Matakuliah Tahun : <<Sejarah pemikiran Jepang>> : <<2009>> Shinto dalam masyarakat Jepang Pertemuan 3 Ciri khas Shinto sebagai Minzoku Shukyo: 1. Lahir dan berkembang secara alami 2. Tidak ada tokoh tertentu yang dianggap sebagai pendirinya 3. Lebih mementingkan upacara ritual daripada doktrin keagamaan 4. Yang menjadi pemimpin keagamaannya sekaligus penguasa pemerintahan 5. Lebih memprioritaskan keuntungan yang bersifat kebersamaan ketimbang pribadi Bina Nusantara University 3 Shinto bukan merupakan prinsip moral atau doktrin filosofi melainkan merupakan suatu sistem pemujan yang muncul secara alami dengan penekanan pada upacara ritual agama (matsuri) yang bersumber dari kehidupan pertanian masyarakat Jepang Bina Nusantara University 4 Berbagai matsuri yang tergolong dalam ajaran Shinto 1. Matsuri yang diadakan di Jinja/ kuil 2. Upacara keagamaan yang diadakan di istana kaisar 3. Upacara ritual yang dilakukan oleh rakyat biasa Bina Nusantara University 5 Tokoh kebangkitan Shinto • Kamo Mabuchi • Motoori Norinaga Bina Nusantara University 6 Kamo Mabuchi • Memberikan kontribusi yang besar pada perkembangan sekolah kokugaku melalui studinya tentang Klasik Jepang Kuno, terutama pada komentarnya dalam Man yoshu. • Dalam usaha membangkitkan semangat kuno Jepang klasik yang telah ada lebih dulu daripada Budha dan Konfusianis yang masuk ke Jepang, Mabuchi menekankan sumpah Shinto yang mudah dan spontan. Bina Nusantara University 7 Motoori Norinaga • Setelah belajar dari Kamo no Mabuchi, 25 tahun kemudian ia mengabdikan dirinya pada studi kesusastraan kuno Jepang. • Ia menentang ilmuan Budha dan Konfusianisme. • Ia melihat bayangan masyarakat ideal dalam masyarakat Jepang kuno, yang di dalam pandangannya adalah bahwa negara ini sangat sempurna di bawah pemerintahan kekaisaran, yang merupakan keturunan dewa-dewa Shinto. Bina Nusantara University 8
© Copyright 2024 Paperzz