download

Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BIAYA OVERHEAD PABRIK I
I. Pengertian
Biaya-biaya produksi yang tidak dapat di kategorikan kedalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tidak
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya
dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.
Contoh konkrit dari biaya overhead pabrik adalah :
* Biaya bahan penolong
* Biaya tenaga kerja tidak langsung
* Biaya penyusutan aktiva tetap
* Biaya reparasi & pemeliharaan aktiva tetap pabrik
* Biaya listrik & air untuk pabrik
* Biaya asuransi pabrik
* Serta semua biaya pada departemen pembantu
II. Tarif Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tarip yang
ditentukan dimuka. Berikut ini akan dibahas proses perhitungan untuk menentukan
tarip BOP. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang
dibebankan ke produk berdasarkan tarip dengan BOP yang sesungguhnya.
Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar
pembebanan sebagai berikut:
a) Produk atau Satuan Produk
Taksiran BOP
Tarip BOP = ———————————————————
Taksiran Jumlah Produk Yang Dihasilkan
b) Biaya Bahan Baku
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran BBB yang dipakai
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
c) Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar elemen BOP berhubungan erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi
tanggungan perusahaan) maka dasar pembebanannya adalah biaya tenaga kerja.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————————— x 100%
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
d) Jam Tenaga Kerja Langsung
Hal ini apabila BOP berhubungan erat dengan waktu kerja untuk membuat
produk.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam kerja langsung
e) Jam Mesin
Hal ini apabila BOP berhubungan dengan waktu kerja mesin untuk membuat
produk.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam mesin
Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses
penentuan tarip BOP adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut.
2. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi
yang bersangkutan.
3. Ditetapkan tarip BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi dengan dasar poembebanan.
III. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Pada akhir suatu periode diketahui besarnya BOP yang sesungguhnya dan jumlah
BOP yang dibebankan, langkah selanjutnya adalah menghiitung selisih BOP yang
terdiri :
1. Perhitungan selisih biaya overhead pabrik.
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Dalam menghitung selisih BOP, harus membandingkan antara BOP sesungguhnya
dengan BOP yang dibebankan, jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP
dibebankan disebut underapplied factory overhead yang sifatnya tidak
menguntungkan sebaliknya bila biaya dibebankan lebih besar maka disebut
overapplied factory overhead yang sifatnya menguntungkan atau laba.
2. Analisis selisih BOP.
Selisih BOP yang timbul akan dianalisis kedalam 2 macam selisih yaitu :
a) Selisih Anggaran
Selisih anggaran adalah selisih yang disebabkan oleh perbedaan antara BOP
sesungguhnya dibandingkan budget BOP pada kapasitas sesungguhnya.
Selisih anggaran dapat pula dihitung dari perbedaan BOP variabel
sesungguhnya dibandingkan dengan budget BOP variabel pada kapasitas
sesungguhnya.
SA = BOPsesg - FKSB
atau
SA = BOP sesg - [ Btb + (KS X TV) ]
= bop SESG - [ (KN x TT) + (KS x TV) ]
atau
SA = BOP sesg - (KN x TT) - (KS x TV)
SA
FKBS
BTb
TV
KN
KS
TT
= Selisih anggaran
= Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
= BOP tetap dibudgetkan
= Tarip BOP variabel
= Kapasitas nornal
= Kapasitas sesungguhnya
= Tarip BOP tetap
Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan fleksibel budget
pada kapasitas sesungguhnya, maka selisih anggaran bersifat tidak
menguntungkan. Sebaliknya apabila biaya overhead paabrik sesungguhnya lebih
kecil maka selisih anggaran bersifat menguntungkan.
b) Selisih Kapasitas
Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas
sesungguhnya yang dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai
untuk menghitung tarip.
Cara menghitung tarip dapat digunakan rumus sebagai berikut :
SK = FBKS - BOPsesg
atau
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
SK = (KN - KS) TT
3. Perlakuan selisih biaya overhead pabrik.
Ada dua cara perlakuan terhadap selisih BOP :
a) Selisih BOP disebabkan karena selisih anggaran.
Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam rekening persediaan produk dalam
proses persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan.
Jurnal yang dibuat apabila selisih menguntungkan adalah :
Selisih BOP
Persediaan produk dalam proses
Persediaan produk selesai
Harga pokok penjualan
xxx
xxx
xxx
xxx
Jurnal yang dibuat apabila sifatnya tidak menguntungkan :
Persediaan produk dalam proses
Persediaan produk selesai
Harga pokok penjualan
Selish BOP
xxx
xxx
xxx
xxx
b) Selisih BOP disebabkan karena selisih kapasitas
Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam elemen rugi laba.
Jurnal yang dibuat apabila selisih BOP menguntungkan :
Selisih BOP
Rugi-laba
Rugi-laba
Laba yg ditahan
xxx
xxx
xxx
xxx
Jurnal yang dibuat apabila BOP sifatnya tidak menguntungkan :
Rugi-laba
Selisih BOP
Laba yg ditahan
Rugi-laba
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
xxx
xxx
xxx
xxx
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
CONTOH SOAL
PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari 1995,
perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam mesin dengan
data produksi sebagai berikut :
Jenis Biaya
Tetap/Variabel
Jumlah
V
T
V
V
V
T
T
V
V
T
T
Rp 5.000.000
Rp 2.500.000
Rp 1.100.000
Rp 500.000
Rp 750.000
Rp 1.600.000
Rp 675.000
Rp 400.000
Rp 800.000
Rp 1.250.000
Rp 1.400.000
Rp 1.850.000
Rp 1.050.000
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya bahan penolong
Biaya depresiasi pabrik
Biaya bahan bakar
Biaya listrik
Biaya reparsi & pemeliharaan
Biaya asuransi bangunan
Biaya promosi
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya kesejahteraan karyawan
Data-data lain yang berkaitan dengan produksi :
Jam kerja langsung
42.000 jam
Unit produksi
60.000 unit
Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam
Jenis Biaya
Tetap/Variabel
Jumlah
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya bahan penolong
Biaya depresiasi pabrik
Biaya bahan bakar
Biaya listrik
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
V
T
V
V
Rp 5.000.000
Rp 2.500.000
Rp 1.000.000
Rp 500.000
Rp 750.000
Rp 1.400.000
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Biaya reparasi & pemeliharaan
V
T
T
V
V
T
T
Biaya asuransi bangunan
Biaya promosi
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya kesejahteraan karyawan
Rp 600.000
Rp 400.000
Rp 800.000
Rp 1.050.000
Rp 1.200.000
Rp 1.850.000
Rp 1.050.000
Diminta :
1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan.
2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan:
a. Jam mesin (Rp)
b. Biaya bahan baku (%)
c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp)
d. Jam kerja langsung (Rp)
e. Unit produksi (Rp)
3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ;
a. Tarip BOP variabel & tetap.
b. selisih BOP.
c. Selisih anggaran |& kapasitas.
4. Buatlah jurnal yang diperlukan.
PENYELESAIAN :
1.
BOP Tetap
= Rp 4.600.000.
BOP Variabel =
5.525.000.
2. a.
Tarif BOP tetap =
Rp 4.600.000
= Rp 153,3 jam mesin.
30.000
Tarif BOP variabel =
Rp 5.525.000
= Rp 184,2 jam mesin.
30.000
Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.
b. Biaya bahan baku :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%
5.000.000
c. Biaya tenaga kerja langsung :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%
2.500.000
d. Jam kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000
42.000
= Rp 241.
e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000
60.000
3.a. BOP tetap
BOP variabel
= Rp 168,75
= Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3
=
4.750.000 : 27.500 = 172.7
b. Selisih BOP :
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5)
BOP sesungguhnya
Selisih BOP (R)
Rp
Rp
c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap
4.600.000
Rp 9.350.000.
9.665.500.
315.500.
Laba
Selisih kapasitas :
(metode 1)
BOP tetap dianggarkan
BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3)
Rugi
(metode 2)
Kapasitas dianggarkan
30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai
27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250
4. Mencatat pembebanan BOP :
BDP – BOP
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
9.281.250.
9.350.000.
68.750.
9.281.250
Rp 4.600.000.
4.215.750.
Rp 384.250.
-
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BOP yang dibebankan
Mencatat BOP sesungguhnya :
BOP sesungguhnya
Berbagai rekening di kredit
-
9.281.250
9.350.000
-
9.350.000
Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan mencatat
selisih :
BOP dibebankan
9.281.250
Selisih kurang BOP
68.750
BOP sesungguhnya
9.350.000
SOAL - SOAL PRAKTIKUM
KASUS 1
PT. BIRU LAUT membebankan biaya overhead pada produk dengan tarif yang telah
ditentukan di muka. Berikut ini budget dan realisasi dari biaya overhead pabrik dalam
tahun 1997.
Jenis Biaya
V/T
Jumlah
Budget
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Penolong
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
V
V
T
Biaya Listrik Pabrik
V
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
T
Biaya Penyusutan Mesin Pabrik
T
Biaya Kesejahteraan Karyawan Pabrik T
Biaya Asuransi Kebakaran
T
Rp. 15.000.000,Rp. 13.000.000,Rp. 3.200.000,Rp. 3.900.000,Rp. 1.125.000,Rp. 2.275.000,Rp. 1.600.000,Rp. 2.200.000,Rp. 1.900.000,Rp. 1.800.000,-
Realisasi
Rp. 15.000.000,Rp. 13.000.000,Rp. 3.250.000,Rp. 3.800.000,Rp. 1.125.000,Rp. 2.250.000,Rp. 1.600.000,Rp. 2.200.000,Rp. 2.100.000,Rp. 1.750.000,-
Diminta :
1. Berapakah BOP Tetap dan Variabel yang dianggarkan dan yang direalisasikan.
2. Hitung Tarif BOP Tetap maupun Variabel berdasarkan :
a) Jam mesin (Rp.) pada kapasitas mesin 75.000 jam mesin.
b) Biaya bahan baku (%).
c) Jam kerja langsung (Rp.) pada kapasitas 60.000 jam kerja langsung.
d) Unit produksi (Rp.) pada kapasitas produksi 750.000 unit.
e) Biaya tenaga kerja langsung (%).
3. Menganalisa selisih BOP, jika realisasi kapasitas yang dicapai 70.000 jam mesin.
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
JAWABAN :
KASUS 1
PT. BIRU LAUT
1.
BOP Tetap
BOP Variabel
2. a)
Dianggarkan
Direalisasikan
Rp. 8.625.000,Rp. 9.375.000,-
Rp. 8.775.000,Rp. 9.300.000,-
Rp. 8.625.000,Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 115,75.000
Rp. 9.375.000,Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 125,75.000
b)
Rp. 8.625.000,Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 57,5 %
15.000.000
Rp. 9.375.000,Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 62,5 %
15.000.000
c)
Rp. 8.625.000,Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 143,75
60.000
Rp. 9.375.000,Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 156,25
60.000
d)
Rp. 8.625.000,Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 11,50
750.000
Rp. 9.375.000,Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 12,50
750.000
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
e)
Rp. 8.625.000,Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 66,35 %
13.000.000
Rp. 9.375.000,Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 72,12 %
13.000.000
3. BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,———————
Selisih BOP (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.275.000,BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
(Rp. 115,- x 75.000) + (Rp. 125,- x 70.000) . . . . . . . . Rp. 17.375.000,———————
Selisih anggaran (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
700.000,-
Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya . . . . . . . . . Rp. 17.375.000,BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,———————
Selisih kapasitas (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
575.000,-
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
KASUS 2
Pihak akuntan diminta oleh pihak manajemen PT. WEKA dalam menghitung tarif biaya
overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di bawah ini adalah
data yang digunakan untuk perhitungan tarif BOP :
KAPASITAS
Tingkat Kapasitas
Jam Mesin
Biaya Overhead Pabrik
:
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Jumlah
Sesungguhnya
yang diharapkan
Penjualan
rata-rata
Normal
Praktis
80 %
80.000
85 %
85.000
90 %
90.000
100 %
100.000
Rp. 299.880.000
Rp. 299.880.000
Rp. 299.880.000
Rp. 299.880.000
Rp. 399.840.000
Rp. 424.830.000
Rp. 449.820.000
Rp. 499.800.000
Rp. 699.720.000
Rp. 724.710.000
Rp. 749.700.000
Rp. 799.680.000
Diminta :
1. Hitunglah tarif biaya overhead apbrik pada masing-masing tingkat kapasitas.
2. Jika jam sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya sama dengan
estimasi pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan,
berapakah jumlah
pembebanan (Lebih atau Kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat kapasitas :
a). Penjualan Rata-rata.
b). Kapasitas Normal.
c). Kapasitas Praktis.
JAWABAN :
KASUS 2
PT. WEKA
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
1. Perhitungan Tarif BOP
Berdasarkan
Kapasitas
BOP
Tetap
BOP
Variabel
BOP
Total
Jam
Mesin
Tarif BOP
Tetap
Tarif BOP
Variabel
Taif BOP
Total
(1)
(2)
(3)
(4) = (2) + (3)
(5)
(6) = (2) : (5)
(7) = (3) :
(5)
(8) = (4) :
(5)
80.000
Rp. 3.748,50
Rp. 4.998,00
Rp. 8.746,50
85.000
Rp. 3.528,00
Rp. 4.998,00
Rp. 8.526,00
90.000
Rp. 3.332,00
Rp. 4.998,00
Rp. 8.330,00
100.00
0
Rp. 2.998,80
Rp. 4.998,00
Rp. 7.996,80
Sesungguhnya
yang diharapkan
Penjualan rata-rata
Normal
Praktis
Rp.
299.880.000
Rp.
299.880.000
Rp.
299.880.000
Rp.
299.880.000
Rp.
399.840.000
Rp.
424.830.000
Rp.
449.820.000
Rp.
499.800.000
Rp.
699.720.000
Rp.
724.710.000
Rp.
749.700.000
Rp.
799.680.000
2. Perhitungan pembebanan Lebih atau Kurang biaya overhead pabrik :
Berdasarkan Kapasitas
BOP Sesungguhnya
BOP Dibebankan
Pembebanan BOP
Lebih (Kurang)
Penjualan Rata-rata
Normal
Praktis
Rp. 699.720.000
Rp. 699.720.000
Rp. 699.720.000
Rp. 682.080.000
Rp. 666.400.000
Rp. 639.744.000
[ Rp. 8.526 x 80.000 jam ]
[ Rp. 8.330 x 80.000 jam ]
[ Rp. 7.996,80 x 80.000 jam ]
( Rp. 17.640.000 )
( Rp. 33.320.000 )
( Rp. 59.976.000 )
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
KASUS 3
Pihak manajemen PT. SARI BAKTI UTAMA menetapkan tarif biaya overhead
pabrik Rp. 100,- setiap satu kwintal produksi. Jika dalam satu bulan perusahaan
menghasilkan 2.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,. Pada saat produksi mencapai 7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik
sebesar Rp. 710.000,- . Pada bulan April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk
sebanyak 6.000 kwintal, sehingga biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp.
550.000,Diminta :
1. Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel.
2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap.
3. Kapasitas Normal.
4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997.
5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi :
a. Selisih Anggaran.
b. Selisih Kapasitas.
JAWABAN :
KASUS 3
PT. SARI BAKTI UTAMA
1. Tarif BOP Variabel :
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 7.500 kwt = Rp. 710.000,Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,Selisih Anggaran BOP 5.000 kwt = Rp. 300.000,Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Rp. 300.000,Tarif BOP Variabel = —————— = Rp. 60,- / kwt
5.000 kwt
2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap :
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,Anggaran BOP Variabel [ 2.500 kwt x Rp. 60 ]
= Rp. 150.000,Anggaran BOP Tetap
= Rp. 260.000,3. Kapasitas Normal :
Anggaran BOP Tetap + Anggaran BOP Variabel
Tarif BOP = ———————————————————–
Kapasitas Normal
Rp. 260.000,- + ( Kapasitas Normal x Rp. 60,- )
Rp. 100,- = ———————————————————–—–
Kapasitas Normal
Rp. 260.000
Kapasitas Normal = —————
40
= 6.500 kwt
4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997 :
Kapasitas sesungguhnya pada bulan April 1997 = 6.000 kwt
BOP dibebankan pada bulan April 1997 = 6.000 kwt x Rp. 100,- = Rp. 600.000,5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi :
a. Selisih Anggaran.
BOP sesungguhnya pada bulan April 1997 . . . . . . . . . . Rp. 550.000,Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt
[ Rp. 40,- x 6.500 kwt ] + [ Rp. 60,- x 6.000 kwt ] . . . Rp. 620.000,—————–
Selisih Anggaran (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 70.000,b. Selisih Kapasitas.
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt . . . .
Rp. 620.000,BOP dibebankan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 600.000,—————–
Selisih Kapasitas (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 20.000,Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
—————–
Selisih BOP Total (Laba) . . . . . . . . Rp. 50.000,-
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya