Matakuliah : N0662 / Kesusastraan Jepang Kontemporer Tahun : 2007 - Pertemuan ke 9 Sastra Anak Definisi Sastra Anak: Citraan dan atau metafora kehidupan yang dikisahkan itu berada dalam jangkauan anak, baik yang melibatkan aspek emosi, perasaan, pikiran, saraf sensori, maupun pengalaman moral, dan diekspresikan dalam bentuk-bentuk kebahasaan yang juga dapat dijangkau dan dipahami oleh pembaca anak-anak (Saxby, 1991:4). Buku bacaan yang dibaca oleh, yang secara khusus cocok untuk, dan yang secara khusus pula memuaskan sekelompok anggota yang disebut anak-anak (Hunt, 1995:61). Bina Nusantara Yang dapat digolongkan sastra anak: 1. Sastra Tradisional (mitologi, legenda, fabel, dongeng). 2. Cerita Fiksi Anak (novel, cerpen, fiksi realistik, fiksi fantasi, fiksi historis). 3. Bacaan Non Fiksi (buku informasi, biografi). 4. Komik. Bina Nusantara Akai Rousuko to Ningyo Cerita ini mengisahkan tentang putri duyung yang dirawat oleh kakek dan nenek, penjual lilin. Pada malam ketika nenek pergi ke kuil, ia mendengar suara tangis bayi dan menemukan bayi mungil tergeletak. Bina Nusantara Dengan hati-hati nenek membawanya pulang dan menceritakan kejadian itu pada kakek. Mendengar cerita nenek, kakek sangat terkejut. Lalu akhirnya mereka merawatnya hingga dewasa. Bina Nusantara Putri duyung itu tumbuh menjasi gadis jelita, dan sangat pandai melukis. Lukisannya sangat laku, sehingga toko lilin itu menjadi terkenal. Pada suatu hari, datang seorang yashi (laki-laki yang mengumpulkan benda aneh). Bina Nusantara Yashi datang untuk membeli putri duyung. Pada mulanya kakek menolak untuk menjualnya, akan tetapi dengan segala daya upaya, yashi berhasil membujuknya. Walaupun putri duyung memohon untuk tidak menjualnya. Waktunya telah tiba, dengan berat hati putri duyung harus meningalkan kakek dan nenek yang telah merawatnya. Bina Nusantara Akhir cerita: Pada suatu malam tiba-tiba datang seorang wanita berwajah pucat, berambut panjang, dan sekujur tubuhnya dibasahi air. Ia membeli lilin, lalu pergi begitu saja, meletakkan uang. Tiba-tiba uang tersebut berubah menjadi kerang dan langit berubah cepat, angin kencang, lalu terjadilah gelombang air laut. Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz