download

Matakuliah
Tahun
: N0672/Fonologi dan Morfologi Jepang
: 2005/2006
FONOLOGI DAN MORFOLOGI JEPANG
日本の音声学と形態学
Konsep dasar pembentukan dan
pelafalan kata bahasa Jepang
1
Tone group
• Tiap bahasa memiliki tone group masingmasing. Artinya, tiap kata atau kalimat
penutur asli mempunyai bunyi yang khas
yang dapat dipahami oleh petutur.
• Apabila Anda tidak terbiasa dalam
mendengar dan berbicara, Anda tidak
akan mengerti atau dimengerti dalam
berbahasa.
2
お願い
• Isi materi perkuliahan dalam format ppt ini lebih
banyak tentang teori. Oleh karena itu Anda
diminta lebih aktif dalam menggunakan alat
ucap agar terbiasa dengan pengucapan bahasa
Jepang yang dipandu oleh dosen.
• Tujuan perkuliahan ini agar Anda terbiasa dan
menguasai lafal bahasa Jepang. Oleh karena itu,
ketidakhadiran lebih dari 2 kali dalam bahasan
fonologi ini akan mempengaruhi penilaian.
• Perhatikan contoh-contoh pelafalan yang
diberikan dosen, kemudian latihlah pengucapan
Anda di rumah atau di kelas.
3
PHONOMORPH COURSE
•
•
•
•
•
•
•
•
•
FONOLOGI
Pelafalan kata
Berhubungan dengan suara/tuturan
Intonasi
Aksen
MORFOLOGI
Pembentukan kata
Berhubungan dengan kata bentukan
Kelas kata
4
Fonologi Secara Umum
• Inggris  Phonology
• Amerika  Phonemics
• Bidang linguistik yang menyelidiki bunyibunyi bahasa menurut fungsinya.
(Kridalaksana, 1993)
• Bunyi ujaran yang ditekankan pada
fungsinya sebagai penanda perbedaan
makna (Djoko Kentjono, 2005)
5
Fonologi Secara Umum (cont’d)
•
•
•
•
•
Fonetik.
Fonemik
Alofon
Pasangan Minimal
Khazanah fonem
6
Fonetik
•
•
•
•
Aspek fisiologis bahasa  ?
Bagaimana bunyi ujaran terjadi;
Bagaimana udara digerakkan;
Bagaimana aliran udara diatur di tempat-tempat
tertentu, dengan alat dan cara tertentu;
• Bagaimana aliran udara dikelompokkan;
• Faktor apa saja yang membedakan bunyi yang
satu dengan bunyi yang lain.
• Dll.
7
Pergeseran bunyi bahasa
• Dipengaruhi oleh lingkungan bunyi
• Vokal yang terdapat dalam suku kata
tertutup cenderung lebih pendek daripada
yang terdapat dalam suku kata terbuka.
Bandingkan cinta dengan cita.
• Pergeseran konsonan, terutama daerah
artikulasi, yang dipengaruhi vokal. Contoh:
kakiku
8
• Alat ucap yang tidak mampu
menghasilkan dua bunyi yang sama
• Pergeseran yang terjadi biasanya kecil.
Misal perbedaan vokal [i] dengan [I] dalam
kata Indonesia.
9
Fonemik
• Satuan bunyi terkecil yang mampu
menunjukkan kontras makna
• Misal mata dan rata, kurang dan jurang
• Fonem merupakan abstraksi, sedangkan
ujud fonetisnya tergantung beberapa
faktor, terutama posisinya dalam
hubungan dengan bunyi lain.
• Fonem ditandai dengan dua garis miring //,
sedangkan fonetis sebagai realisasi bunyi
ditandai dengan kurung siku [ ]
10
Alofon
• Varian fonem berdasarkan posisi 
realisasi bunyi.
Fonem
/o/
Alofon
[ò] [ó] [ô] [õ] [ö]
/i/
[ì] [í] [î] [ï]
11
Pasangan Minimal
• Untuk memperlihatkan atau membuktikan
bahwa dua bunyi tertentu, terutama yang
berkemiripan fonetis, merupakan dua fonem
yang berbeda – dengan kata lain perbedaan di
antara keduanya bersifat fungsional – dapat
dipakai cara memperbandingkan contoh-contoh
ujaran dengan perbedaan minimal dalam bunyi.
Dua ujaran yang berbeda maknanya dan
berbeda minimal dalam bunyinya disebut
pasangan minimal. Contoh: karung dan kalung.
12
Khazanah Fonem
• Jumlah fonem suatu bahasa disebut
khazanah fonem atau perbendaharaan
fonem bahasa tersebut.
• Bahasa Indonesia mempunyai 24 fonem
(/I, e, a, æ, o, u, p, t, c, k, b, d, j, g, m, n, ñ,
ŋ, s, h, r, l, w, y/) atau 28 fonem (jika /f, z,
ƒ, x/ dianggap sudah terserap dalam
bahasa Indonesia)
13