Matakuliah : G0012 – Bahasa Indonesia Tahun : 2007 KALIMAT EFEKTIF (1) Pertemuan 05 TUJUAN Di akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan dapat: • Mengetahui unsur-unsur kalimat efektif. • Membedakan antara kalimat efektif dengan kalimat tidak efektif. • Memberikan contoh kalimat efektif dalam paragraf. • Memperbaiki kalimat tidak efektif menjadi kalimat efektif. • Membuat kalimat efektif. 3 Bina Nusantara KALIMAT EFEKTIF (1) Batasan Kalimat Efektif Menurut Gorys Keraf, kalimat efektif adalah kalimat yang: - secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis, dan - sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara/penulis. 4 Bina Nusantara KALIMAT EFEKTIF (2) Ciri-ciri Kalimat Efektif 1. Mengandung kesatuan gagasan Contoh: Dalam keputusan itu terkandung kebijaksanaan yang menguntungkan umum. 2. Memiliki koherensi yang baik dan kompak Contoh: Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih. 3. Komunikasi berharkat (komunikasi yang berkekuatan, bertenaga) Contoh: Sate, Ayah suka; bakso, tidak. 4. Memperhatikan paralelisme Contoh: Secara tegas dan konsekuen pemerintah menindak para pelaku penyelundupan karena mereka menjatuhkan industri dalam negeri, merusak aparatur pemerintah, dan merongrong kewibawaan pemerintah. 5 Bina Nusantara KALIMAT EFEKTIF (3) 5. Hemat Contoh: Mawar, Anyelir, dan Gladiol sangat disukainya. 6. Didukung variasi Contoh: Jangan menganggap bahasa Indonesia itu mudah. Yang mudah adalah ragam bahasa santai, bahasa tutur yang kita gunakan sehari-hari, karena bahasa itu tidak terikat kepada kaidah-kaidah yang berlaku. 7. Mematuhi kaidah bahasa (EYD) Contoh: Karangan bunga Puskas sudah diterima dan sekarang diletakkan di atas meja tamu. 8. Berdasarkan pilihan kata yang baik Contoh: Persoalan itu sudah kita bahas. Pada hakikatnya kalimat efektif sangat ditentukan oleh kesatuan pikiran, kejelasan struktur, pilihan kata dan makna, serta kecermatan penalaran si pemakai bahasa. 6 Bina Nusantara MENCERMATI KALIMAT EFEKTIF Bacalah kedua artikel berikut ini: 1. Kalimat Efektif, Hemat Berbahasa http://mediaindo.i2.co.id/cetak/berita.asp?id=2004071623565483 2. Bahasa SBY Memprihatinkan? http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/30/bahasa/1706682.htm Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Dalam artikel pertama, apa yang maksud pengarang dengan kalimat efektif? Berikan contoh! 2. Artikel kedua menyoroti bahasa Presiden Yudhoyono. Sedemikian burukkah menurut Anda? 7 Bina Nusantara TUGAS (1) Mengenali Kalimat Tidak Efektif Cermatilah kalimat-kalimat dalam paragraf ini yang tidak efektif. Buatlah paragraf ini menjadi lebih efektif. Saya ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara, kebetulan saya berasal dari Bogor. Jadi untuk pergi kuliah saya harus menggunakan transportasi umum yaitu, bis. Bis yang saya gunakan ialah bis jurusan Kalideres – Bogor, yang biasa berada di Terminal Bis Baranang Siang Bogor. 8 Bina Nusantara TUGAS (2) Kalimat Bertele-tele Cermatilah kalimat-kalimat dalam paragraf ini dan buatlah menjadi lebih efektif. Melalui harian ini, saya menulis surat mengenai angkutan bus yang biasa beroperasi di wilayah Jakarta. Angkutan bus ini merupakan salah satu fasilitas yang disediakan pemerintah bagi warganya untuk ke suatu tempat. Tarifnya pun jauh lebih murah daripada taksi. Namun, banyak sekali kejadian yang terjadi di dalam bus yang bisa mengganggu kenyamanan para penumpang. Saya sering menemui kejadian-kejadian itu di dalam bus. Sering kali banyak preman yang masuk ke dalam bus untuk meminta duit kepada penumpang bus. Kalau kita tidak memberikan kepada mereka, mereka akan marah sehingga bisa saja kita dilukai. Hal ini tentu saja sangat mengganggu para penumpang bus dalam menikmati fasilitas umum. 9 Bina Nusantara TUGAS (3) Menulis Kalimat Efektif Tulislah komentar Anda tentang kesediaan Presiden Yudhoyono memberikan nomor SMSnya untuk menampung segala masukan dari rakyat secara langsung. Pastikan komentar ditulis dalam satu paragraf 150 kata dengan memperhatikan kaidah kalimat efektif. 10 Bina Nusantara Penutup ”Sejak reformasi, kampanye bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut versi penguasa tidak terdengar lagi, begitu pula monopoli makna juga sudah berkurang." (Prof Dr Sudaryanto, guru besar linguistik Universitas Diponegoro, Semarang) 11 Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz