download

FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI
2009
Kekerasan media punya aspek estetik-destruktif
mendua (menarik dan memuakkan/menjijikkan)
• Kekerasan memuakkan menempatkan kenikmatan
dalam perjumpaan keindahan dan kematian
• Aspek menarik ini dieksploitasi ekonomi/pasar
• Kekerasan dalam film, fiksi, siaran dan iklan
menjadi bagian industri budaya yang bertujuan
mengejar rating tinggi/sukses pasar
•
Bina Nusantara University
2
Kekerasan media dilegitimasi 3 argumen:
1). Horor-regresif: menunjuk selera publik/seniman
akan kekejaman terlebih yang menyeramkan/tak
wajar karena melampaui rasio
2). Horor-transgresif: tampilkan kekerasan dalam
konfigurasi seni baru dengan sentuhan menonjol
pada apapun yang belum dieksplorasi, yang
terlarang, yang dikutuk, yang tabu
3). Gambar-simbolik: melibatkan penonton untuk
melampaui tatanan ril kontekstual (melembutkan
kekerasan)
•
Bina Nusantara University
3
Timbulkan ketakutan dan ancaman ril
• Skenario penularan kekerasan sosial
• Sarana memecah belah
• Demoralisasi individu/kelompok
• Meningkatkan perilaku agresif
• Dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh/tidak
peduli pada kekerasan dan korban
•
Bina Nusantara University
4
Ada 3 bentuk kekerasan:
1). Kekerasan dokumen: bagian dari dunia riil
2). Kekerasan fisik: merujuk pada dunia yang
mungkin ada misalnya dalam kisah fiksi, kartun dll
3). Kekerasan simulasi yang berasal dari dunia
virtual misalnya permainan video, on line game dll
•
Bina Nusantara University
5
Kekerasan dokumen adalah tampilan gambar
kekerasan yang dipahami pemirsa/pembaca dengan
mata telanjang sebagai dokumentasi/rekaman fakta
• Isinya berupa tindakan (pembunuhan,
pertengkaran, perkelahian, tembakan, kerusuhan)
dan situasi (konflik, tangisan, dll)
• Tayangan dibuat cermat utk bangkitkan emosi
• Kekerasan dokumen bisa berupa tulisan (peradilan
melalui tulisan yang melukai orang)
•
Bina Nusantara University
6
Kekerasan fiksi timbulkan trauma/perilaku agresif
• Ini bentuk rasionalisasi kekerasan ril melalui
pemindahan ke lingkup cyber (internet)
• Kekerasan simulasi melekat pada permainan video
dan on line game
• Kekerasan permainan video terletak pada sifat
manipulatifnya karena pemain tak diberi
kesempatan berpikir/refleksi
• Muncul efek psikologis (marah, emosi, kecewa dll)
•
Bina Nusantara University
7
4 faktor ketidakpedulian orang dewasa pada
masalah kekerasan media:
= Ketidaktahuan pd budaya orang muda
= Ada keyakinan bahwa hadirnya orang dewasa
dapat perbaiki situasi padahal terlambat
= Larangan akses orang muda ke media dianggap
reaksioner
= Kesulitan pendampingan orang tua
•
Bina Nusantara University
8
Kekerasan simbolis media sulit diatasi
• Ini fenomena kekerasan imanen (menyatu dengan
hidup ril kita)
• 3 hal pendukung kekerasan imanen:
a. Unsur fisik terungkap dalam aspek sensorial merk
yang langsung disentuh konsumen dengan indra
b). Retorika dikaitkan dengan persuasi agar
konsumen mengadopsi ideologi yang dibela merek
c). Unsur pragmatis terletak pada kemampuan merek
membuat konsumen mengambil keputusan
•
Bina Nusantara University
9
Etika komunikasi perlu mendukung politik media
yang protektif atas kelompok rentan, namun tak
represif
• Politik media harus melindungi anak/remaja dari
isi siaran yang merugikan
• Perlindungan efektif bukan pelarangan tapi
mendampingi anak dalam selera budayanya
sehingga energi kreatif tetap terekspresikan
• Produksi program budaya/pendidikan melalui
media perlu didukung serius semua elemen
•
Bina Nusantara University
10