberikan oleh
penguasa / penyandang dana.