Matakuliah Tahun : N0692/ Semantik Jepang : 2006 Metafora Pertemuan ketujuh 1 Pergeseran makna • Pergeseran makna adalah gejala perluasan , penyempitan, pengonotaasian,penyinestesiaan,dan pengasosiasian sebuah makna kata yang masih hidup dalam satu medan makna. • Pergeseran makna rujukan awalnya tidak diganti atau hilang, hanya maknanya saja yang mengalami rekonstruksi. 2 Asosiasi kesamaan tanggapan pancaindra(Metafora) Struktur Metafora adalah : (1)Topik yang dibicarakan (2)Citra atau topik kedua (3)Titik kemiripan/kesamaan 3 Pilihan Citra • • • • Metafora bercitra antropomorforik Metafora bercitra hewan Metafora bercitra abstrak ke konkret Metafora bercitra sintesa atau pertukaran tanggapan/persepsi indra 4 Metafora bercitra Antropomorforik Metafora Morforik merupakan satu gejal alam semesta. Pata pemakai bahasa ingin membandingkan kemiripan pengalaman apa saja yang ada pada dirinya atau tubuh mereka sendiri. Contoh : mulut botol, bahu jalan, jantung kota, dsb 5 Metafora bercitra Hewan Metafora yang membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang ada di hewan. Contoh : pada tanaman : lidah buaya, kumis kucing, kuping gajah. pada manusia : Ular dalam selimut, kerbau dicocok hidung, buaya darat. 6 Metafora bercitra abstrak ke konkret Metafora yang mengalihkan bentukbentuk abstrak ke konkret. Contoh : Cepat seperti kilat Rinso mencuci sendiri Membeo 7 Metafora bercitra sinestesia Metafora yang mengalihkan satu indra ke indra lainnya. Contoh : Enak didengar Sedap dipandang Semanis Sejuknya embun ( Rindu dendam, 1974,32 ) 8 Metonimi/Metonimi atau hubungan kemaknaan Metonimi dibagi berdasarkan: 1.Metonimi berdasarkan atribut setempat. Contoh:Pasar blok M-Blok M ITC Mangga Dua- Mangga Dua 9 Metonimi 2. Metonimi berdasarkan atribut waktu Contoh: Datanglah sesudah dhuhur. Datang jam misa di gereja. Pasar rebo, Pasar jumat, Pasar minggu. 10 Metonimi 3.Metonimi berdasarkan penemu/pencipta. Contoh: Count Alessandro Volta Pak Haji Mujair Wajib pajak Bahasa Betawi 11 Elipsis Pemotongan bagian dari kata, agar menjadi lebih singkat. Contoh: Harian umum - Harian ( Koran) Tendangan penalti- Penalti 12 Peyorasi dan Ameliorasi Pergeseran makna membuat penilaian terhadap makna pun berubah. Ada dua macam penilaian yang timbul karenanya. 1.Penilaian Peyorasi Konteks yang kurang menyenangkan. contoh: amplop (uang ), kursi ( kedudukan dalam dunia politik ) 13 Ameliorasi 2.Penilaian Ameliorasi. Merupakan penilaian yang bersifat sebaliknya dari Peyorasi, atau dinamis. Contoh : kata `nasib`, bisa positif atau negatif tergantung pemakaian. kata`bung` yang tadinya dipakai untuk kelas bawah, menjadi naik tingkat setelah digunakan oleh bung Karno dan bung Hatta 14 Kesimpulan Gejala metafora dan metonimi banyak terdapat dalam bahasa sehari-hari, diharapkan setelah mengetahui banyak tentang metafora dan metonimi, pemelajar akan lebih memahami fenomenanya di masyarakat. 15
© Copyright 2024 Paperzz