download

Matakuliah
Tahun
: R0464 / Perancangan Tapak
: September 2008
Pendahuluan
Pertemuan 1-2
I.
Persyaratan mengikuti kuliah Perancangan Tapak
R0464 adalah sebagai berikut:
1.
Maksimum absen 20% atau 6 kali absen dalam satu
semester (26 pertemuan). Kalau lebih dari 20% absen
maka yang ber-sangkutan tidak berhak ikut ujian akhir
semester (UAS)
Keterlambatan setiap kuliah maksimum 15 menit.
Lebih dari 15 menit maka yang ber-sangkutan tidak
berhak mengisi daftar absen tetapi diizinkan untuk
mengikuti kuliah.
2.
3
Bina Nusantara
3. Angka akhir didapat dari :
• 50% tugas mandiri
• 20% Ujian Tengah Semester (UTS)
• 30% Ujian Akhir Semester (UAS)
4
Bina Nusantara
II. Perancangan Tapak secara umum:
1.
Bina Nusantara
Tujuan Perancangan Tapak adalah mengatur
bangunan-bangunan dan struktur lainnya sehingga
dapat dicapai keseim-bangan dan keharmonisan agar
bermanfaat bagi manusia dalam suatu lingkungan.
• Yang dimaksud dengan “struktur lainnya” dapat berupa
buatan manusia seperti dinding (retaining wall), pagar,
dll atau berupa struktur buatan alam seperti batu besar,
gundukan tanah, kumpulan pohon-pohonan dll.
Bina Nusantara
2.
Perancangan Tapak dipengaruhi oleh 4
disiplin yakni :
a. Arsitektur
b. Tata kota / lingkungan
c. Arsitektur pertamanan
d. Engineering
Arsitektur
Engineering
Perancangan
Tapak
Arsitektur pertamanan
Bina Nusantara
Tata kota /
lingkungan
• Perancangan Tapak terbentuk karena
pengaruh keempat disiplin di atas.
Besarnya pengaruh masing-masing disiplin
didapat dari analisa data, kesimpulan dan
kreatifitas dari arsitek Perancang-an Tapak
tersebut.
Bina Nusantara
• Perancangan Tapak adalah seni mengatur
lingkungan fisik ruang luar untuk
mendukung tingkah laku manusia.
Bina Nusantara
3. Hasil dari Perancangan Tapak berupa
ruang untuk hidup yang terorganisir
secara baik dan produktif merupakan
sumber kehidupan yang sangat penting di
samping unsur lainnya seperti energi,
udara dan air.
Bina Nusantara
III.
• Seperti pada setiap perancangan maka tahap
pertama memulai Perancangan Tapak adalah
pengumpulan data-data dan infor-masi.
• Data dapat dibagi menjadi :
a.Data keras :
•
•
•
•
•
Bina Nusantara
lokasi
dimensi
iklim
kontour
dll
b. Data lunak :
• pemandangan
• lingkungan
• kegiatan di atas Tapak
• kebisingan
• Dll
Yang dimaksud dengan Data Keras adalah
data-data yg tidak mungkin atau sangat sulit
ber-ubah sedang Data Lunak adalah
sebaliknya.
Bina Nusantara
3. Jenis informasi yang dapat di-kumpulkan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Bina Nusantara
lokasi
lingkungan sekitar Tapak
ukuran dan tata wilayah
undang-undang/peraturan
keistimewaan fisik alamiah yg ada
keistimewaan buatan yang ada
sirkulasi
utilitas
efek panca indera di lokasi Tapak
manusia dan kebudayaan
iklim
• Seperti pada perancangan lain-nya maka
informasi dan data-data akan diolah,
dianalisa dan kemudian ditarik
kesimpulan. (sintesa).
• Uraian mengenai jenis informasi di atas
akan diadakan pada per-temuan 3 dan 4.
Bina Nusantara
Kontur
1. Definisi Kontur
Kontur adalah sebuah garis yang
menghubungkan titik-titik pada permukaan tanah yang memiliki ketinggian
yang sama terhadap titik duga tertentu.
Bina Nusantara
2.Setiap perancang harus mengenal
tentang informasi dasar mengenai
Tipografi serta memahami peta kontur
permukaan tanah secara 3 dimensi. Ini
sangat penting untuk perancangan
tapak.
Bina Nusantara
3. Identitas kontur adalah sebagai berikut :
• Kontur tidak pernah terjadi sebagai garis
tunggal
• Tidak pernah berpotongan
• Garis-garis kontur mempunyai selisih jarak
vertikal yang sama.
• Garis-garis kontur dengan jarak yang sama
menunjukkan keseragaman dalam kelandaian.
• Semakin rapat garis kontur, se-makin curam
kelandaiannya.
Bina Nusantara
• Semakin jauh garis kontur semakin kecil
sudut kelandaian-nya atau semakin datar.
• Kontur yang berbentuk “V” me-nunjukkan
punggung bukit atau lembah.
• Kontur yang melingkar dan ter-tutup
menunjukkan lekukan atau gundukan.
Bina Nusantara
Perataan Tanah (Grading)
Kebanyakan tanah tapak yang ada di alam
tidak siap pakai dan perlu diolah lebih lanjut
sebelum proses peran-cangan. Perlu ada
survey dan peren-canaan mengenai
pemakaian tapak tersebut. Salah satu
pemakaian tanah yang efektif adalah
Perataan Tanah (Grading).
Bina Nusantara
2. “Grading” merupakan alat yang penting
bagi seorang arsitek karena setiap
perancangan tapak memer-lukan
perubahan contour dengan perataan
(grading) ;
• “Grading” juga dipakai agar peng-gunaan
tanah dari suatu lahan dapat digunakan
untuk aktifitas manusia semaksimal
mungkin.
Bina Nusantara
1. Tujuan pengaturan permukaan tanah (contour)
dengan “grading” adalah :
a. Untuk mengatur drainase
b. Untuk mengatur pencapaian
c. Untuk memudahkan pemeliharaan permukaan tanah
d. Untuk melestarikan lingkungan yang perlu
dipertahankan
e. Untuk pertimbangan dan pem-bentukan estetika
f. Untuk mengatur tata letak bangunan dan estetika
Bina Nusantara
• Sistem terpenting dalam melak-sanakan
“Grading” adalah sistem “Cut & Fill”,
dimana volume “Cut” & volume “Fill”
sebaiknya se-banding untuk menghindari
pem-bengkakan biaya yg terlalu besar.
Kecuali jika lahan tersebut me-merlukan
pengurukan tanah atau pembuangan
tanah (karena ada bukit yang perlu
dibuang).
Bina Nusantara
Perparkiran
1. Parkir
• Ukuran parkir yang standar untuk mobil pribadi
adalah 2,5 m x 5 m per kendaraan. Ukuran ini
dapat dikurangi sesuai dengan hasil pengamatan pada jenis kendaraan yang akan
memakai lapangan parkir tersebut.
Misalnya jika kendaraan yang parkir adalah
kendaraan ukuran sedang maka ukuran parkir
adalah 2,2 m  4,5 m per mobil.
Bina Nusantara
2. Pada suatu proyek perkantoran, setiap
100 m2 luas lantai per-kantoran harus
menyediakan paling sedikit 1 parkir mobil.
Peraturan ini dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan dari kemajuan
ekonomi suatu daerah.
Bina Nusantara
3. Kemiringan lantai parkir untuk sistem
drainase yang baik adalah 3%.
Jika sudut kemiringan lebih besar dari 3%
maka mobil dapat meluncur karena
gravitasi.
4. Ada beberapa sistem parkir seperti sistem
parkir Tegak lurus, parkir miring, parkir
parallel. (Beri contoh-contoh)
Bina Nusantara
Bina Nusantara
Bina Nusantara